•꧁>️5⃣<꧂•

72 19 0
                                    

.

.

.

.

Sudah tidak bisa ditahannya lagi, Kawaki benar-benar sudah jatuh cinta kepada Kakak Perempuannya. Walaupun tidak bisa dimilikinya, dan mungkin sangat mustahil baginya, itu sudah lebih dari cukup untuknya, walaupun hanya memandangnya saja, sudah membuatnya bahagia.

"Kawaki-kunn....! Hari ini ada waktu nggak..!" Tanya Kakak Perempuannya kepadanya, Kawaki terdiam, menghelakan nafasnya,Kawaki menghentikan acaranya melihat Laptop nya, lalu beralih menatap Wajah Ayu Kakaknya.

Menaikkan alis nya, mengisyaratkan untuk menjelaskan apa yang dimaksudnya secara detail.

"Gomene Kak..! saya sibuk, aku ingin segera menyelesaikan komik yang aku buat, jadi kapan-kapan ajha za kak...!" Jawabnya lalu kembali menghadap ke Laptop dan melanjutkan acaranya yang tertunda.

"Ih nggak asik ah...!" Ucap nya sedikit kesal, lalu menuju kamarnya sambil menghentakkan kedua kakinya keras.

Kawaki hanya menaikkan bahu masa bodo.

1 Jam kemudian...

Hoammmm....!

Kawaki menguap entah kenapa cuaca hari ini begitu panas dan ingin bermalas-malasan. Ditambah ia sedikit mengantuk.

Berdiri dengan meregangkan kedua tangannya , ia menutup Laptopnya lalu menuju ke sofa , tak butuh waktu lama , Kawaki mulai mengantuk dan perlahan mulai tertidur di sofa .

Tap tap tap

"Meskipun tertidur ! Adikku masih tetap Tampan ," ucapnya sedikit mengecilkan volume suaranya agar tidak membangunkan Adik kesayangannya.

Elus

Perlahan Eida mengangkat kedua tangannya, lalu mengelus Pipi kuning Langsat milik Adiknya.

Meraba-raba wajah Tampan Adiknya, sedetik kemudian , ia menghentikan jari-jarinya ketika berhenti tepat di bibir Adiknya..

Sedikit mengangkat tubuhnya, ia pun mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Kawaki. Lalu mencium lembut bibir Adiknya lalu berkata.

"Maafkan aku Kawaki, aku benar-benar Kakak yang kurang ajar, bisa-bisanya aku jatuh cinta pada adikku sendiri, kucoba untuk mengenyahkan perasaan ini, namun semakin aku mengenyahkan perasaan ini, malah semakin besar rasa sayangku padamu, Maaf aku mencintaimu Adikku. Aishiteru Kawaki...!" Setelah berucap , Eida berdiri lalu membuka Baju luarnya meninggalkan singklet , dan celana pendeknya, hawa di Konoha sekarang benar-benar sangat panas , dan menyebalkan , membuang tubuhnya ke Sofa, ia pun mulai tidur disamping Adiknya, yang kebetulan Sofanya besar mampu menampung dua orang sekaligus.

Tanpa peduli kedepannya nanti , Eida memeluk tubuh Adiknya, yang tertidur pulas dari belakang . Sebelum tertidur , ia mencium pucuk rambut Adiknya, dan mulai tertidur lelap sama seperti Adik tercintanya.

.

.

.

.

.

■●■●■●■●■●■●■●■●■●■●■●■●■●■●■●■●■●■●■●■●■●■

.

.

.

Tiga jam kemudian...

' eummmmm.....!' erang Kawaki sedikit terusik, ia pun membalikkan tubuhnya.

Dug

Entah apa yang membuatnya mengerutkan kedua alisnya. Yang jelas ia seperti menatap benda besar namun empuk. Lagi-lagi Kawaki mengerutkan kedua alisnya, ketika merasakan gerakannya sedikit tak nyaman dan sedikit sesak, pergerakannya seperti dibatasi oleh sesuatu, mengerjap-ngerjap kedua matanya, membiasakan diri saat cahaya mulai masuk di kornea mata keabu abuannya, tiba-tiba tangannya tak sengaja memegang sesuatu, yang super besar namun kenyal , membuat Kawaki sontak mengangkat separuh tubuhnya namun sungguh sial, pergerakannya terbatasi, oleh sesuatu sangat kenyal dan padat, lagi-lagi Kawaki mengerutkan kedua alisnya .

Ketika ia ingin terbangun, lagi-lagi terjatuh kembali ke Sofa , ketika sebuah tangan berkulit porselin memeluk tubuhnya.

Kerjap kerjap

' ehhhh...!'

Ketika tubuhnya terdorong ia pun langsung menolehkan kepalanya kesamping..

Deg

' What the fuck ' teriaknya dalam batinnya.

Blushh

Pemandangan macam apa ini,. singklet yang Nerawang hingga, ia bisa melihat dua gundukan besar yang terselip di kedua belahan dada, Paha yang begitu mulus terlihat jelas, apalagi sosok itu memakai celana super pendek hingga ia bisa melihat P*nt*t s*m*k milik orang asing yang tengah tertidur disamping nya, walau sebenarnya itu adalah Kakak tirinya. Namun karena keadaan sekitarnya yang membuatnya ngehank.

Deg deg deg

aaaaaakhhhh...

Brug

Gedebug

"Apa yang kau lakukan disini kak, " teriak Kawaki membuat Eida langsung terkejut , dan sontak terbangun dari tidur lelap nya, ketika tubuhnya mencium lantai sangat keras.

"Za tidurlah, emang apalagi ..!" Jawab Eida sedikit jengkel dengan perbuatan Adiknya.

"Aku tahu kamu tidur, tapi mengapa tidur disampingku...emang tidak ada tempat lain apa,,..!" Ucap Kawaki ngos-ngosan sambil menutupi mukanya, yang mungkin memerah akibat pakaian yang dikenakan Kakaknya. Ia perlahan mundur menjauh dari Kakaknya. Melihat tingkah gemes Adiknya, Eida bukannya mundur malah mendekati Adiknya.

"Stop disana , ngapain loh deket-deket Ama gwe menjauh....!" Kawaki lagi-lagi berteriak sedikit kesal dengan kelakuan Kakaknya , bukannya menjauh malah mendekat, Apa-apaan dah Kakaknya itu .

"Mengapa Kawaki, sini jangan jauh-jauh...!"

" Nggakkkk.....!"

.

.

.

.

.

TBC

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang