pertemuan dengan Azazel

372 29 8
                                    

Saat ini Naruto, Kei, Kaguya, Mizuki, Yuu, dan Chika berada di ruang tamu. Aneka cemilan tersaji dan total tujuh cangkir teh di atas meja. Mereka semua menatap sosok tamu yang tidak terduga tersebut.

"Apakah kau beneran Merlin, penyihir yang ada di kisah Artur?" Tanya Kei dengan mata berbinar. Dia merupakan salah satu dari banyak orang yang menyukai Legenda Arthur.

Belum sempat Merlin menjawab pettanyaan Kei, Kaguya melancarkan tinjuan ke Merlin hingga dia menabrak dinding.

"Kenapa kau menyerang Merlin, Kaguya-chan?" Tanya Chika. Pasalnya, Kaguya meninju Merlin tanpa alasan dan itu membuatnya heran.

"Arthuria-san menitipkan pesan tinjuan jika bertemu Merlin. Jadi, aku menyampaikan permintaan Arthuria-san tanpa bertanya." Ujar Kaguya dengan memasang wajah tanpa dosa.

Tubuh Merlin terurai jadi kumpulan banyak bunga. Pemandangan tersebut membuat mereka semua takjub.

"Keren." Ujar Ishigami yang biasanya jarang memuji sesuatu, apapun itu.

"Jadi, apa tujuanmu mengunjungi kami, Merlin?" Tanya Naruto serius. Dia sempat minta informasi kepada Rimuru tentang Merlin beberapa saat lalu.

Informasi yang dia terima ialah sifat Merlin yang tidak terlalu peduli akan manusia. Inti yang Naruto tangkap ialah Merlin itu PEMALAS akut.

"Oh, kau dapat info dari Rimuru tentang diriku ya, Naruto?" Tanya Merlin dengan santai. Hal itu membuat Naruto sedikit menegang.

Naruto kaget setengah mati karena keberadaan chat dimensi bersifat sangat rahasia. Tidak ada satupun yang melihat fitur chat dimensi itu kecuali anggota chat dimensi. Makanya, Naruto kaget begitu Merlin menyebut kata Rimuru.

"Heh, kau tahu tentang 'itu'?"tanya Naruto senatural mungkin tanpa menunjukkan sikap waspadanya.

"Jangan kaku gitu, Naru... Aku hanya bisa melihat masa lalu, masa kini dan masa depan." Ujar Merlin membocorkan sedikit kekuatan miliknya.

"Sebenarnya aku tidak tertarik dengan dunia ini, namun tiba-tiba anomali mampu mengubah masa depan tersebut." Ujar Merlin mengungkapkan ketidakpeduliannya terhadap dunia ini.

"Apa maksud ucapanmu, Merlin-san?" Tanya Chika yang masih tidak paham dengan perkataan Merlin.

"Dunia ini diambang kehancuran. Waktu kalian cuma 6 bulan untuk mengubah masa depan." Ujar Merlin singkat.

Naruto menggebrak meja ketika mendengarnya. Dia menatap tajam Merlin. "Jangan bercanda dengan kami, Merlin!"

"Kalem Naru-chan. Aku tahu bahwa dirimu juga anomali namun, ada satu anomali yang menghancurkan takdir dunia ini. Malapetaka tersebut diawali dengan kematian saudara petinggi fraksi di negara ini." Ujar Merlin tetap dengan sikap kalemnya seakan tidak terpengaruh dengan niat membunuh Naruto.

"Naru-chan tenanglah..." Ujar Kaguya yang paling dekat dengan posisi Naruto. Dia menepuk pundak Naruto untuk menyadarkannya dari amarah.

"Merlin, kenapa kamu memberitahukan kami kabar tersebut?" Tanya Kaguya penasaran karena Merlin sendiri yang mengatakan dia tidak peduli dengan manusia.

"Aku sedikit tertarik dengan pergerakan kalian jika mendengar informasi ini. Kalau begitu, aku mau pamit dulu, pengen makan cilok di negara khatulistiwa." Ujar Merlin dan bersamaan tubuhnya terurai jadi bunga.

"Kak, kau tau apa itu cilok?" tanya Kei pada kakaknya, Mizuki. Dia bisa melihat raut wajah kebingunan kakaknya.

"Cilok merupakan jajanan khas Indonesia." Ujar Chika yang pernah mencicipi cilok. Hal itu bisa dimaklumi oleh kakak adek tersebut karena Chika merupakan orang kaya yang liburannya sering keluar negeri.

Naruto DXD: Group DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang