8) -Cara Menjaga-

327 43 10
                                    

-●°●-

"Halo?" Hana menjawab telfon dari Haruto. Sedari tadi dia menimang apakah menjawabnya atau tidak, karena jujur saja semuanya masih sangat canggung.

Di seberang sana, Haruto berdehem, "Gu- Aku mau datang ke rumah. Sesuai kata O- ... em, maksud aku Papa. Han, kamu dirumah?"

Sebentar, rasanya-- Haruto mau ngapel, 'kah?

"O-oh- boleh. Eh, iya!" Hana gelagapan sendiri.

Cowok itu tersenyum lagi di seberang telepon, "Iya. Kamu siap-siap, ya. Katanya nanti Papa mau ajak aku panjat pohon mangga. Yang---"

Tiba-tiba koneksi buruk. Membuat Hana berpikir, 'Yang? Maksudnya sayang?'.

Setelah tersambung kembali, Hana menanyakan lanjutan kalimat Haruto tadi. "Yang? Sayang?"

Haruto melempar selulernya hingga terdengar suara benturan antara lantai dan benda pipih itu. Apa?! Hana memanggilnya sayang?!

Di seberang sana, Hana menunggu jawaban. Dia mengira Haruto jatuh atau terjadi hal lainnya.

"Kak?!" paniknya.

Hana merasa lebih cemas karena mendengar suara teriakan seperti tertahan. Teriakan tertahan itu dari Haruto. Apakah seniornya terkena jatuhan benda? Aduh, Hana semakin cemas.

"KAK!!" teriak Hana membuat Taehyung menghampirinya ke kamar.

"Duh, Han! Gue kira lo kenapa, dek!" katanya sambil mengecek keadaan Hana.

Hana dengan wajah paniknya, memegang kuat lengan Taehyung dan mengeraskan speaker telfon yang masih tersambung ke Haruto. "Bang! Denger! Haruto kayak sesak nafas gitu, astaga! Kita susulin kerumahnya, ayo!"

Taehyung merotasikan bola matanya malas. Tentu saja dia tahu Haruto kenapa.

"Biar gue yang ngomong, sini hape lo," Hana menyerahkan selulernya.

"Ehm, Haruto!" teriak Taehyung dengan suara baritone-nya.

Haruto yang pipinya masih memerah, mencoba menetralkan detak jantungnya. "Eh, iya, Bang?"

Taehyung menyerahkan lagi benda pipih itu ke Hana. Repot sekali rasanya berurusan dengan kedua makhluk ini.

"Gue masih mau nugas. Lo jangan tereak-tereak. Papa sama Mama bentar lagi habis nge-mall. Jadi, siap-siap, lo. Bentar lagi Haruto datang," pidatonya.

"Iya, bawel,"-Hana.

Terdengar kekehan halus Haruto. Haruto mengakhiri panggilannya. Dilanjut dengan private chat ke Hana.

Senior Haruto

◇ :
p
han
p

□:
kenapa kakak manggil
sayang?

◇:
bukannya kamu yang
manggil aku sayang?

Hana pending sebentar. Oh!

□:
senior
(delete)
kak

CONTRACT [Watanabe Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang