Dua minggu sudah terlewat dan sekarang hari pertama di bulan Juni. Yeonjun sudah bertekad untuk belajar lebih giat lagi dan melupakan impian lamanya. Dia bahkan sudah memasukkan semua buku-buku dan hal-hal yang berbau dance ke dalam kardus dan meletakannya di gudang.
Keempat temannya menatapnya tak mengerti, tapi ia tak peduli. Ia terus memenggantikan semua barang-barangnya menjadi sesuatu yang berbau kedokteran. Walaupun jujur saja dia tak ingin meninggalkan impiannya begitu saja, tapi ia selalu ingat tujuan utamanya.Karena hari ini hari libur, Yeonjun berniat belajar di rumah saja. Dia malas untuk pergi ke Perpustakaan di hari yang sangat panas ini. Belum lagi dia tahu nanti tak lama lagi akan terjadi hujan deras. Bukannya Yeonjun seorang peramal atau semacamnya, hanya saja itu selalu terjadi setiap hari. Pagi hari panas dan siang hingga sore pasti hujan deras.
Untuk yang terakhir kalinya Yeonjun menggigit bawah bibirnya dengan kasar. Dia tak tahan mendengar ketiga teman termudanya ribut di Ruang tengah. Kadang ia heran bagaimana Soobin bisa selalu fokus belajar dan tidak peduli padahal Yeonjun dan yang lain selalu berisik setiap hari.
"Kenapa bisa begitu?! Tyunnie duluan yang memulai! Kenapa Heuning yang diserang?!" Tanya Heuning Kai tidak terima.
"Enak saja! Sejak kapan Tyunnie mulai duluan?"
Mulai lagi, mulai lagi. Apa-apaan mereka ini... gerutu Yeonjun dalam hati.
Kalau mereka berisik terus, kapan dia bisa fokus belajar? Yeonjun melirik kearah Soobin yang tengah belajar di meja belajarnya. Entah bagaimana Soobin bisa tetap tenang dan fokus. Yeonjun menggelengkan kepalanya dan melanjutkan belajar. Jujur saja ia lelah.
Bagaimana bisa dia tidak lelah jika sudah 2 hari dia hanya tidur selama 3 jam? Bahkan dia yakin bahwa dia sudah berubah menjadi seekor panda, bukan lagi bebek.
Sebenarnya kapan ini selesai? Apa, sih, mauku? Kenapa semua ini terasa berat? Apa Soobin juga selalu merasakan ini?
Sekali lagi pemuda itu melirik kearah Soobin yang masih fokus belajar, sesekali Soobin mengerang dan menghela nafas panjang.
Pasti dia juga kesulitan... Sudahlah, biarkan Soobin melakukan hal yang sudah seharusnya ia lakukan.
🎼🎼🎼
Suara erangan frustasi itu terdengar sekali lagi. Rasanya ingin sekali Soobin membanting kepalanya. 2 minggu telah berlalu, apa dia akan di terima di salah satu agensi? Dia sudah mendaftar audisi di beberapa agensi seperti saran Beomgyu, apakah dia akan di terima di salah satu dari semua agensi yang ia ikuti?
Ini satu-satunya kesempatan yang ia miliki.
Dengan kata lain, sekarang, atau tidak akan pernah.
Soobin harus berhasil hari ini, benar-benar harus berhasil. Dia tak ingin kehilangan teman-temannya. Dia yakin keluarganya akan mengirimkannya ke luar kota untuk sekolah dan tinggal bersama dengan Hyunsung.Mana mau dia tinggal bersama Hyunsung?
Menurut perkiraan Beomgyu harusnya kabarnya masuk malam ini. Apa kak Yeonjun akan sangat terkejut saat mengetahuinya? Kalau aku berhasil, itu akan menjadi kejutan yang paling ia sukai, iya kan?
Batinnya.
Pemuda itu ingat kalau Yeonjun pernah menawarinya untuk ikut menjadi dancer sepertinya. Dia juga berharap Soobin untuk mendaftar audisi sepertinya. Yeonjun pasti akan sangat senang mendengar berita bahwa Soobin diterima.
Atau lebih tepatnya kalau diterima....
Jujur saja dia masih merasa sedikit bersalah karena tak memberitahukan Yeonjun tentang ini lebih awal. Tapi sekarang ia berpikir mungkin ini bisa membuat mood Yeonjun lebih baik lagi.
Seperti apa yang dikatakan Taehyun, Yeonjun akhir-akhir ini berubah. Dan sejujurnya Soobin juga sepemikiran dengan Beomgyu. Sepemikiran bahwa sikap Yeonjun yang sekarang lebih mirip seperti perempuan yang sedang PMS.
YOU ARE READING
One Dream ||TXT Friendship AU (Completed)
FanfictionPersahabatan antara lima pemuda di satu dorm yang memiliki mimpi yang sama. Namun di sisi lain mereka harus menerima kenyataan memiliki orangtua yang menginginkan jalan hidup yang berbeda bagi anak2 mereka. . . . . . Authornya masih belajar. Mohon...