Pagi seperti hari biasanya aku bangun untuk bersekolah. Hari ini adalah ujian semester terakhir, jadi aku lumayan bersemangat. Oh iya aku ini murid SMA, itu berarti sebentar lagi aku lulus.
Sebelum berangkat aku mengecek apakah semua pintu yang ada dirumah ku sudah terkunci atau belum. Pertama karena sekarang aku sedang ada di lantai dua aku akan mengecek yang ada disini, lalu lanjut ke lantai tiga dan terakhir lantai satu.
Yup selesai! Karena aku sedang sendiri dirumah aku tidak perlu berpamitan dengan siapa pun. Aku hanya perlu mengunci pintu, mengeluarkan sepeda dan selesai. Aku berangkat!
Sebenarnya ini adalah pertama kalinya aku naik sepeda ke sekolah, hahaha! Entah kenapa aku sedang merasa kalau ini akan menjadi hari yang bagus untuk bersepeda.
Hari yang cerah, suara burung-burung yang berkicau-an terdengar seperti BGM yang ada di film membuatku merasa seperti aku adalah seorang karakter utama dalam suatu cerita. Yah pokoknya~.
Ckiit!
Suara rem sepedaku entah kenapa terdengar sangat nyaring yang membuat perhatian orang-orang sesaat beralih kepadaku. Ah entah mengapa aku merasa keren.
Teman ku yang kebetulan baru saja datang menggunakan motor menyapa ku.
"yo Kou! tumben banget naik sepeda. biasa nya juga naik motor" Lin menyapaku melambaikan salah satu tangannya ke udara sambil berjalan ke arah ku.
"hmmm entah kenapa hari ini aku kayak dapet vibe karakter utama"
Setelah aku berkata seperti itu Lin hanya memandangku dengan tatapan jijik.
"apa banget? bangun oy! dah siang"
"ih parah banget! itu artinya aku lagi semangat tau!"
"serah. Asalkan kau bahagia~"
Hanya untuk ujian ini kelas ku dibagi menjadi dua. Sebenarnya bukan hanya kelas ku saja tapi kelas 12 yang lain juga di bagi menjadi dua. Aku berada di ruang 9 sedangkan Lin berada di ruang 8. Huuuh, padahal aku dan Lin hanya beda satu abjad saja. Tapi kebetulan absen Lin adalah 18 dan aku 19. Karena ruangan 8 berisikan dari absen 1-18 dan ruang 9 berisikan absen yang berawal dari absen 19-36.
"Yaudah good luck juga ya buat hari ini!"
"ya~ kamu juga"
Saat aku masuk kedalam kelas aku langsung mengambil hp ku yang ada di tas dan meletakkan tas ku di depan kelas. Ini merupakan aturan supaya tidak ada yang mencontek. Yah, sebenarnya kita masih dapat mencontek. Toh, kami ulangan menggunakan handphone. Hanya perlu mengetik kata kunci nya di google dan selesai. Beribu jawaban akan muncul.
Hei jangan salah! aku ini tidak menyontek, aku adalah murid teladan yang pintar. Walaupun aku bukan ranking 1 di sekolah ku tapi, aku ini termasuk kedalam 5 besar di kelas ku. Jadi aku tidak perlu menyontek. Malahan yang menyontek itu teman-temanku. Oh! tentu saja Lin tidak menyontek- ekhem mungkin dalam pelajaran bahasa ia terkadang bertanya kepada ku, tapi hanya itu saja! Dan Lin juga sudah belajar dengan keras bersamaku.
Teneneneng Teneneneng
Ah! itu dia bel sekolah, wah ternyata hari ini aku datang lumayan ngaret ya. Guru yang akan mengawasi kami saat ujian juga sudah memberi arahan untuk membuka soal ujian. Yosh! lets go all out for the last day!.
Saat aku berkata seperti itu di dalam hati, lampu yang menyinari ruang kelas tiba-tiba berkedap-kedip. Awalnya aku mengira kalau itu hanya masalah karena lampu yang sudah lama dipakai. Tetapi tidak! tidak hanya itu. Diluar terdengar bunyi teriakan orang-orang. Teriakan itu sangat menyeramkan karena itu bukan sekedar teriakan, tetapi ada suara lain yang tercampur dengan teriakan itu. Seperti suara erangan yang sangat jelek!
KAMU SEDANG MEMBACA
Live.
FantasíaKetika dunia berakhir dikuasai sistem dan aku harus berjuang untuk bertahann hidup tanpa mengetahui apa-apa. Sejujur nya itu tampaknya mustahil. Tapi, itu bukan berarti aku akan menyerah begitu saja. Lihat saja! aku akan menjadi orang yang berdiri...