[17]
Oleh
artheta•
Telah dipertemukan Kala dengan kedua kekasih hatinya
Lantas gobar hati menyesaki
Ruang-ruang hampa yang hidup bersamanya
Beginikah ahwal dua kekasih hatinya kini?Marlina tersingahak
Scarlet tak jauh beda
"Ka-mu siapa?" Marlina membelalak
Juga Scarlet turut mengajukan tanya. "Siapa Ananda?"Kira Kala itu adalah dua hal yang lengkara ditanyai
Namun, nyatanya hanya khayali
Dua kekasih hatinya lupa
Akan dirinyaSelaksa berawai yang merajai
"Aku Kala, Bunda, Papa," lirihnya. Air mata merambai.
Jeruji besi membatasinya
Kian menjaraki ia dengan sang kekasih hati
Sungguh, besar keinginan ia untuk mendekap keduanya.Tak terbendung bagaimana tangis Marlina
Ingin ia menciumi, memeluk buah hatinya
Namun, jeruji yang sialan menghalang
Keinginannya hanya jadi sekadar anganSerupa dengan keinginan Kala
Sedang Scarlet, mengenggam erat tangan sang buah hati
Ada rasa ketidakpercayaan yang tersurat dari tatap
Meski jeruji besi membatasi
Tak jadi penghalang untuk meluap ratap."Demi lazuardi yang menggagahi bahar
Aku janji akan keluarkan kalian berdua dari bui ini
Maka, bersabarlah untuk beberapa waktu
Dan ingatlah
Rasa kasihku tak 'kan padam sampai sebarang masa!"•
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Niskala Magi
FantasyApakah ini adalah akhir dari hidup para penyihir? Di dunia yang dikuasai oleh teknologi canggih, terciptalah sebuah batu yang bisa menangkal sihir. Batu yang merupakan kunci dari kemenangan manusia biasa dalam perang melawan para penyihir. Namanya...