Aku berpisah dengan Karina, karena dia harus menyiapkan hidangan sebelum meetingnya selesai. Sedangkan aku dan Dipta masih ditempat ini, untuk membicarakan sesuatu yang harusnya sudah ku selesaikan.
"Oke...gw ke atas dulu yaa...."
"Iyaa Kar..." Sahutku sambil tersenyum.
"Dip....(Dipta menatap Karina)...stay cool ya bro...."
Aku melihat Dipta hanya melempar senyum ke Karina.Flash back On
Saat semua sudah tertidur, Karina meneleponku.
"Lo harus nemuin dia Sya, kalaupun memang lo mau berentiin semua ini, dengan cara yang baik. Ketemu dan obrolin secara langsung"
"Iyaa Kar gw emang mau ketemu ko sama dia"
"Yaa bagus deh, gimanapun hubungan lo ini temen baik. Jangan sampai ada benci belakangannya"
"Mm iya...mmm...emang Dipta cerita apa aja sama lo?"
"Yaa kurang lebih sama kaya lo, tapi dia heran aja gitu sama keputusan lo yang tiba-tiba apalagi cuma gara-gara lo dapet curhatan dari Kak Nisa. Apa sebenernya ada yang bikin lo terpojok?, apa Kiyan tau soal ini?"
"Nggak lah...kalau dia tau udah lebih rumit lagi Kar...nggak akan sesimple ini"
"Mmm iya juga yaa...atau jangan-jangan istrinya Dipta yaaa...."
"Nggak Kar...itu bakal lebih rumit lagi. Lo yakin dia cuma hubungin gw diem-diem buat jauhin Dipta?"
"Iya juga ya...mmm yaudah lah apapun alesan dari keputusan lo yang tiba-tiba ini obrolin baik-baik. Tapi gw rasa Dipta bakal down banget Sya..."
"Maksudnya?"
"Yaa ternyata perasaan dia nggak sesimple yang kita perkirakan. Ternyata dia itu cinta mati sama lo Sya. Yaa bisa dibilang obsesi untuk memiliki lo nya sangat kuat. Dan dia sampe mikir bisa nekat ninggalin semuanya cuma bisa sama lo doang. Bahkan sekalipun lo nggak ninggalin Kiyan dan anak-anak, dia rela dan nggak akan nuntut apa-apa. Bahkan kasarnya Sya, dia mau sama lo sampe dia mati deh. Sekalipun dia cuma sebagai bayangan lo doang, yang penting dia nggak ditinggal kesekian kalinya"
Aku terdiam seribu bahasa mendengar penjelasan Karina. Aku merasa saat ini Karina seperti ada di pihak Dipta. Tapi pasti nggak seperti itu, mungkin Karina berharap aku bisa menjelaskan keputusanku dengan baik dan diterima baik sama Dipta.
"Ini juga nggak mudah buat gw Kar...kalau gw emang udah harus memilih, gw pun harus kehilangan dia kesekian kalinya..."
Flash Back Off
Semenjak Karina meninggalkan kita. Aku dan Dipta masih terdiam dan aku melihat sesekali Dipta menatapku dengan lekat. Dan aku memutuskan untuk memulainya.
"Kita mulai dari mana?" tanyaku berusaha menatap balik matanya.
"Apanya?" jawab Dipta dengan suara datarnya.
"Ya kita mau mulai obrolan kita dari mana?"
"Aku nunggu kamu untuk nyampein dulu semua yang mau kamu sampein ke aku" Dipta sedikit memperbaiki cara duduknya, dia sedikit memajukan badannya kearah meja dan melipat kedua tangannya diatas meja, tapi mata itu tetap saja menatapku dengan serius.
Aku menatapnya balik dengan sejuta pikiran yang udah traveling kemana-mana.
"Dip...seperti yang terakhir pernah kita obrolin, kalau aku berpikir untuk menyelesaikan hubungan kita Dip..."
Aku berusaha tetap menatapnya. Sedangkan Dipta masih ada diposisi semula dan tatapan yang sama, tidak ada perubahan sedikitpun.
"Kalau kamu....apa yang mau kamu sampein ke aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)
ChickLitWarning!! DEWASA!!! Komitmen penting ketika menikah adalah SETIA. Sudah 5 tahun Nata Arisya menjalani pernikahan dengan seorang pria yang pasti sangat dicintainya Kiyanza Adiputra bahkan tanda cinta mereka sudah ada dua yakni seorang putra Ibaz Adip...