Akhir pekan
Sesuai permintaan uncle, aku pergi kebusan untuk pulang menemui mereka.
Aku sampai dan disabut baik seperti biasanya, uncle sudah seperti ayah untukku oleh karena itu aku memanggilnya appa.
"Bagaimana kabarmu?" Uncle memulai saat aku dan dia tengah duduk diruang tamu.
"Baik, appa sendiri?"
"Tentu saja baik, lihatlah aku terlehat jauh lebih muda dari umurku" dia tertawa dengan kata-katanya sendiri, kami tertawa.
"Ganti pakaianmu, karena sebentar lagi kita akan makan siang, sudah lama kamu tidak pulang jadi menginaplah"
"Tapi appa..." kata-kataku terpotong
"Turuti saja atau calon istrimu mengamuk nanti, dia yang meminta aku untuk menyurumu menginap" lalu uncle melanjutkan membaca bukunya.
Aku hanya bisa menghembuskan nafas panjang lalu pergi kekamarku untuk berganti pakaian.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku, uncle dan rose berada dimeja makan, kami akan makan siang bersama, rose dan bibi yang memasak, katanya "karena kamu pulang jadi aku akan memasak makanan spesial"
Kami makan dengan beberapa perbincangan sederhana dan kadang unclememberikan candaan-candaan ala bapak-bapak yang membuat aku dan rose harus terpaksaa tertawa, uncle adalah sosok pria tua yang lucu juga berwibawa itu sebabnya aku menyukainya
"Oya lisa... setelah makan kita betiga akan berbicara" uncle menyelsesaikan makan dan pergi dari kursinya.
Aku tahu apa yang akan kami bicarakan
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Sudah berapa lama kalian pacaran?" Uncle bertanya pada kami
Rose menjawab "dua appa" rose duduk disamping appa sedangkan aku diseberang mereka.
"Hmmm cukup lama ternyata, perasaan seperti baru beberapa minggu saja tapi baiklah dengarkan appa" appa melihat rose lalu melihatku "kalian sudah dewasa dan aku semakin tua, aku tidak meminta apapun pada kalian tapi kali ini appa minta agar kalian cepat menikah, appa ingin punya cucu" appa tertawa di akhir kalimatnya.
Aku mendengar itu semakin bingung tidak tahu harus mengatakan apa, aku tidak menginginkan itu.
Rose melihatku, aku yakin dia sedang mengamati ekpresiku.
"Appa ingin aku mengadopsi anak?" Aku bertanya seperti orang bodoh hanya karena aku tidak tahu harus menjawab apa.
"Tidak. Lalukan hal medis aku ingin itu menjadi anak kalian yang sesungguhnya" uncle mengatakan dengan serius
Aku melirik rose berharap rose membantuku tapi dia tidak mengatakan apapun
"Jadi bagaimana kalau dua bulan lagi kalian menikah? Uncle melanjutkan membuat aku hampir tersedak air liurku sendiri.
"2 bulan?" Aku bertanya tidak percaya
"Ya tentu, kalian ada masalah?"
"Tidak ada, aku setuju" kali ini rose bersuara membuat aku semakin tidak percaya dengan semua yang aku dengar, aku kaget, aku bingung dan aku....terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
JL Story //JENLISA
Short Storybeberapa cerita berbeda tentang JL berada disini sesuai dengan judul