Luna ~ 79

113 2 2
                                    

Sambil dengerin video nya seru kali ya mwehehehe...

Sini biar gue tunjukkan bagaimana rasanya Keluarga utuh tapi dalamnya hancur berantakan, seperti kupu" terbang dengan satu sayap

Luna

***

Dibalkon kamar dengan langit malam yang indah. Ditaburi ribuan bintang. Menikmati satu malam dengan secangkir kopi dengan sebungkus rokok. Dengan tatapan kosong kedepan, Jerry menikmati isapan demi isapan rokok yang menurutnya begitu nikmat apalagi disaat seperti ini. Baginya, secangkir kopi dengan sebungkus rokok udah jadi obat dikala dia stres.

Cowok itu memikirkan ucapan Viko tadi siang. Entah mengapa menurutnya ini sangat membingungkan? Bukannya Ferdo pacaran sama Luna? Dan hubungannya sama Merry apa?

Apa mungkin...?

Ah tidak. Viko pasti cemburu karena cowok lain yang jadi pacar Luna. Makanya cowok itu berpikiran buruk. Engga mungkin Ferdo selingkuh, sedangkan itu cowok aja bucinnya minta ampun ke Luna.

Dan pasti kalian berpikir sama dengan Jerry kan?

Tapi?

Ahh sial! Kenapa dia jadi overthinking? Apa harus dibuktikan sekarang?

"Kalau gue kesana cari tau, trus nyokap bokap gue nanya ini itu tentang Luna kan nanti gue nya keceplosan."

"Tapi gue khawatir sama nyokap"

Pusing, cowok itu melempar asal puntung rokok itu dari atas balkon. Lalu mengacak-acak rambutnya.

Daripada mikirin itu, mending turu.

***

Seusai makan malam, kini tiga anak muda sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Lebih tepatnya dua gadis itu sibuk dengan kegiatan masing-masing, sedangkan Viko bingung harus ngapain. Sial nya hp nya tadi lowbat jadi tidak bisa mabar hari ini. Mau nongki di tempat biasa pun malas banget.

Satu-satunya biar dia tidak bosan ya, nyamperin Luna. Mayan, kan lagi mode akur sama mantan, doain moga aja balikan, eh?

AMININ DONG BESTEHH!!

Langkah kaki cowok itu berhenti tepat di depan pintu kamar Luna.
Dengan santuy nya, cowok itu masuk kedalam tanpa embel-embel "permisi."

"Ceeilehh, punya pacar kok galau? Doi nya ga ngabarin yahh? Duh kasian."

Nah kan, mode julidnya kumat. Mulutnya minta disleding.

Sabar. Lebih baik diamin aja, capek ngeladenin orang aneh.

Viko berdecak kesal, merasa kehadirannya diabaikan Luna. Lantas cowok itu naik keatas ranjang Luna dan duduk disampingnya.

"Surat cinta untuk starla? Lah ini lagunya Virgoun ya?"

Luna menganggukkan kepalanya. Lalu mengalihkan tatapannya ke arah cowok itu.

"Beruntung banget jadi starla." Ucapnya pelan. Membayangkan dirinya seperti starla. Pasti sangat menyenangkan. Tidak seperti dirinya.

Menyedihkan.

"Buat apa iri? Ah kan lo udah ada cowok, lagian lagu ini buat pacar dah."

"Lo gapaham. Starla yang dimaksud disini anaknya Virgoun. Dan lagu ini khusus buat putrinya.

Kali ini cowok itu terdiam. Baru sadar bahwa dia salah paham.

"Ehm- anu maaf. Gue pikir-"

"Gausa minta maaf juga. Gue tau kok lo belum tau."

Bila musim berganti

sampai waktu terhenti

Walau dunia membenci,

ku kan tetap disini

"Bahkan dad benci sama gue. Sampe sekarang pun gue gapaham ngapa mereka sebegitu muaknya sama gue?"

Viko hanya bisa diam menatap gadis dihadapannya ini menitikkan air mata sembari menghayati lirik demi lirik lagu ini. Karena selama mereka pacaran, dia hanya tau kalau dia punya masalah keluarga. Hanya sekedar 'masalah' tanpa tau ceritanya.

Melihat gadis didepannya terus menangis, dia langsung menarik tubuh dan memeluknya erat.

"Gue gatau seberat apa masalah lo. Tapi gue tau, sampai sekarang Lo perempuan terkuat yang gue temui. Mungkin Lo bosan dengarin kata semangat dari orang-orang, karna tanpa dibilang pun Lo pasti lakuin. Tapi cuma kata semangat yang bisa gue ucapkan saat ini. Gue yakin, apapun masalah lo, Lo pasti bisa hadapinnya. Kalau Lo butuh teman cerita, gue siap jd pendengar. Bagi gue juga siap jadi sandaran Lo."

Cukup lama mereka berdua berpelukan, hingga bahu Luna perlahan mulai tenang. Melepaskan pelukan yang cukup lama sampai tangan hampir kebas rasanya.

"Eh sorry ya, gue lama banget ya nangisnya sampe baju Lo basah gini." Ujar Luna merasa bersalah.

Viko terkekeh pelan seraya mengangkat tangannya ke arah wajah Luna. Dengan usapan pelan, cowok itu menghapus air mata yang masih mengalir di pipi mulus gadis itu

"Gapapa, sesekali nangis gakan buat Lo merasa rendah kan? Lo juga manusia kali yang pasti nangis kalau ada yang bikin Lo sakit hati. Intinya, kalau Lo butuh temen, gue selalu stay kok. Semangat terus, jangan lupa senyum, cantik."

TBC

MON MAAP AKU LAMA BANGET UP NYA HUHU, LAGI SIBUK" MAGANG PLUS NYUSUN PROPOSAL:(

GIMANA? MASI INGIN LANJUT? JANGAN LUPA VOMENT BESTIE❣️

LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang