Mission Completed. [End]?

337 41 11
                                    

Yang benar saja!

Kenapa Ling jadi seperti ini?

Baik, aku mengerti kalau dia sudah diberitahu Yin sialan itu tentang perasaanku. Tapi, apa maksud dari perlakuannya ini?

Ayolah... Dia sendiri yang pernah bilang.

Kita hanya teman, kan?

***

"Hah... Aku penasaran apa yang dilakukan Wanwan dan Ling disana." Yin bertanya-tanya.

"Entahlah, semoga saja anak muda itu tidak aneh-aneh." Baxia mengusap wajah kasar. Sepertinya takut Ling bertingkah.

Secara, dia laki-laki.

"Ayolah, Baxia. Aku yakin Ling masih sangat polos. Paling, memberi Wanwan kecupan pertama saja sudah cukup baginya." Ujar Melissa menenangkan Baxia.

"Aku kurang setuju dengan 'Ling masih sangat polos', Melissa." Zilong membantah.

"Maksudmu, Zilong? Ling itu sangat mementingkan misinya, tak peduli apapun selagi ada misi." Melissa mengernyitkan dahi.

"Melihat dia selalu mementingkan Wanwan... Aku tidak yakin dia akan sepolos itu. Bahkan, dalam misi sekalipun." Tangan Zilong menopang dagu.

Yin terdiam. "Eh? Aku pikir hanya Wanwan yang begitu pada Ling."

"Itu berarti mereka serasi!" Melissa mengepalkan tangan ke udara, girang.

Zilong, Yin dan Baxia hanya terkekeh kecil. Baiklah, sepertinya mereka juga penumpang couple Wanwan dan Ling.

"Ah, Ling dan Wanwan saja sudah serasi. Kira-kira kami kapan, ya?" Yin bergumam lirih. Melissa mendengarnya samar.

"Hei, kau mengatakan sesuatu?" Tanya Melissa.

"Tidak ada. Hanya bertanya-tanya kapan giliran kita menjadi seperti Wanwan dan Ling."

Melissa terkejut. "Giliran... Kita?"

Yin tersenyum kecil. "Nanti kau juga akan tahu."

***

"Whoa! Ling! Terlalu cepat! A-aku takut!"

"Tenanglah, pegangan yang erat."

"T-tapi... U-umh!"

Tangan Wanwan bergetar, mencengkram baju Ling. Menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang pemuda.

Ling membawanya menuju batang pohon yang besar. Gerakannya terhenti disana. Wanwan melihat kebawah, tinggi sekali.

"U-ugh..." Lenguh Wanwan, memejamkan mata.

"Baik, kau ingin menghabiskan malam bersamaku di sandaranku, atau di gendonganku?"

Wanwan berjengit. "T-tidak keduanya! Lagipula, kenapa kau membawaku ke sini? Seharusnya kau membawaku pulang, ikut dengan Melissa dan yang lain! Ugh, aku jadi tak ada waktu bermain dengan Melissa. Dia pasti akan pulang cepat."

Ling terkekeh, turun dan duduk santai di dahan itu. Dahan pinus itu kuat juga, ia tak salah memilih dahan pohon.

"Ayolah, ini waktu dan tempat yang bagus, kau yakin akan melewatkannya?

Mission Completed. [Ling x Wanwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang