6. Drama hujan-hujanan

600 101 6
                                    

Maaf atas typo nya yg bertebaran 🙏🏻
Jgn lupa tekan bintangnya Prend!✨



Happy Reading!!!( ◜‿◝ )♡

•••


"Sudut-sudut istimewa nya tolong di inget dong. Sin 90 derajat berapa?"

"Nol!"

"Satu!"

"Seper dua!"

"Akar dua?"

Wanita berkepala hampir mendekati tiga itu memegang dahinya pusing. Cukup pertanyaan keluarga yang bikin dia pusing saat ditanya kapan ia nikah, yang lain tolong jangan nambah-nambah beban pikirannya.

"Sin 90 derajat itu satu. Nol dari mana sih? Kecuali yang saya tanya itu cos 90 derajat, itu baru nol. Paham???"

Para siswa ber-oh ria sembari mengangguk-angguk, "Pahaammm!!!"

"Bu! Berarti (Name) itu sin 90 derajat dong??"

(Name) langsung menatap horor ke arah Atsumu, ia yakin pasti cowok itu akan berkata yang aneh-aneh lagi.

"Hah?" heran wanita yang bernama Elise--guru matematika tersebut.

Atsumu menutup mulutnya sembari menahan senyum, kemudian mengedipkan sebelah mata ke arah (Name).

"Iya, Bu. Soalnya (Name) itu cuman satu di hati saya." ucapnya.

"Yeeeeee!!! Buceeennn!!!"

"Aarrghhh! Telinga gue sakiitt! Gue alergi gombalan buaya!"

"Dahlah, mau pindah ke mars aja. Ada yang mau ikut?"

"Ayang mana ayang? Oh iya gak ada. Pengeeenn ayaaaangg!"

"Gass terosss Tsum!"

"Aaaa cuubangeett ciii!"

"Meleyot kan lo (Name)???" goda Seina

"Nggak, b aja."

"Ah ga asik Lo!"

Bu Elise memandang anak muridnya dengan datar. Kenapa ia kalah dengan bocil-bocil ingusan ini???

"Atsumu, tolong hargai para jomblo." kata Bu Elise dengan senyum paksanya, anak-anak sontak tertawa karena ekspresi yang diberikan oleh Bu Elise.

Mereka jelas tau kalau Bu Elise masih single dan belum menikah, padahal umurnya sudah sangat matang untuk menikah. Tapi sepertinya jodohnya Bu Elise sedang imunisasi.

Atsumu menyengir sembari menggaruk, "Maaf, Bu."

Bu Elise menghela napas gusar kemudian mengangguk, wanita itu merapihkan bukunya dan memegangnya.

"Kalau begitu sampe disini dulu. Jangan lupa di pelajari materi yang saya berikan tadi. Kita adain Quiz Minggu depan." mereka sontak mengeluh mendengar kata Quiz.

"Diem-diem, ga ada toleransi. Sekian, selamat siang."

"Siang Bu!"

"Hati-hati ya, Bu!"

"Ke ruang guru doang."

"Yaa itu, soalnya di ruang guru banyak buaya, Bu."

Bu Elise menggeleng pendengar penuturan Oikawa. Ia pun beranjak keluar dari kelas rimba tersebut.

"Eh! Jangan keluar dulu!" teriak Kuroo.

Bokuto dan Suna yang sudah di depan pintu ingin ke kantin langsung mendengus mendengar seruan Kuroo. Padahal mereka sudah lapar sedari tadi.

✅SI BUCIN BADBOY (MIYA ATSUMU X READERS) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang