(01) THANATOS DAN HYPNOS

523 44 6
                                    

Aku membuka kedua mataku. Dan lagi, kudapati diriku telah berada di ruangan serba putih yang sangat menyebalkan ini. Mereka pasti ingin kembali melakukan sesuatu kepadaku. Aku benar-benar membenci mereka semua.

Dengan kepala yang terasa sedikit pusing, aku bangkit dari posisi dudukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan kepala yang terasa sedikit pusing, aku bangkit dari posisi dudukku. Kemudian dengan penglihatan yang sedikit buram, aku menatap ke arah kamera pengawas yang berada di sudut ruangan dan kini sedang menyorot ke arahku. Tanpa berpikir panjang aku pun langsung menunjukkan jari tengahku ke arah kamera tersebut. Aku meledek orang-orang yang ada di baliknya yang mana aku yakin pasti orang-orang tersebut sudah mengawasiku sejak tadi.

"Dasar orang-orang brengsek!" ucapku kesal.

Setelah itu aku membalikkan badanku dan berusaha untuk mengumpulkan seluruh kesadaranku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu aku membalikkan badanku dan berusaha untuk mengumpulkan seluruh kesadaranku. Sepertinya mereka menyuntikkan obat bius dengan dosis yang sangat tinggi karena bisa aku rasakan betapa lemahnya tubuhku saat ini. Pasti aku sudah lama tidak sadarkan diri karena kini tubuhku terasa sangat pegal dan sendi-sendinya pun terasa sangat sakit.

Sembari mengumpulkan kesadaran diri aku kembali mengingat-ingat tentang hari yang telah dijadwalkan. Seingatku hari ini bukanlah harinya, namun kenapa orang-orang ini membawaku ke tempat ini. Apakah mereka akan melakukan sesuatu yang baru terhadapku?

Di tengah rasa bingungku, tiba-tiba saja lantai yang berada beberapa meter di sebelahku terbuka. Dari dalamnya muncullah seorang remaja laki-laki seusiaku yang kini dalam keadaan yang sedang tidak sadarkan diri. Tanpa berpikir lama aku pun langsung menghampirinya.

Dengan hati-hati kutelentangkan remaja yang sedang tertidur sangat lelap itu hingga kini kepalanya menghadap ke arah atas. Terlihat di pergelangan tangannya tertulis tato berangka 999. Itu berarti dia adalah orang ke-999 setelah aku yang tinggal dan terjebak di tempat ini. Kemudian aku beralih menatap wajahnya dan betapa terkejutnya aku karena aku mengenalinya. Ya, kami pernah bertemu saat kami berdua masih bocah, tepatnya saat awal-awal tempat ini diciptakan. Walaupun aku tidak mengenalinya, tapi aku merasa sangat bersyukur karena aku masih bisa melihatnya lagi.

Tak lama kemudian remaja itu membuka kedua matanya. Ia tersentak kaget ketika mendapati aku yang tengah menatapnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE OLYMPIANS: THANATOS AND HYPNOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang