"Hati-hati," ucap Nico sembari menahan tangan Selina yang hampir jatuh karena terlalu terburu-buru dalam melangkah dan tidak memperhatikan langkahnya. Selina tentu saja berterima kasih, dan segera menjauhkan diri dari Nico.
Sebelumnya, Selina pada akhirnya tiba di rumahnya dengan pembicaraan yang menggantung. Hal itu semakin membuat Selina gelisah dan enggan untuk berinteraksi terlebih dahulu dengan Nico. Setidaknya hingga dirinya selesai menata hatinya yang terasa sangat aneh. Jantung Selina terus saja berdegup dengan sangat kencang ketika mengingat perkataan Nico yang tulus, serta malam yang sudah mereka habiskan.
Rasanya Selina perlu menjernihkan pikirannya terlebih dahulu, sebelum dirinya kembali berbicara dengan Nico dan sebisa mungkin untuk menghindari interaksi pribadi di luar masalah pekerjaan. Sayangnya, Nico yang menyadari usaha Selina menghindarinya tersebut sama sekali tidak ingin membantu Selina tersebut.
Nico malah terus menempel di sekitar Selina dan semakin memperhatikannya. Jika sebelumnya, Nico tampak masih berhati-hati dan menahan diri untuk memberikan perhatian dalam batas wajar, maka kini berbeda. Nico tidak lagi menahan diri, dan benar-benar menaruh perhatiannya terhadap Selina. Bahkan sengaja untuk membuat semua orang melihat perhatian dan perlakuan spesialnya terhadap Selina.
Kini, hampir semua orang berpikir satu hal. Bahwa insiden di mana keduanya terjebak karena badai di gunung, telah membawa perubahan di antara keduanya. Sudah jelas, jika ada sesuatu yang terjadi ketika mereka menghilang dan itulah yang membuat Nico tidak bisa lepas dari sisi Selina. Bahkan para wanita iri, sebab Nico sepertinya sangat tergila-gila terhadap Selina.
Mereka bahkan seperti bisa melihat binar-binar cinta pada kedua mata Nico. Jelas, semua wanita merasa sangat sayang karena Nico yang sebelumnya belum pernah menunjukkan ketertarikan pada siapa pun, pada akhirnya jatuh hati pada Selina yang kaku dan hanya peduli pada pekerjaannya itu.
Selina sekarang terlihat pergi ke kantin kantor karena dirinya malas pergi ke restoran lain untuk mengisi perutnya. Ternyata Nico juga mengikutinya dan memesan makanan yang sama dengannya. Selina menghela napas saat Nico terus mengikutinya, bahkan duduk di meja yang sama dengannya. Padahal, Selina ingin makan sendirian. Nico memberikan udang goreng untuk Selina dan berkata, "Makanlah. Kau sangat menyukainya, bukan?"
Selina sadar jika perkataan Nico tersebut juga bisa didengar oleh orang-orang yang berada di kantin dan tengah menikmati makan siang mereka. Selina yakin betul, jika dirinya akan semakin menjadi perbincangan karena ulah Nico ini. Selina pun menatap Nico dan berkata dengan tegas, "Tolong berhenti, Anda membuat saya tidak nyaman."
Nico pun mengangga dagunya dengan salah satu tangannya dan menatap Selina yang tampak manis saat merasa kesal seperti saat ini. "Kenapa kau tidak merasa nyaman, Selina? Aku hanya memperlakukanmu dengan baik sebagai seorang kekasih," ucap Nico merasa jika dirinya tidak salah.
"Saya tidak pernah sepakat dengan status itu. Kita hanya atasan dan bawahan. Saya harap, Anda tidak melewati batas," ucap Selina merendahkan suaranya. Agar hanya Nico saja yang mendengar perkataannya.
Tentu saja Nico mengikuti permainan Selina tersebut. Nico merendahkan suaranya dan bertanya, "Bukankah kita sudah melewati batas sejak lama? Tepatnya saat kita menghabiskan malam yang panas di dalam pondok saat kita terjebak badai di gunung."
Selina merasa sangat jengkel, karena Nico membahas hal seperti itu di tempat yang terbuka seperti ini. Untungnya, saat Selina meneliti sekitar, orang-orang sudah tidak seramai sebelumnya. Dengan suara Nico yang lebih rendah, Selina yakin jika tidak ada yang mendengar pembicaraan ini. Selina pun kembali menatap Nico. Sebenarnya, Selina tidak ingin membahas hal seperti ini di waktu seperti itu terlebih di tempat kerja.
Namun, Selina saat ini tengah terdesak. Pada akhirnya ia pun berkata, "Kejadian itu adalah kejadian yang terjadi sebab kita sama-sama harus bertahan hidup di tengah ancaman suhu dingin yang bisa saja membunuh kita. Tidak ada perasaan yang terlibat dalam kejadian tersebut, jadi jangan mengatakan omong kosong berupa menjalin hubungan atau menjadi kekasih."

KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Panas 3 : Selina & Nico
RomanceMENGANDUNG KONTEN DEWASA HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN! harap follow akun Mimi dulu yaw😉 Sebagai seorang incubus, entah sudah berapa banyak mimpi yang Nico masuki, dan berapa banyak wanita yang menghabiskan malam dengannya. Semuanya bergerak sesuai de...