"Kenapa kamu harus pergi jauh ke Amerika hanya untuk ambil S2, dek?"
Pertanyaan Daddy itu kujawab dengan asal, "Iyut pengen sekalian cari pengalaman hidup, Dad."
Kalau mencari 'pengalaman hidup' itu kulakukan di Jakarta, sudah pasti semua keluarga t...
Haiii ... selamat malam 👋. Apa kabar kalian semua? Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta. Amin. 😇🤲
Bulan Mei adalah bulan yang penuh tantangan buat Mami sekeluarga. Ujian datang silih berganti yang membuat segala pekerjaan terhambat. Selama bulan Mei juga Mami lebih banyak berpuasa untuk mengekang semua keinginan daging dan fokus pada kehendak Tuhan.
Makanya selama bulan Mei, Mami banyak bolos update kan? Maaf ya. Selasa kemarin juga bolos lagi karena Mami harus menemani kakak ipar Mami dan anaknya jalan2 ke Bandung. Mereka datang dari daerah untuk liburan pengen lihat Jakarta. Senin sebenernya jalan ke Bandungnya tapi pulangnya malem banget jadinya Mami tepar dan si bungsu demam bapil. 🙏🙏🙏
Semoga ke depannya kita semua selalu sehat2 ya. Amin.
Happy reading ...
🌿🌿🌿
Jadi bagian mana dari pakaianku yang membuatnya 'pusing'?
-Ruth Setiadi
🌿🌿🌿
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ruth Nazaretha Setiadi
Dasar otak mesum!
Waktu pertama bertemu Hank dengan terusan pendek yang memperlihatkan bokongku itu kan bukan hal yang kusengaja. Mana kutahu hari itu aku akan wawancara lalu langsung bekerja?
Tapi besoknya aku mulai dengan pakaian kantor resmi berupa kemeja dan celana panjang. Aku bahkan mengenakan jas panjang untuk menutupi bokongku yang kata Alice, "Luar biasa seksi!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jadi bagian mana dari pakaianku yang membuatnya 'pusing'?
Tanganku berhasil lepas dari genggamannya dan Hank langsung memasukkan kedua tangannya ke dalam saku lalu menatapku sepanjang perjalanan lift menuju lantainya.
"Apa kau anti terhadap tanganku?" tanyanya pelan.
"Tidak ada pimpinan yang menggenggam tangan pegawainya, sir!" jawabku pelan juga tetapi dengan penekanan.
