'Istriku hamil?!'||Chapter IV

579 33 1
                                    

Matahari mulai bersinar dengan terang, menandakan bahwa hari telah pagi, dengan malu-malu cahaya sang mentari masuk ke dalam kamar kedua insan yang sedang tidur sambil berpelukan

" Ughhh " Lenguh Rey saat ia terbangun

Masih dalam keadaan setengah sadar, Rey membuka matanya secara perlahan-lahan, setelah ia benar-benar sadar, ia segera turun dari kasur dan berjalan menuju ke arah kamar mandi

" Ughhh walaupun sudah melakukan " itu " beberapa kali, rasanya tetap saja sakit " Gumam Rey sambil memegang bokongnya

Setelah selesai mandi, Rey segera menggunakan pakaian, Rey mengenakan baju berwarna hitam dengan gambar seorang wanita dengan rambut hitam pendek dan syal merah yang menutupi setengah wajahnya dan lehernya, gambar wanita itu terletak di tengah-tengah baju hitam itu dan Rey mengenakan celana panjang berwarna hitam juga.

Hitam-hitam, kayak mau ngelayat aja Rey.

Tiba-tiba saja Rey merasa pusing, tidak lama kemudian ia juga merasa mual, Rey segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan seluruh isi perutnya ke dalam westafel

" Hoekk....HOEKK...."

" Uuhh kenapa rasanya hari ini badanku sangat sakit,, seingatku aku hanya melakukan " itu " dengan Andre hanya 5 ronde saja " Tanya Rey dalam hati sambil mencuci tangan dan mulutnya

" Ah mu-mungkin aku masuk angin " Tebak Rey dalam hati

" Yahh...yahh pasti masuk angin, huhhh sudahlah tidak usah terlalu dipikirkan Rey " Titah Rey pada dirinya sendiri

Setelah selesai dengan acara muntah-muntah di pagi harinya, Rey segera minum obat dan mengoleskan minyak kayu putih di perutnya dan lehernya.
Rey berpikir pasti dia akan sembuh dengan cepat mengingat ia biasanya hanya butuh waktu 1 - 2 hari untuk sembuh bila dia terkena penyakit.

Namun nyatanya tidak.
Sudah 2.... Tidak, tapi 1 Minggu Rey terus menerus muntah-muntah di pagi hari dan ia juga merasakan sakit kepala yang sangat menyakitkan, ia juga kehilangan nafsu makannya dan yang lebih buruk lagi, Andre sudah mengetahui bahwa Rey sedang sakit, saat ia tau bahwa Rey sakit,, ia dengan sigap langsung membawa Rey menuju ke rumah sakit.
Dan sekarang mereka berdua sedang berada di perjalanan menuju ke rumah sakit.

" A-andre " Panggil Rey.
Andre tetap menyetir tanpa menggubris panggilan Rey sama sekali.

" Sa-sayang..." Panggil Rey lagi

" Apa?! " Respon Andre dengan judes

" Maafkan aku karena tidak memberi tau mu tentang penyakitku... Aku berpikir bahwa aku hanya masuk angin saja..." Jelas Rey

Andre hanya diam saja tanpa merespon sedikitpun.
Selama perjalanan mereka hanya diam saja, tidak ada canda tawa seperti biasanya, radio tidak dinyalakan seperti biasanya, mereka berdua terus diam hingga tidak terasa sekarang mereka telah sampai di rumah sakit.

" Jadi bagaimana keadaannya dok? "
Tanya Andre pada dokter yang baru saja selesai memeriksa Rey

" Hmmm jadi begini pak... Saya sedikit bingung... " Titah dokter itu sambil menggaruk tengkuknya

" Ada apa dokter?! Apa yang terjadi dengannya?! " Tanya Andre panik

" Tenang dulu pak Alex, jadi begini, tuan Reyno Fernandez anda... dinyatakan positif hamil " Titah dokter itu

Reyno hanya diam saja, ia sedang berusaha mencerna omongan dari sang dokter

" Hamil? Tapi kan aku laki-laki, aku akui aku memang menjadi homo dan menjadi istri dari seorang pria... Tapi aku tetap laki-laki, kan (?) " Tanya Rey pada dirinya sendiri

" Hey dokter bajingan, kau sedang tidak bercanda kan?! " Marah Andre sambil menarik kerah jas sang dokter

" Tidak tuan Alexandre Fernandez, saya sedang tidak bercanda " Tegas sang dokter

Melihat keyakinan sang dokter atas ucapannya, Alex melepaskan tangannya dari kerah sang dokter

" Cih, cepat katakan padaku apa yang terjadi, dokter sialan " Perintah Alex pada sang dokter

" Sebelumnya terima kasih karena telah tenang tuan Alex, jadi begini, terdapat rahim di dalam perut tuan Reyno " Titah sang dokter

" A-apa? Ta-tapi bukankah hanya perempuan saja yang memiliki rahim? Aku kan laki-laki, seorang laki-laki tidak mungkin memiliki rahim kan? Iya kan Andre? " Tanya Rey terbata-bata

Rey menatap sang dokter, mata dokter itu memperlihatkan kejujuran, kemudian Rey mengalihkan pandangan matanya ke arah Andre dan ia menatap raut wajah Andre, raut wajah itu terlihat seperti... bingung (?)

" Hey Andre, jawab aku! Aku tidak mungkin hamil kan?! Aku tidak mungkin punya rahim kan?! Itu tidak mungkin kan?! Hey dokter tolong katakan padaku bahwa itu tidak benar! " Teriak Rey dengan mata berkaca-kaca

Sang dokter dan Andre hanya diam saja, mereka tidak merespon ucapan Rey sedikit pun

" I-ini tidak mungkin kan? Ti-tidak, tidak... Tidak... Ini tidak benar... Tidak... Aku... Laki-laki... Aku...aku... " Gumam Rey frustasi sambil menangis

" Ayo kita pergi dari sini, Rey " Perintah Andre sambil menarik Rey keluar dari ruangan itu

Bersambung-

Tolong berikan kritik dan saran untuk saya, karena ini adalah pertama kalinya saya menulis novel.
Jika kalian suka silahkan vote, jika tidak suka juga tidak apa-apa.

M.H.A
Rabu, 1 Juni 2022

Cantiknya, Istriku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang