Bagian 11.hukuman

20 5 4
                                    

Xiao huli memutar ide, untuk merencanakan lepas dari hukuman, tentunya ia bingung dengan siapa dia bisa meminta bantuan.


Satu-satunya yang ia fikirkan adalah memberanikan diri untuk menjelaskan semuanya kepada pangeran.

Ia sudah begitu lama berada di dalam ruangan pangeran, ia melihat sekitar , nampak para pelayan yang berlalu lalang menyiapkan keperluan pangeran.

Kali ini seorang pelayan wanita memasuki ruangan pangeran, dan memberikan beberapa macam hidangan makan siang.

Pangeran terlihat sedang duduk di atas tempat tidurnya, sembari membaca sebuah buku catatan kerajaan.


Tak lama suara pangeran mengejutkan xiao huli yang tengah melamun, tentu saja ia membayangkan hal buruk yang akan menimpanya.

" Kemarilah gadis kecil... " .


Xiao huli yang terkejut itupun menoleh ke arah pangeran.

"pangeran . ... Anda memanggil saya? ... ". Ucap Xiao huli yang kebingungan.

" Tak perlu banyak tanya..".

" Cepat kemari ....!! ".


Xiao huli pun terbangun dari duduk nya dan beranjak berjalan ke arah pangeran.

Ia mendekat dan menunduk, memohon pengampunan dari masalah yang ia perbuat.

" Pangeran... Maafkan Xiao huli, Xiao huli telah membohongi pangeran, dengan menyamar menjadi pelayan ".


" Hamba tau itu tidak baik, namun hamba sungguh bukan mata-mata ataupun penyusup yang akan mencelakai pangeran ".

" mohon pangeran memberikan hamba kebebasan ". Ucap Xiao huli sambil bersimpuh dan menunduk.

" Siapa yang mau membahas hal ini sekarang.. Gadis konyol..?".

" jelaskan nanti di hadapan kaisar.. ". Ucap pangeran.

" Ta.. Tapi hamba....

"Ambilkan aku makan.. Cepat..!! ". Pangeran memotong kalimat Xiao huli ,dan menyuruh nya mengambilkan makanan untuk pangeran .

" Baik... ".

Xiao huli kemudian mengambilkan makanan untuk pangeran.

Ia nampak di sana ada sup ayam, berbagai tumisan, beberapa piring kue , serta seteko arak dan seteko teh hijau.

Xiao huli mengambil sup ayam untuk pangeran, namun pangeran menolak makan. Dan memberikan isyarat untuk ia mencobanya terlebih dahulu.

" Gadis konyol, coba mengertilah sedikit, bagaimana jika makanan ini beracun? ".

" Cicipi lah dahulu baru berikan padaku ". Ucap pangeran sambil membalik catatan buku kerajaan.


" 𝘪.... 𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘦𝘳𝘢𝘯.. 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘤𝘶𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘥𝘶𝘭𝘶𝘢𝘯.. ".

" 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘨𝘪.. 𝘈𝘪𝘩𝘩.. 𝘟𝘪𝘢𝘰 𝘩𝘶𝘭𝘪.. 𝘔𝘢𝘵𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘥𝘪 𝘩𝘶𝘬𝘶𝘮 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘤𝘪𝘱𝘪 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘫𝘢𝘢𝘯, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘥𝘪 𝘩𝘶𝘬𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘢𝘪𝘩𝘩... 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯.. 𝘜𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯.. 𝘔𝘢𝘵𝘪 𝘱𝘶𝘭𝘢.. 𝘕𝘢𝘴𝘪𝘣 𝘢𝘱𝘦𝘴𝘴 .... ". Xiao huli menggelengkan kepalanya, dan menghentikan pembicaraan di dalam hatinya.

LOVE IN REDEMPTION ⚡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang