09

337 28 0
                                    

WARNING!!! ⚠️⚠️

MUNGKIN PEMBAHASAN DI PART INI BISA DI BILANG SENSITIF, KALO DI RASA TIDAK NYAMAN BISA SKIP CERITA INI ...

JANGAN DI PAKSA KALO KIRA NYA BUAT YG BACA KE TRIGGER NANTINYA ...

Enjoy it 😘



Mengulang kembali apa yang di lakukan Minhyung setelah kejadian menginap di rumah Donghyuck, lelaki itu terlihat seperti mayat hidup.

Iya mayat hidup.

Pernyataan Donghyuck saat itu membuatnya seperti kehilangan tempatnya berpijak.

Jika Donghyuck orang yang akan mengutarakan langsung apa yang mengganggu pikirannya meskipun harus berpikir berulang kali ketika hendak bicara. Maka Minhyung akan memendam apa yang mengganggu pikirannya sampai waktu membuatnya lupa akan hal itu.

Namun setelah mendengar pernyataan Donghyuck saat itu, Minhyung jadi kacau. Apa yang menjadi kebiasaannya, yang menjadi prinsip hidupnya seakan tidak berlaku. Dalam artian, Minhyung tidak bisa membiarkan apa yang mereka rasakan satu sama lain berakhir begitu saja.

Setelah kejadian itu, Minhyung sering kedapatan melamun. Melamun sampai mendapatkan teguran dari orang-orang di sekitar. Pasalnya Minhyung melamun di waktu dan tempat yang tidak tepat.

Diantaranya, saat sedang mengerjakan proposal, saat berlangsungnya persentasi, dan beberapa kali Minhyung melamun di tempat umum seperti minimarket dan tak jarang juga Minhyung melamun saat ingin membayar barang belanjaan nya. Mau tidak mau harus ada orang yang menegurnya.

Klik!! klik!!

Minhyung mengerjapkan mata ketika seorang teman kerjanya menjentikkan jari di depan wajahnya. Minhyung menatap bingung temannya yang baru saja melakukan hal itu.

"Melamun lagi? Sebenarnya apa yang mengganggu pikiran mu?" tanyanya yang seakan-akan jengah dengan sikap Minhyung yang sekarang. Tidak seprofesional biasanya.

"Tidak ada" Minhyung menjawab sembari tersenyum canggung.

"Come on, Minhyung. Kita saling mengenal tidak sehari dua hari" orang lainnya menyahuti dengan pandangan memicing.

"I'm totally fine, dude" Minhyung menjawab lagi. Kali ini berusaha terlihat lebih meyakinkan, bahkan tawanya pun dia buat sesantai mungkin.

"Why you so serious, Luke?" Minhyung menepuk pundak lelaki yang dia panggil Luke.

"Minhyung, Minhyung" salah seorang lainnya pun kembali bersuara, tidak habis pikir dengan tingkah Minhyung.

"Kelihatan jelas jika ada yang sedang mengganggu pikiran mu. Masih tidak mau cerita?" Lanjutnya.

"Benar yang di katakan Xiaojun. Kau jelas terlihat tidak seperti biasanya. Cobalah bercerita, siapa tahu bisa membuat mu lebih baik" sahut lelaki berkebangsaan Macau.

"Kau bisa bercerita pada ku dari pada ke Hendery dan Xioajun. Mereka tidak bisa di percaya" Lucas bicara seakan sedang meledek kedua temannya. Tentu saja tidak serius, dia hanya bercanda.

"Kau bahkan lebih tidak bisa di percaya Luke" sindir Xiaojun yang tidak terima.

"Sialan. Dia tidak berkaca sebelum bicara" Hendery pun ikut menimpali.

Minhyung tertawa dengan sikap ketiga orang lainnya. Dengan sesekali menyuapkan bibimbap ke mulut, Minhyung menyimak percakapan ketiga temannya.

"Aku serius Minhyung. Menyimpan masalah sendiri tidak baik" lanjut Lucas setelah berhenti menertawakan percakapan mereka yang sebelumnya.

Rasa Hati || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang