32. Pria Baik

144 27 0
                                    

Atas kerjasama semua orang, kini kondisi Selina sudah sangat stabil. Tentu saja, orang tua Selina sangat berterima kasih atas semua bantuan yang diberikan oleh Nico. Selain sudah berperan sangat besar terhadap penangkapan orang yang sudah membuat Selina terluka, Nico juga selalu mendampingi Selina. Selain mendukung secara finansial, Nico juga sangat mendukung psikis Selina dengan terus mendampinginya selama proses penyembuhan serta terapi. Tentu saja Selina harus mengikuti beberapa terapi, terkait kondisi fisik dan mentalnya setelah penyerangan yang ia dapatkan.

Tentu saja Selina tahu dari kedua orang tuanya, jika Jacob yang melakukan kekerasan padanya kini sudah ditangkap oleh pihak berwajib dan bersiap untuk persidangannya. Namun, Selina dengan tegas menyatakan jika dirinya sama sekali tidak peduli mengenai hal tersebut. Lalu dia berkata jika ia tidak ingin mengetahui apa pun mengenai hal itu, dan meminta siapa pun untuk tidak membicarakannya. Dokter yang menangani Selina sendiri meminta orang-orang di sekitar Selina untuk berhati-hati agar tidak melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak disukai oleh Selina.

Saat ini, Selina tengah berjalan-jalan di taman rumah sakit dengan ditemani Nico. Tentu saja keduanya melakukan hal ini dengan seizing dokter. Karena kondisi Selina sudah jauh lebih baik, Selina pun diizinkan untuk menikmati waktu yang cukup lama di luar ruangan seperti ini. Walaupun tentu, harus ditemani oleh seseorang dan memastikan jika dirinya tidak boleh terlalu lelah.

"Sudah cukup, sekarang kita istirahat dulu," ucap Nico lalu menuntun Selina untuk duduk di kursi taman tepat di bawah pohon berdaun rindang. Karena itulah mereka bisa beristirahat dengan cukup nyaman, karena udara yang sejuk dan teduh.

"Bagaimana? Apa menyenangkan?" tanya Nico pada Selina yang tampak sangat cantik walaupun berada dalam balutan seragam pasiennya.

Selina mengangguk dan menyelipkan helaian rambut panjangnya yang terurai ke belakang telinganya. "Jika denganmu, semuanya terasa menyenangkan," jawab Selina membuat ekspresi Nico terkejut.

"Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin kita memiliki pemikiran yang sama?" tanya Nico lalu tertawa bersama dengan Selina. Keduanya, kini terlihat seperti pasangan yang saling mengasihi satu sama lainm dengan hubungan yang sudah berjalan dengan cukup lama dan tetap berjalan dengan baik tanpa ada masalah sedikit pun.

Selina pun menyandarkan kepalanya pada bahu Nico, di saat Nico menggenggam salah satu tangannya dan mengecup punggung tangan kekasihnya itu dengan lembut. Keduanya pun menikmati kebersamaan tersebut dengan begitu nyaman. Meskipun terlihat menikmati kebersamaan tersebut, saat ini Nico tengah memikirkan banyak hal. Salah satunya adalah mengenai identitasnya yang memang belum diketahui oleh Selina.

Jika identitasnya sebagai seorang pemimpin perusahaan, mungkin tidak terlalu penting untuk diketahui oleh Selina. Hal yang lebih penting adalah fakta mengenai dirinya yang bukanlah sepenuhnya seorang manusia. Sebelumnya, Nico berpikir untuk terus menunda untuk mengungkapkan hal tersebut. Sebab selain harus fokus dengan pemulihan fisik dan mental Selina, ia juga harus fokus untuk menjalankan peran pemimpin perusahaan yang tidak bisa lagi diwakilkan semenjak dirinya mengungkapkan jati dirinya sebagai pemimpin asli.

Namun, kini kondisi Selina sudah jauh lebih baik. Rasanya Nico sudah bisa mulai membicarakan hal yang serius dengan kekasihnya ini. Sebab Nico memang ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius dengan Selina. "Aku berpikir, untuk melakukan pertemuan keluarga. Apakah, ini terlalu cepat untuk kita?" tanya Nico membuat Selina yang sebelumnya telah memejamkan mata dan hampir tertidur, segera membuka matanya lebar-lebar.

Selina pun mengangkat wajahnya dan bertanya, "Pertemuan keluarga? Apa kau serius?"

"Karena aku serius, maka aku menanyakan pendapatmu, Selina. Aku ingin hubungan kita benar-benar terjalin dengan serius. Karena itulah, aku berpikir jika kita harus mempertemukan keluarga kita. Mempertemukan dan memperkenalkan keluarga satu sama lain adalah hal yang tepat untuk memulai hubungan yang serius," ucap Nico.

Mimpi Panas 3 : Selina & NicoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang