12

113 2 0
                                    

Diam diam Icha mengedarkan pandangannya menjelajahi kamar rizky, tidak ada ekspektasi yang lebih jika membahas suasana kamar rizky. Tidak ada sesuatu yang berubah sama sekali dari kamar rizky sejak bertahun-tahun yang lalu, terdapat poster abraham lincoln di atas kepala tempat tidur, dan di belakang pintu juga terdapat poster manchester united, Icha kemudian duduk diatas kasur rizky sembari menunggu rizky selesai dengan kegiatan bersih-bersih nya. Icha menyandarkan tubuhnya dan meluruskan kakinya diatas tempat tidur dan segera mengeluarkan ponsel. Kemudian ada pesan singkat yang masuk, pesan dari Dila.

+6289******
Cha paketnya udah sampe di rumah gue ya..

-oke, tolong disimpan dengan sangat hati-hati ya dil 🤭🤭

+6289******
Siappp.... Btw kalo sampe orang tua gue liat bisa syok ini cha.

Icha tersenyum dengan sumringah membaca pesan dari dilla dan kemudian Icha sontak di kagetkan dengan suara rizky.

"chattingan sama siapa sampe senyum senyum gitu?" tanya rizky ketus, Icha masih belum berani melihat ke arah rizky, karena rizky baru keluar dari dalam kamar mandi, pasti rizky masih dengan handuk dan shirtless, haduh ga aman ni jantung pikir Icha.

"kepo.." sahut Icha seadanya sembari menormalkan detak jantungnya yang berdetak sangat kencang.

" tumben kamu ngomongnya sambil nunduk, biasanya melototin aku kayak mau ngajak ribut" goda rizky sambil terus mendekat ke arah Icha, rizky terus mendekat kemudian duduk di samping Icha. Rizky terkekeh saat melihat Icha sudah menutup matanya, kemudian rizky meraih dagu Icha agar melihat ke arah wajahnya.

" buka mata dong.." goda rizky sambil menormalkan nada suaranya yang sudah sangat tidak kuat menyembunyikan tawanya.

"eng.. .. * tapi kalo gue gabuka mata. Kalah dong sama si rizky kampret, tapi dia lagi ga pake baju, gue gakuat liat dia gapake baju, ya Allah.. Tolong hamba ya Allah*  monolog Icha di dalam hati dan kemudian dia  langsung membuka matanya. Beberapa detik mata mereka bertemu dan saling pandang, kemudian Icha merasakan desiran hangat yang terasa di relung dadanya, rasa ngilu dan bahagia yang ber iringan membuat sensasi yang sulit untuk dijelaskan.

*wahhh perutnya kotak kotak, kalo dipegang pasti keras Karna itu otot semua beda banget sama perut gue yang buncit seperti sedang mengandung 100 ekor ayam bakar madu* lagi lagi Icha bermonolog di dalam hatinya

"gausah diliatin terus dong perut aku, kalo mau pegang, pegang aja kan udah halal" goda rizky sambil menatap Icha dengan tatapan menggoda.

Sontak mata Icha berbinar, terlihat sangat cerah dan bersemangat. Kapan lagi pikirnya bisa menyentuh perut kotak-kotak secara langsung, biasanya Icha hanya melihat badan - badan sesempurna ini hanya lewat poster idol- idol korea yg dikumpulkan oleh nya sejak SMA dulu, respon yang dikeluarkan Icha diluar perkiraan rizky.

" hehe beneran, boleh pegang hehehe" senyum Icha sekarang terlihat seperti seekor singa lapar yang tiba-tiba disuguhkan daging segar di depan matanya untuk makan siang. Tanpa butuh waktu lama tangan kanan Icha meraba perut dan dada rizky.

" wahhhhhh whoaaaa"

" makanya olah raga biar punya perut bagus kek aku" pamer rizky

" bodo amat gapeduli"

" udah pegang-pegang nya? Masih belum cukup? Kalo ga berhenti 5 menit lagi bisa bisa lain cerita ni" rizky kembali menggoda Icha

" kalo gue maunya 'lain cerita' itu gimana?" Icha kembali menggoda rizky, kali ini dia sudah menjauh dari rizky dan menatap rizky dengan tatapan yang menggoda. Melihat gelagat rizky yang mulai aneh, entah mengapa pandangan Icha sontak tertuju menuju handuk rizky yg masih terlilit rapi di pinganggnya. Icha membulatkan matanya Karna dia sangat mengerti dia sedang dalam situasi yang seperti apa sekarang ini, hingga Icha membulatkan matanya dan bangkit dari tempat tidur seraya berteriak.

" GUE DATANG BULAN, KALO GITUAN GA BISA , KALO CUDDLE MAH AYOK, GUE MAU MANDI DULU.."

Rizky mengerutkan dahinya sambil menerka nerka hal apalagi yang akan dilakukan oleh Icha selanjutnya.

30 menit berlalu dan Icha masih berada di kamar mandi menyelesaikan segala macam kegiatannya yang juga tak kunjung usai. Sedangkan rizky sudah berbaring di atas kasur dengan tangan kiri yang menopang kepala sedangkan tangan kanan memegang handphone, rizky berniat ingin mengabari keluarga mereka jika Icha dan rizky sedang berada di rumah mereka yang ada di jalan Arwana.

Tiba-tiba rizky mendengar suara mobil yang terdengar mirip dengan suara mobil yang terparkir di rumah Icha, yang terletak disamping rumah rizky. Dan kemudian sayup-sayup terdengar suara kunci pagar yang terbuka, sontak dengan pikiran negatif rizky langsung turun dari tempat tidur dan berjalan menuju jendela dan membuka sedikit tirai untuk mengintip, siapa sebenarnya yang datang larut malam begini.

Bersambung...

500 kata dlu ya..

Biar ga dikira mwninggoiii sama readers2 kesayangan..

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 22, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AYESHA.Where stories live. Discover now