Mobil sport mewah merk BMW dengan tipe M4 Coupe berwarna Black Saphire Metallic berhenti tepat di area parkiran gedung fakultas Ekonomi dan Bisnis salah satu Universitas Swasta yang terkenal mahal di Indonesia.
Si pengemudi melepas seatbelt yang melilit tubuhnya, kemudian dia hanya menatap lurus ke arah pintu keluar gedung, menunggu seseorang yang hendak ia temui keluar dari sana.
Beberapa menit kemudian, dering ponsel membuyarkan fokus Marvin, pria itu merogoh saku jaketnya untuk mengangkat panggilan tersebut, namun ia berdecak kesal saat melihat kontak yang tertera di layar ponselnya.
Kezia.
Wanita yang sudah ia kencani selama satu tahun terakhir. Namun sayangnya hubungan mereka sedang agak merenggang belakangan ini.
Marvin menggeser tombol hijau di layar ponselnya dengan ekspresi suram. "Ya babe?"
"Babe? Setelah apa yang kamu lakuin, kamu masih berani panggil aku babe?" tanya sebuah suara di seberang sana.
Marvin menghela nafas berat, berusaha menahan perasaan dongkolnya. "Kalo niat kamu telfon cuma buat ngajak berantem lagi, aku tutup ya."
"Ada salah satu temenku yang bilang dia lihat kamu di club pas malem minggu kemaren. Itu beneran kamu?"
"Iya."
"Vin, kamu tau banget kan aku paling nggak suka kamu pergi kesana?"
"Tau."
"Kalo gitu kenapa kamu masih nekat pergi? Aku tuh capek Vin denger temen-temenku nanyain tentang kamu terus setiap kali kamu ke sana, mereka selalu mikir yang enggak-enggak tentang hubungan kita."
"Biarin aja, their opinion doesn't matter at all."
"Enak banget kamu ngomongnya. Terus gimana sama pandangan negatif orang-orang tentang kamu? Image kamu tuh jadi jelek di mata mereka Vin."
"I don't even mind if they think like that. Aku nggak peduli."
Cewek bernama Kezia itu cukup terkejut mendengar jawaban spontan Marvin, lalu ia menambahkan, "Dan kamu juga nggak peduli kalo image aku jadi ikutan jelek karena mau pacaran sama cowok kaya kamu?"
"So your image is more important than me?" pertanyaan yang diajukan oleh Marvin berhasil membuat Kezia terdiam selama beberapa saat.
"Bukan gitu Vin. Maksud aku, kamu harus mulai ngebiasain diri buat ninggalin kebiasaan-kebiasaan negatif kamu yang suka dugem itu. Apalagi kalau kita udah nikah nanti, nama baik keluarga kita yang bakalan jadi taruhannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends With Benefits [✓]
FanfictionMarvin dan Gianna memang telah sepakat untuk menjalin hubungan yang cukup rumit tanpa melibatkan perasaan di dalamnya. Namun mereka bisa apa jika takdir malah berkata sebaliknya? ©️zrstly, 2022