Thanks for being my fav rival || Kuroo Tetsuro X fem! Reader

2

ೃ⁀➷
         • Chapter 2 :

╰┈➤. Setelahnya mereka saling bertemu didepan kelas mereka, Kuroo memutuskan untuk menyuruh [your name] duduk di bangku milik Kuroo terlebih dahulu. Dengan kondisi wilayah kekuasaan bangku milik [your name] sedang dalam masalah, mana mungkin gadis itu bisa duduk disitu?

"[your name] duduk dulu di tempatku, mau aku bersihin dulu tempatmu"

"Sadar diri juga kamu yang salah, makasih tumpangannya"

Selang kurang lebih 9 menit sebelum kelas masuk, tempat yg didiami seorang [your name] mulai kering. Sebentar lagi guru akan masuk ke kelas.

Tepat diseberang kiri bangku [your name], adalah kediaman laki-laki berambut jamet kuproy tsb. Posisi duduk. [your name] tepat disebelah jendela layaknya mc-mc di anime seperti Ayanokouji dan Oreki agar terlihat cool dan tidak ingin terlihat mencolok.

Kelas pun berlangsung hingga sore hari. Sepanjang kelas berlangsung Kuroo melihat ke arah [your name] sesekali. Tunggu, jangan kepedean dulu ya wahai reader yang bijak. Dia AGAK sedikit khawatir dengan kesehatan gadis bersurai [hair color] itu. Apa karena sudah lama tidak bertemu, kulit [your name] jauh lebih pucat dari penglihatannya sebelum [your name] absen dengan keterangan sakit selama sebulan.

Terlepas dari itu, ada hal yang ingin dibicarakan secara 4 mata oleh Kuroo Tetsuro kepada gadis stress yang ambis itu (panggilan Kuroo pada [your name]). Setelah kelas usai, Kuroo mulai menghampiri gadis itu.

"[your name]? Kamu gapapa?"  「 Kuroo menghampiri gadis yang duduk di sebelah jendela tsb.

"Dih sok baik banget sama orang? Kamu seneng kan kalo aku sakit gini? Biar ga ada saingannya? Iyakan?"
         「 Dirinya masih merasa kesal terhadap Kuroo karena peristiwa tadi pagi sehingga dengan blak-blakannya dia mengfitnah laki-laki tsb.

"Hah?! Apa-apaan kamu? Tapi kalau dipikir-pikir, bersaing sama kamu jauh lebih seru loh"
         「 Lantas mendegar ocehan aneh [your name] sempat membuat dirinya ingin memukul gadis toples itu (iya, yeen disini pendek)

"Oh ya? Kamu ngeremehin aku? Awas aja nanti kita taruhan nilai ujian sebelum musim panas ini ya"
          「 Author pun juga heran kenapa yeen yang dia buat sangat ambisius begitu.

"Ide bagus, tapi ada yang mau aku omongin sama kamu"

"Kamu mau introgasi aku? Biar kamu bisa tau kelemahan aku buat taruhan nilai? Wahh jangan harap"

"Heh udah dong negative thinking-nya! Ini masalah kesehatan kamu, kamu sakit apa sih?"
       「 Kuroo mulai menghempuskan nafas beratnya karena pikiran aneh [your name]

"Tuh kan? Dikira aku bego apa? Sopan nanya begituan? Aku keberatan banget ditanya soal ini, lain kali cari cara lain dong biar bisa cari kelemahan aku"
          「 Ouch, pertanyaan yang dilontarkan Kuroo cukup membuat gadis ambis ini tersinggung. Kemudian dirinya melangkah ke luar kelasnya.

"Lohh jangan pulang dulu, ini ngaruh sama olimpiade fisika kamu [your nane]"

"Olimpiade? Kok ga bilang?"
        「 Deg— Olimpiade?

"Kan waktu aku jeguk kamu di rumah sakit udah aku kasih tau! Masa lupa? Atau kamu waktu itu udh ngantuk?"
        「Kuroo mulai sedikit mengeluarkan emosinya

"KOK KAMU JENGUK AKU?! IH JIJIK BANGET"

"Oh iya aku baru inget, waktu aku jeguk itu kamu baru selesai di bius. Efek samping biusnya tingkah laku kamu mirip orang mabuk, jadi kamu gasadar aku datang"
          「 Dengan santai Kuroo menceritakannya sambil tersenyum setan jahanam.

"AAARGHH YAUDAH KAMU MAU NGOMONG APA"

"Kamu kalau masih sakit bakal di cancel buat olimpiade—"
         「 Belum juga selesai berbicara, gadis toples (yeen) itu mulai menyambar ucapan Kuroo.

"Aku sehat kok kalau cuman disuruh buat olimpiade, aku siap buat olimpiade nya aku bilang ke Sen—"

"Kamu harus punya surat dari dokternya, jangan macem-macem kamu"

"Loh emang aku mau tes militer apa? Apa apaan?"

"Kalau udah dapet suratnya besok aku temenin anter ke Sensei ya [your name], byeee"
        「 Setelah memberikan informasi tersebut, Kuroo berjalan keluar kelas lalu pulanh dengan damai (walaupun masih khawatir dengan si toples.

"AAARRRGGHH"
          「 Dengan hati yang kesal dia pun juga pulang, pasrah dengan kondisi kesehatannya yang diprediksi kurang baik.

"Mamaa padahal aku cuman mau ikutan Olimpiade huaaaaa" *yeen nangis

-[Your name] chpt 2.

-To Be Continue-