6

274 42 6
                                    

"Tunggu, apa itu?!"





Kapal besar yang tengah bergerak menuju barat, kini sedang ditahan dengan sosok monster gurita raksasa dengan tentakelnya yang merambat ke badan-badan kapal. Jeno dengan lihai bergerak kesana-kemari untuk menghindari tentakel raksasa yang membuat ia teringat letak alat kelamin makhluk itu.

"Oh..hanya Kraken.." ucap San enteng, ia baru keluar dari ruang kamar.

Jeno menatap tak percaya pada San yang bereaksi dengan santai. Ya, Jeno tak memperdulikan reaksinya, tapi Kraken itu saat ini seperti berniat menghancurkan kapal yang ditumpangi mereka. Reaksi yang wajar ialah panik atau takut, itu hal lumrah, tapi San merespon dengan reaksi yang berbeda.

"Hei, otakmu itu sudah dimakan Siren atau bagaimana?! Kraken itu mulai menggerayai kapal ini!!" Siyeon yang kesabarannya diuji dengan kesantaian San tentu langsung emosi.

Mark di belakang Siyeon menatap punggung wanita itu dan tersenyum kikuk. "Haruskah bahasanya seperti itu?"

"Hah... ingin aku mengalahkan dia lagi?" San sudah bersiap-siap dengan busur panah di tangannya, ia tampak santai seolah-olah Kraken besar itu ialah laba-laba kecil yang tak berbahaya. "Dijadikan Kraken bakar mungkin enak."

Respon tiap anggota juga berbeda-beda, ada Mark yang sedang menyiapkan busur pun terperangah tak percaya. Minji yang memasang kuda-kuda di belakang setir kemudi terlihat menepuk dahinya. Lucas dan Jeno yang bingung dengan otak San yang entah menghilang kemana, mereka melirik satu sama lain lalu menggelengkan kepala lelah.

"Kalian diam di sini. Dalam lima menit aku akan membawa banyak daging gurita kemari," ucap San yang meregangkan tubuhnya.

Setelah itu San meloncat dari kapal dan mendarat di salah satu tentakel Kraken dengan sangat ringan seolah-olah sedang berakrobat. San lalu membidik beberapa titik lemah Kraken dan memanahnya dengan cepat, lalu berhasil. Panah yang digunakan bukan panah biasa karena telah diberi sihir kuat yang membuat ujung tajam panah lebih tajam dari pedang sekalipun. Beberapa lengan tentakel putus dan mulai berjatuhan ke kapal.

Beberapa tentakel hampir menimpa Siyeon, Lucas dan Jeno. Ketiganya mendesis kesal karena tentakel raksasa itu mengeluarkan cairan hitam setelah terjatuh di dek. Melihat San yang tak segera menjatuhkan Kraken itu, Mark menghilang dari pandangan beserta pedang yang semula ia pegang.

Secara tiba-tiba, muncul tebasan dalam jumlah banyak yang menimbulkan sayatan panjang dan cukup dalam, percikan cairan hitam semakin banyak, laut di sekitar kapal mulai membuat ombak tinggi dan awan badai berdatangan. Mark muncul tepat di depan Kraken yang memiliki tujuh mata, ia muncul bak petarung pedang dari China. Dengan cepat, ia melempar pedang yang ia pegang dan menancap tepat di mata Kraken itu.

San yang tadi sedang asyik bertarung dengan kumpulan tentakel lalu berlari untuk mengambil pedang milik Mark. Tubuhnya meliuk kesana-kemari dan beberapa kali meloncat dari tentakel yang menyerang seolah telah tahu letak bahayanya datang. Dalam sekejap, pria itu tiba di pedang yang menancap disalah satu mata. Setelah ditarik dari tempatnya menancap, bekasnya menyembur cairan hitam dan matanya lepas dari tempat.

Pedang itu diayunkan dengan lihai dan melempar panah yang semula menjadi senjatanya kepada Mark. "Aku titip sebentar!" teriak San kencang, tak memperdulikan Mark yang mengumpat tak terima.

Saat akan menebas kepala Karken itu San tiba-tiba terjatuh karena terhantam oleh salah satu tentakel, tetapi Minji sudah muncul terlebih dulu. Wanita itu membawa kapak cukup besar dengan gagang yang cukup panjang, tangan wanita Kim tampak kuat untuk memegang kapak sebesar itu. Dalam satu ayunan, kapak itu dengan mudah membelah kepala Kraken itu tepat di bagian mata hingga kepala Kraken itu terlepas dan terjatuh ke laut.

The Shadow King's Precious Gem || JaemJen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang