•꧁>7⃣<꧂•

78 19 0
                                    

.

.

.

.

.

.

Pasca kejadian kemaren, mereka berdua malah canggung, dari salah satu mereka tidak ada yang mau mengangkat pembicaraan. Mereka benar-benar sangat malu dengan perbuatan mereka, itu benar-benar sangat gila owh astaga, setan apa yang memasuki mereka kemaren hingga melakukan itu. Itu benar-benar sangat memalukan sekaligus menegangkan. Walaupun tak bisa dipungkirinya, perasaan hangat dan nikmat berbarengan sangatlah terasa. Sial itu benar-benar sangat mendebarkan.

Ingin sekali mereka berbicara, namun seperti ada sesuatu yang menghalanginya untuk bersuara.

"Eida-Nee ! Go~gomene , kejadian kemaren benar-benar tak bisa kutahan, mengalir begitu saja tanpa peduli dengan semuanya. Aku tak pernah menyangka, itu sangat membuatku terkejut dan melampaui batas ku.!"

Brug

Kawaki terjatuh terduduk, sambil membenamkan wajah Tampan nya di pangkuan Eida, merasa bersalah , sial apa yang dilakukannya, mengapa ia tidak bisa menahan perasaannya , bahkan sampai melakukan itu dengan Kakaknya, walau dia pake pengaman agar sesuatu tidak merempah ruah. Eida tak bisa berkata, walau bagaimanapun juga, ia sangat menikmatinya. Za namanya juga cinta. Jadi untuk apa menyesal.

"Tidak Kawaki-kunn ...! itu bukan sepenuhnya kesalahanmu, aku pun juga harus dipersalahkan, jadi untuk apa kau minta maaf....!" Ucapnya sambil menangkup wajah rupawan milik Adiknya yang berstatus Ayang nya .

Kawaki terkejut, ia pun cepat mendongak keatas menatap paras cantik nan menggoda milik sang Kakak.

Eida berblushing dan berkata padanya .

"La~lagi pula ah~ahku menyukainya...!, justru Malah ah~ahku ingin melakukan itu , denganmu sepanjang hari" katanya lagi sambil menutup mukanya, dia malu dengan perkataannya sendiri , yang terlalu ambigai dan sedikit murahan. Namun apapun itu , ia tidak peduli selama itu, yang memasuki nya adalah Adiknya bukan orang lain, bahkan ia tak peduli dengan harga dirinya , bahkan ia rela menjadi l*c*r untuk memuaskan hasrat Adiknya. Pagi, siang , malam, pun dia akan sanggup, bila itu bisa memuaskan nafsu Adiknya. Lagipula mereka saling menyukai . Eida sudah terlanjur jatuh sayang sama Adik tirinya.

Tuing Tuing

Kawaki membola detik itu juga, perkataan Kakaknya benar-benar membuatnya panas dingin , serius uwowww Amazing.

Mimpi apa dia semalam..! Sampai mendapatkan kenikmatan yang terlalu berlebihan. Wow ! Jika itu benar , pagi, siang , malam pun sanggup dah , jika selama itu, berhubungan badan dengan Kakak kesayangannya. To...! tidak akan ada yang melarang , kedua orang tuanya pasti akan lama pulang.. jadi ia terbebas bukan. Dia yakin Kedua orang tuanya akan setuju, lagi pula , mereka tidak memiliki ikatan darah, hanya statusnya yang beda , bodo amat kedepannya itu bisa dipikirkan lain kali.

"Eida-chan benarkah itu...!" Jawabnya dengan nada berat , posisi Kawaki masih standby menaruh kepalanya di pangkuan Kakaknya. Diam-diam ia menyeringai tanpa diketahui nya. Entah apa yang dipikirkan Kawaki sampai menyeringai. Mungkin saking senang nya , dengan ucapan yang dilontarkan Kakaknya tadi. Sungguh kebetulan yang membahagiakan. Jadi jika sewaktu-waktu dia menginginkan itu. Tanpa diminta sekalipun ,Kakaknya pasti akan melayani nya tanpa paksaan. Wow nikmat mana yang kau dusta kan kawan. Bukan nya itu sangat luar biasa. Lagi pula, dia memang sudah lama ingin melakukan itu dengan Kakaknya. Namun Kakaknya malah menawarkan diri, tanpa paksaan..! Luar biasa bukannn.....!

.

.

.

.

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang