08

1.6K 192 9
                                    

Malam tiba..
Kelompok 2 sudah bersiap-siap pindah ke ruangan disampingnya, terlihat member junior mulai melewati jalan setapak di sisi tembok.

Para zombie pun terlihat berlalu lalang di bawah mereka, member senior terus memberi arahan untuk adik-adik nya. Satu persatu pun mereka sampai di tujuan. Namun ada sedikit insiden dimana jessi nyaris terpeleset dan terjatuh, mungkin jika tidak ada gracia atau shani yang menahan mungkin nasib jessi udah terjatuh dari lantai 3 lalu sudah menjadi santapan para zombie.

" it's okay.. Pelan-pelan naikkan kakinya"ucap shani

Dengan gemetaran jessi menaikkan kakinya kesebuah besi lampu penerangan yang tertempel, shani dan gracia dibantu yang lain pun menarik jessi hingga akhirnya jessi pun bisa terselamatkan.

Sampai didalam jessi langsung di peluk gracia "udah gak apa-apa semua sudah aman"

Satu persatu member sudah di aula, tapi ada yang gracia tunggu-tunggu namun seseorang itu tidak kunjung terlihat hingga orang terakhir masuk ke aula.

Dari jendela gracia memanggil- manggil " Anin! Ninnn.. Aninnnn! "

Semua dari kelompok 2 terdiam, gracia melirik pada gaby "kak.. Anin mana? " gaby terdiam

"Mben, anin mana? "Gracia menghampiri se generasinya, namun feni juga terdiam.

"Kenapa pada diam? Anin mana nang? "Kini gracia pun menghampiri jinan

Sebagai wakap, Jinan pun menjelaskan dengan sangat detail tentang anin. Mendengar hal itu member dikelompok 1 sangat terkejut termasuk gracia.

"Enggak.. Bagaimana mana bisa terjadi? Nang mben kak gaby apa kalian tidak bisa membantunya? "Gracia tidak terima dengan hilangnya saat ini

"Kita tidak bisa bantu apa pun ci.. Kondisi nya saat itu sangat kacau" ucap cindy

"Terus kalian menumbalkan anin hahhh! "

"GEEE.. "suara shani sedikit lebih tinggi

Shani mendekati gracia " kita tidak bisa menyalahkan siapa pun disini, anin berkorban untuk keselamatan member lain tapi bukan berarti anin jadi tumbalnya.. "

"TERUS APA!!! Apakah tidak ada usaha untuk menolangnya? " gracia sudah tidak terkontrol emosinya

"Kita diam bukan berarti kita tidak mau menolong anin saat itu.. Tapi jumlah zombie saat itu sangat banyak.. Dan banyak member lain disaat itu, keselamatan mereka pun jadi tanggung jawab kami"ucap feni

"Aku harus cari anin! "Gracia pergi menuju pintu

"Gre! "Panggil feni

"Dek jangan! "Gaby menyusul

"Ci gre jangan.. "Teriak member lainnya

Belum sempat memegang gagang pintu, shani sudah menarik gracia "LEPAS CI! "bentak gracia dengan tangannya menghempaskan pegangan shani

Shani mundur beberapa langkah dan menarik nafas "aku tau kamu khawatirkan anin, aku pun sama, kita semua pun sama mengkhawatirkan anin.. KAMU PIKIR CUMAN KAMU SAJA YANG SEDIH HAHH.. KAMI PUN! "

Gaby mendekati shani "AYOK KAMU MAU KELUAR KAN! SILAHKAN! TAPI HARUS KAMU INGET GE.. ANIN AKAN SANGAT KECEWA MELIHAT SIKAP KAMU SEPERTI INI"

"udah shan.. "Gaby menenangkan shani

"Mben.. Kita percaya tuhan saja, jika tuhan berkehandak anin selamat maka diakhir kita pasti bertemu lagi"sambung feni

Gracia pun menangis dipelukan feni, kehilangan sangat terasa. Ingin menolong tidak ada kemapuan apa pun, hanya air mata yang mampu keluar saat ini.

Kehilangan anin sangat memukul emosi para member. Disaat genting mereka harus merasakan kehilangan orang yang mereka sayang.

Semakin malam udara semakin dingin. Beberapa member sudah tertidur. Sedangkan shani masih memikirkan perdebatan tadi..

Shani berdiri di jendela, pandangannya kosong ketika melihat bulan. Air mata nya jatuh dan nafasnya berat sekali. Tidak mudah baginya untuk saat ini, sebagai captain shani memang memiliki tanggung jawab besar. Dan dia harus kuat ketika semuanya lemah.

Saat ini keselamatan member adalah tanggung jawab terbesar yang dia pegang, saat ini dia harus kuat dengan semua keadaan sekali pun itu sangat menyakitkan baginya.

"Ci shani belum tidur? "Tanya jinan yang berjalan mendekati shani

Shani menghapus air matanya "kamu sendiri belum tidur nan? "Shani berbalik

Jinan menggeleng "belum ci.. Aku gak bisa tidur, kepikiran kak anin terus"

"Sama aku pun.. "

Shani melirik kearah luar"aku berharap anin bisa bertemu dengan staff dan menyelamatkan nya "

"Aamiin aku pun berharap seperti itu"
Ucap jinan

Jinan dan shani sama-sama menatap bulan yang bersinar begitu indahnya. Dimalam ini mereka berharap ada bala bantuan yang datang untuk menyelamatkan mereka semua.

Bersambung

JKT48 Horror Story  ( Gripping) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang