3rd Chap: Start

3 0 0
                                    

Drap Drap Drap Drap

Aku dan Fasa berlari ke arah tangga yang paling dekat dengan kami, tangga bagian timur. Di sekolah ini terdapat gedung A dan gedung B. Posisi kami saat ini adalah sedang berada di gedung B lantai 2. Gedung A yang seharusnya letak kelas kami sedang dipakai lapangannya untuk acara lomba tahunan sekolah. Karena kami, anak kelas 12 sedang ujian dan memerlukan fokus-tigkat-tinggi, diputuskanlah untuk sementara pindah ke gedung B.

Di gedung B ini terdapat 6 tangga dan 1 lift. 4 tangga dan 1 lift di lantai 1, dan 2 tangga di lantai 2. Sekolah kami ini bisa dibilang sebagai sekolah internasional, dan kualitas sekolah kami adalah yang terbaik. Intinya kami ini anak elite. 

BZZT BZZT

"tes tes. Kou?"

Aku mendengar suara keluar dari walkie-talkie yang aku simpan di saku seragam sekolahku.

"halo Yeol? gimana keadaan disana?" aku bertanya kepada orang disisi lainnya sambil membantu Lin dengan menembakkan beberapa anak panah ke arah goblin yang mencoba mendekatinya.

"jalur tangga bagian barat masih aman. Xavier sama Nisa lagi nyoba nutupin jalurnya, aku diem di deket tangga buat jaga-jaga kalo ada goblin yang lolos"

"Nice job Yeol! ga salah aku milih kamu. Yaudah terusin ya, nanti kalo udah kalian tetep disitu. Jagain bagian barat biar ga ada monster yang bisa masuk."

"roger!"

Beberapa saat yang lalu

Hmmm kalau cuma aku sama Fasa kayaknya gabisa deh. Secara kita punya 2 tangga disini. Kalau aku sama Fasa pergi ke tangga bagian timur buat nutup jalurnya, gaada yang tau keadaan tangga bagian Barat. Aku butuh setidaknya 3 orang lagi.

"kalian ada yang mau bantu aku nutup jalur tangga gak?" Aku berteriak berharap ada seseorang yang mau mengangkat tangannya untuk bergabung denganku, tetapi nihil.

Dasar pengecut. Aku tidak mau bekerja keras sendirian untuk melindungi tempat ini saat kalian juga berada didalamnya! Itu sangat merugikan tau. Atau haruskan aku korbankan mereka ke para goblin?

oh?

Saat aku berpikir seperti itu, ada seseorang yang menjulurkan tangannya ke atas. Aku tersenyum, mengetahui bahwa ada orang yang akan membantuku tapi setelah aku melihat identitas orang itu senyumku langsung layu.

'ughh kenapa harus dia. Tidak-tidak, mungkin ini kesempatan untuk membuatnya menurut kepada ku? tapi dia itu tipe orang yang suka memberontak. Argh mengesalkan!'

"me and Andrew will help you, but we've got condition"
(aku dan Andrew akan membantumu, tapi kita punya syarat)

"hooo and what would the condition might be?"
(hooo kalau begitu apa syaratnya?)

hiiyyyy dia tersenyum! dia merencanakan sesuatu, aku yakin itu.

"we want information"
(kita mau informasi)

"about?"
(tentang?)

"everything. y'know, i've been watching you since you broke through our class door and went to Lin. Both of you were so calm to the point i ended up suspicious about how calm you two were, especially Lin"
(semua. Kau tahu, aku sudah memperhatikanmu sejak kau mendobrak pintu kelas kami dan menghampiri Lin. Kalian berdua sangat tenang sampai di titik aku mencurigai kalian tentang betapa tenangnya kalian berdua, terutama Lin)

Orang-orang yang mendengar ini mulai berbisik satu sama lain. Huft- aku tau kalau aku dan Lin ini dapat menimbulkan kecurigaan, tapi kenapa yang menyadarinya terlebih dulu adalah manusia rubah ini?!

Live.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang