Sesampai mereka di rumah masih sama seperti mew pergi tadi sepi.
"Keluar"
"Mew"
"Keluar gw bilang"
Melihat gulf tidak bergerak dari posisinya dengan paksa mew mengendong gulf ala karung beras menuju kamarnya.
"Mew turunin gulf"
Brakk pintu di tutup dengan kasar membuat gulf kaget belum dirinya tenang gulf kembali di buat terkejut mew membanting dirinya dengan kasar di atas ranjang.
"Sialan beraninya lo bohong sama gw lo bilang mau ketemu ayah tapi lo malah berduaan sama pria brengsek itu di hotel"
"Jawab gulf jawab gw"
"Mew gulf beneran ketemu ayah gulf gak bohong sama mew"
"Tidak usah berbohong gulf dan jangan menutupi kesalahanmu"
"Mew sungguh mew hanya salah paham gulf bisa jelasin"
"Salah paham apa hah jelas-jelas gw lihat dengan mata kepala gw sendiri lo keluar dari hotel dengan pria itu"
"Mew sungguh gulf gak bohong joss sektretaris gulf mew"
"Oh jadi pria itu bernama joss"
"Iya mew percaya sama gulf joss hanya sekretaris gulf!gulf tidak memiliki hubungan apapun dengan jos"
"Lo pikir gw bakal percaya begitu aja sama lo gw tidak bodoh mana ada sekretaris megang ponsel bosnya dan tampa izin menerima panggilan dari orang di ponsel lo"
"Mew hiks gulf tidak bohong gulf berani bersumpah gulf Dengan joss hanya boss dan bawahan hiks"
"Mana ponsel lo"
"Mew mau ngapain hiks"
"Gw bilang mana ponsel lo sialan"
Gulf dengan bergetar mengeluarkan ponselnya dari kocek jas dengan paksa mew megambil benda pipih itu dari tangan gulf.
"Mulai sekarang lo tidak akan kemanapun tampa seizin gw dan benda sialan ini tidak akan pernah ada di tangan lo lagi"
"Mew maafin gulf hiks gulf janji tidak akan mengulangi kesalahan gulf hiks mew gulf tidak berbohong hiks mew Percaya sama gulf mew bisa tanda langsung sama ayah"
"Diam dan nurut atau gw bilang sama daddy, gw membatalkan perjodohan ini"
"Hiks jangan mew hiks gulf janji akan nurut sama mew gulf janji hiks"
"Bagus"
Mew pergi entah kemana setelah itu gulf di kamar masih dengan posisi awalnya terduduk di atas kasur bingung dengan pikirnya saat ini entah itu harus senang atau sedih melihat tingkah mew terhadap dirinya.
Pria 18 tahun itu sangat cemburu terhadap dirinya hah cemburu atau hanya melindungi pria yang akan menjadi istrinya nanti peduli amat dengan kepedulian mew yang terpenting pria itu tidak ingin gulf di sentuh oleh orang lain.
Dan untuk ponsel miliknya gulf tidak peduli dirinya bisa kapan saja megambil benda itu atau membeli yang baru tapi masih terpikirkan ucapkan mew tentang hubungan mereka gulf tidak ingin membantah dirinya tau betul mew tidak akan main-main dengan ucapnya.
Pusing dengan pikirannya Gulf memutuskan untuk membersihkan diri hari juga sudah semakin sore.
"Mom"
"Gulf"
"Mew mana?"
"Aw baru saja Mommy ingin bertanya Mommy kira Mew memberi tahumu pergi kemana!"
"Tidak mew tidak memberi tahu Gulf"
"Mungkin mew sedang bermain basket di lapangan sebelah gulf tunggu saja sebentar lagi juga akan pulang"
"Iya mom apa bisa gulf bantu?"
"Tidak usah gulf duduk saja di ruang tv"
"Gulf ingin membantu na Mommy na na na"
"Baik mafia cilik bantu Mommy bawakan sayuran ini ke atas meja na"
"Oke mom"
"Daddy pulang"hampir saja sayuran di dalam bangkuk yang gulf bawa jatuh terkejut mendengar teriakkan daddy dari pintu depan gulf belum terbiasa dengan kebahagiaan di rumah ini pasalnya di rumah dirinya tidak seperti ini hanya ada kesunyian saja.
"Wah menantu daddy rajin sekali"
"Aw lihat menantu daddy malu na haha"
"Daddy ih"
"Baiklah menantu daddy yang manis di mana Mommy dan mew?"
"Mommy di dapur dad dan mew kata Mommy mungkin lagi bermain basket"
"Benarkah sudah lama mew tidak bermain di luar mungkin hari ini akan pulang sedikit telat"
"Daddy sudah pulang?"Mommy datang dengan peralatan makan di tangannya.
"Iya mom"
"Daddy pergilah bersihkan badan dulu kami akan menunggu di sini"
"Iya mom"
Mommy meyiapkan piring dan peralatan makan di atas meja gulf duduk memperhatikan Mommy dengan wajah sedikit di tekuk dirinya kepikiran dengan ucapkan daddy apakah benar mew akan pulang malam jadi mew tidak akan makan bersama mereka?
"Ada apa nak"tanya Mommy.
"Mom apakah mew tidak akan ikut makan malam bersama kita?"
"mew jarang keluar akhir-akhir ini biasanya dirinya akan pulang sedikit terlambat dan tidak ikut makan malam jika sudah keluar"
"Hmm kalo begitu gulf makan setelah mew pulang saja kasian jika mew makan sendiri"
"Apakah gulf yakin Gulf tidak lapar?"
"Tidak Mom tadi gulf makan siang sedikit saat bertemu dengan ayah"
"Hmm ayah memberi tahu Daddy saat bertemu denganmu apakah gulf menyetujui permintaan ayah?"
"Jika ini demi keluarga kita dan masa depan gulf!gulf merasa tidak keberatan untuk melepaskan perkerjaan gulf"
"Jangan bersedih na jika gulf sudah cukup umur gulf bisa kembali bekerja untuk sekarang biarkan Daddy dan ayah yang mengurusnya tugas istri di rumah haha"
"Mommy jangan membuat gulf malu"
"Apakah mew sudah mengetahuinya?"
"Belum mom mungkin nanti malam gulf akan berbicara dengan mew"
"Bagus dalam hubungan tidak boleh ada yang harus di sembunyikan apapun itu bicarakan dengan jujur dan lapang dada"
07:30 Gulf duduk di depan teras rumah menunggu calon suaminya pulang udara malam terasa teramat dingin tubuh bugil itu tampak sedikit kedinginan bagaimana tidak dirinya yang hanya mengunakan switer dan celana pendek sepaha milik mew tidak akan bisa memberikan kehangatan.
Duduk dengan posisi memeluk lutut menyembunyikan kepalanya di antara lipatan lutut mencari kehangatan di sana membuat gulf tidak sadar pagar rumah yang terbuka dengan sendirinya dan masuk mobil mewah hitam.
Orang yang baru saja turun dari mobil menatap marah pada seseorang yang sedang duduk di kursi dengan posisi meringkuk terlihat bulu halus pada kaki yang tidak tertutup itu.
Mew berdiri di hadapan gulf dengan kedua tangannya berada pada kocek celana.
Apakah bocah ini tidak menyadari kehadirannya pikir mew.
"Ehem"
Bersambung...
🌞🌻
Maaf pendek soalnya setengahnya terhapus aku baru liat tadi pas mau publik soalnya kemaren wp aku erorr jadinya ada beberapa yang terhapus harus di tulis ulang.
Jangan lupa vote,komen, bagikan,dan folow❤️
Terimakasih 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband(END)
Non-Fiction(MEWGULF) Baca saja jika penasaran.. Perjodohan Mew dengan seorang Mafia.