30

1.7K 188 6
                                    

ALLO GUYS!! kangen yaaa ?😩💗🤙
Btw! HAPPY SIJEUNII DAY💚💚

Btw ini agak panjang ya, semoga ga bosen.

"Sejak kapan kau pulang? Aku merindukan mu sangaaaattt!!" geram Shuhua memeluk erat tubuh ringkih yang kini merasa sesak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejak kapan kau pulang? Aku merindukan mu sangaaaattt!!" geram Shuhua memeluk erat tubuh ringkih yang kini merasa sesak.

"Lepas bodoh" Shuhua melepas pelukannya dengan raut wajah cengengesan. Tiba tiba Renjun di tarik dalam pelukan hangat Na Jaemin, membuat si kecil kaget dan gugup.

"Na..."

Pelukan itu semakin erat, "Biarkan seperti ini" lirihnya membenamkan wajahnya di leher Renjun. Perlahan tangan mungil itu mengusap kepala Jaemin sayang, jujur dia juga merindukan pria tampan ini.

Selang beberapa pelukan terlepas akibat suara Haechan yang tampak risih, ayolah ia juga ingin memeluk si mungil. "Berikan dia padaku!-"

Renjun segera berpindah dalam pelukan Haechan, "-ugugugu baby...aku merindukan moomin kecil ku" rengek Haechan mengecup dahi Renjun seperti seorang ibu kepada anaknya.

"Berhenti mencium nya" bisik Jaemin tajam, Haechan tak peduli malah memeluk erat tubuh si kecil yang sedang tertawa melihat pertengkaran kecil sahabatnya.

"Jeno..." lirihnya menatap orang yang kini terdiam menatapnya di jarak 10 langkah. Pelukan Haechan terlepas perlahan, "Jen, kau bilang kau-"

Grep

Semua yang disana terdiam mematung begitu juga Renjun yang diam dalam pelukan Jeno. Ya, Jeno memeluknya dengan sedikit erat dan kuat. Huh Lee Jeno ini hanya menggunakan otot saja.

"Maaf kan aku...." lirih Jeno hanya dapat di dengar oleh Renjun. Yah dipeluk hanya diam, tak membalas. Pandangannya kosong menatap Shuhua yang tepat di belakang Jeno.

Ia ingat, ia tau. Winter adik kelas yang menjadi sumber neraka nya, adalah sepupu Jeno. Bilang saja "menghasut " sahabatnya agar menjauhi nya. Kejam sekali wanita itu, Renjun tidak dendam. Tidak, hanya kecewa. Selain merusak nama baiknya, mental dan keluarganya juga rusak. Jangan salah kan Winter, salahkan Renjun yang bahkan hanya diam saat dirinya difitnah.

'Ini memang salah mu'

'Berhentilah memeluknya bodoh! Dia kekasih Sahabat mu'

Dengan kasar Renjun mendorong Jeno hingga pelukan itu terlepas. "Ren, maafkan aku dan sepu-"

Cukup. Ia ingin menenangkan pikiran, bukan menyelesaikan hal begini. Ia pergi, masuk menuju mobil sang Ayah yang senantiasa menunggunya. 4 orang itu menatap sendu sosok kecil itu, seharusnya bukan sekarang.


"Sudah? Kok cepat?" tanya Chanyeol bingung saat anaknya masuk ke dalam mobil. Hey ini bahkan belum 15 menit sang anak keluar.

"Ayah akan bertemu para paman?" Chanyeol tampak berpikir lalu mengangguk, "Lagian ayah sudah ditelpon ibu Haechan. Mau ikut?"

Omnia Paratus| RENJUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang