9. Secret mission

9.4K 665 105
                                    

SURAT KUNO

"ATHALIA!" teriak Galaksi.

Tubuh Galaksi berkeringat, tangannya bergemetaran. Dia terbangun dari mimpi nya yang membuat Galaksi takut.

"Lo kenapa?" tanya Athalia yang baru saja masuk memasuki kamar Galaksi.

Galaksi yang melihat Athalia masuk dengan membawakan, sebuah gelas yang berisikan air putih itu. Dia melihat dari atas kepala sampai kaki Athalia. Gadis itu masih hidup, dan seperti nya masih sehat.

Setelah Athalia menaruh gelas diatas meja samping sofa yang dibaringkan oleh Galaksi, Galaksi langsung memeluk gadis itu erat, membuat Athalia kesusahan bernafas. Tak ada pilihan lain, Athalia menepuk pundak Galaksi.

"Lo kenapa sih?" tanya Athalia.

Galaksi melepaskan pelukannya dengan Athalia, dia menatap Athalia begitu teliti. Dari atas kepala sampai kaki nya.

"Lo gapapa kan?" khawatir Galaksi.

Athalia mengernyitkan alis nya kebingungan. "Emang gue kenapa?" tanya Athalia.

Galaksi menghela nafas lega, "Gue tadi mimpiin kalau lo mati, dan itu adalah ulah gue sendiri. Gue yang bunuh lo didalam mimpi gue," jelas Galaksi.

"Berarti kalau lo mimpi gitu, kemungkinan besar. Gue emang akan mati, dalam jangka dekat," jawab Athalia di iringi dengan kekehan pelan.

Galaksi yang mendengar itu langsung menatap Athalia sinis. "Gak, lo gak boleh mati!"

"Kita gak tau takdir, Sa. Bisa jadikan, mungkin besok pagi gue udah gak ada, sesuai yang ada dimimpi lo," ucap Athalia.

Galaksi menggeleng "You can't leave me, because of me. Love you!"

"I love you too, Galaksi Barry Taksa." ucap Athalia dengan senyuman yang tulus.

Galaksi lalu berdiri, dia mendorong Athalia pelan menuju kasur king size nya. Tidur, udah malam. Besok kita harus pergi," suruh Galaksi.

"Hm oke, lo juga,"

"Gue boleh minta sesuatu?"

Athalia menaikkan alis nya, seolah-olah menyuruh Galaksi untuk mulai berbicara. "Gue mau lo ubah tata cara lo manggil gue, yang biasa nya lo manggil pake lo-gue. Sekarang gue mau nya, kita aku dan kamu." ucap Galaksi.

Athalia berdeham, "Iya, Taksa. Sana kamu tidur, aku juga tidur. Tapi, kamu di sofa, aku di kasur kamu. Gapapa?" tanya Athalia.

"Sokey, besok ingat ya. Ga usah jauh jauh dari gue!" peringat Galaksi.

Plakkk!

"Njir, sakit,"

"Kata nya tadi nyuruh gue, aku kamu, yang lo sendiri mana? Yang ada 'ga usah jauh jauh dari gue' apaan sih? Gak jelas!" kesal Athalia.

Galaksi terkekeh mendengar ocehan Athalia, ntah kenapa. Ketika Athalia sedang mengoceh, Galaksi suka mendengar nya, walaupun ocehan gadis ini seperti terompet yang sedang ditiup. Tapi, ekspresi wajah nya, begitu cantik. Judes dan jutek begitu terlihat dari wajah Athalia.

"Malah ketawa gak jelas kan," rutuk Athalia.

Galaksi mencubit gemas hidung Athalia, "Iya iya sana, kamu tidur. Aku mau keluar, cari angin. Sekalian suruh maid, buat bersihin kamar satu diatas. Supaya kamu ga tidur di kamar aku, tidur di kamar kamu sendiri." ucap Galaksi lalu pergi meninggalkan Athalia.

***

"Tal, bersihin kamar tamu dilantai atas. Tempel wallpaper pistol sama bintang, cat jadi warna hitam kamar nya. Besok pagi harus kelar, suruh maid laki-laki untuk membantu juga," suruh Galaksi.

SECRET MISSION [TERBIT SECARA E-BOOK] PUBLISH ULANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang