Mia kini berpikir bahwa Tuhan masih menyayanginya. Meski ia tidak hidup didalam tubuhnya lagi,ia masih tetap berada di dunia ini.
Mia sudah mengetahui hal-hal penting dalam hidup pemilik tubuh sebelumnya. Serena mempunyai mertua yang bernama Tracy yang berumur 55 tahun dan John yang berumur 60 tahun. Mereka mertua yang baik bagi Serena. Selama ini, Serena menjaga jarak dengan mertuanya. Tetapi Serena yang sekarang bertekad akan memperbaiki setiap hubungan yang ada. Sementara hubungan dengan suaminya, biarlah hanya Tuhan yang tahu.
Setelah itu ada adik ipar yang bernama Angelica yang berusia 21 tahun, umur yang sama dengannya dulu. Adik iparnya cenderung manja, tapi dalam ingatan, Angelica adalah wanita yang baik. Ia juga dulu sering berusaha untuk dengan Serena. Tapi Serena berusaha untuk menjauh dan memang tidak terlibat dengan apapun yang bekaitan dengan suaminya.
Mia hidup dengan apa adanya. Ia yang terbiasa hidup dalam panti asuhan dan hidup dalam kesederhanaan. Ia bahkan dari kecil sudah dituntut untuk tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Jadi bagaimana di kehidupan ini,ia akan cuek? Ia tidak bisa. Ia terus bertekad untuk membuat kebaikan demi kebaikan.
Mia menghela nafas ketika memasuki rumah mewah. Ia melihat Nancy, pelayan pribadinya dan hanya menganggukan kepala. Ia memasuki kamarnya. Kamarnya sendiri. Ia dan Alex memang memutuskan menggunakan kamar terpisah. Ketika ia masuk kamar dan selesai membersihkan diri, ia mendengar tangisan bayi.
Sebenarnya di rumah sakit, ia memang mengunjungi dokter laktasi. Dalam ingatan, Serena tidak pernah menyusui buah hatinya. Jadi wajar tidak ada asi yang keluar dari payudaranya. Ia berkonsultasi kepada dokter untuk pengobatan untuk mengeluarkan asi. selama dirumah sakit, ia pun rajin meminum obat dan mengikuti terapi yang ada. Sehingga ia mulai merasakan payudaranya memproduksi asi.
Serena menghampiri kamar Nicola. Tepat disamping kamarnya dimana terdapat connecting door yang memudahkannya untuk melihat Nicola. Suster yang menjaga Nicola pun kaget karena tidak pernah ia melihat Nyonyanya mengunjungi Nicola.
"Sus, saya ingin menggendong Nicola." Ujar Serena.
"Baik,nyonya." ucap suster. Serena pun menggendong Nicola yang masih menangis. Ia melihat sofa kecil di pojok kamar. Akhirnya ia memutuskan membawa Nicola yang saat ini sudah diam ke sofa tersebut.
"Suster,bolehkah tolong ambilkan bantal kecil untuk dibelakang saya? juga tolong ambilkan bantal menyusui." Pinta Serena. Tentu saja ini kembali mengagetkan sang suster. Ia tidak pernah melihat nyonyanya memeluk Nicola apalagi menyusui. Tapi ia senang jika nyonyanya berubah.
Mata biru bayi cantik itu menghipnotis Serena.
Bagaimana mungkin mamamu tidak mau menggendongmu. Tenang saja sekarang,kamu akan dapat melimpah kasih sayang. Ujar Serena dalam hati.
Nicola yang seolah mengerti perkataan mommynya pun tersenyum. Setelah semua disediakan, Serena pun membuka kancing piamanya. Nicola seolah mengerti dengan pintarnya mulai menyusu langsung dari sumbernya. Nicola tidak pernah merasakan asi sejak dia lahir, bayi itu terlihat bersemangat ketika menyusu. Bayi itu terlihat kurus,membuat Serena berjanji akan mencukupi kebutuhan susu Nicola. Ia tidak sabar melihat Nicola yang chubby. Pasti sangat menggemaskan.
Suster Anna, ia sudah senior menjadi baby sitter. Melihat bahwa apa yang dia doakan selama ini menjadi kenyataan, tidak bisa menahan air matanya. Ia terharu. Akhirnya Nicola akan merasakan kasih sayang seorang ibu. Walau ada satu doanya yang masih belum terkabul,ia percaya bahwa Tuhan akan menjawab kembali doanya.
"Nyonya,apakah ada yang bisa saya bantu lagi?" tanya Suster Anna.
"Tidak ada,sus. Tapi kalau boleh bisakah kamu minta pelayan untuk membawakan aku juice?"
" Tentu saja,nyonya. Tunggu sebentar."
" Terimakasih,sus." kalimat singkat yang membuat suster Anna merasa tersanjung. Ia tidak pernah disenyumi dan diucapi terimakasih oleh Serena. Ia sadar ia juga bagian dari pelayan.
Ketika menuju dapur untuk memberitahu pelayan, Anna melihat Tracy,John dan Angelica memasuki rumah. Mereka datang setelah mengetahui jika Serena sudah dirumah setelah keluar dari rumah sakit. Mereka pun marah dengan Alex yang tidak memberitahukan kecelakaan Serena.
"Anna, apakah kamu lihat menantuku? Kalo kamu disini, Nicola dengan siapa?" tanya Tracy.
"Malam,Nyonya. Nyonya Serena ada di kamar non Nicola. Nyonya sedang menyusui non Nicola. Saya diminta membawakan juice untuk nyonya." Jawab Anna. Lalu ia pamit untuk mengambil juice permintaan sang nyonya.
Jawaban Anna tentu saja menganggetkan mereka semua. Mereka tahu selama ini Nicola menggunakan susu formula dan Serena yang masih belum menerima Nicola. Tracy tentu saja senang mendengarnya,Angelica bahkan sangat antusias. Tracy hanya menatap John. Ia tahu John juga bahagia mendengarnya. Akhirnya,Tracy dan Angelica pergi ke kamar Nicola. Sementara John menunggu di ruang keluarga.
tok tok tok
"Masuk." Jawab Serena dari dalam kamar.
Serena pun kaget melihat mertua dan adik iparnya. Tapi,ia mempersilahkan mereka duduk di sofa.
"Maaf,mom. Aku masih menyusui Nicola." Ucap Serena.
"Tidak apa-apa. Maaf jika kami menganggu." Ujar Tracy menghampiri menantunya.
"Tidak,mom. Sama sekali tidak menganggu." Serena menjawab dengan tersenyum. Hal yang tidak pernah ia lakukan selama ini kepada mertuanya dan juga adik iparnya.
Tracy melihat perubahan di dalam Serena. Ia hanya berharap bahwa perubahan ini akan bertahan lama. Ia benar-benar berharap pernikahan anaknya adalah pernikahan yang lama dan bukan sebentar.
"Apakah itu sakit,kak?" tanya Angelica melihat Nicola sangat bersemangat mendapatkan asupannya.
"Aku belum tahu,ini pertama kalinya aku menyusui. Semoga saja tidak sakit untuk kedepannya juga."
Angelica pun sama bersemangat dengan sang ibu. Ia melihat ia akan bisa berteman dengan kakak iparnya. Semoga saja. Ia benar-benar ingin merasakan mempunyai kakak perempuan. Ia melihat walau selama ini Serena tidak ramah, tapi ia adalah wanita mandiri, wanita yang tidak memanfaatkan kakaknya. Serena tidak seperti wanita yang selama ini mengejar kakaknya.
Setelah menyusui, Serena pun menepuk-nepuk badan sang bayi agar bersendawa. Tracy dan Angelica hanya menemani. Serena bahkan tak segan menanyakan apa yang harus ia makan untuk asinya lancar kepada mertuanya. Membuat Tracy sangat bersemangat.
Nicola yang sudah kenyang pun, mulai menutup matanya. Serena menidurkannya di ranjang bayi itu, Serena meminta ijin mengganti bajunya dan akan bergabung untuk makan malam dengan keluarga suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unxpected My Future Husband
RomansaMia hidup sebagai seorang gadis berusia 21 tahun yang biasa saja, tidak ada yang istimewa yang ia rasakan dari hidupnya. Ia tidak tahu siapa orangtuanya, yang ia tahu, ia hanya dibesarkan di panti asuhan. Hidup yang keras yang ia jalani. Bekerja seb...