14

878 112 38
                                    

Happy reading ⬇️









"Kenapa baru bilang sekarang?! Kenapa gak dari kemarin-kemarin?!"

Jinan menatap marah pada Shani, pasalnya Shani baru saja menceritakan keinginan kakeknya yang ingin Shani dan Adel kembali ke Jepang setelah Shani lulus SMA, dan itu hanya tinggal beberapa bulan lagi. Sedangkan kakek nya Shani sudah meminta ke Shani sejak dulu dan gadis itu baru menceritakan nya pada Jinan sekarang, saat hanya tinggal menunggu hari kelulusan saja.

"Maaf Ji."sesal Shani.

Jinan menghela nafas kasar. Tak habis fikir dengan fikiran pacarnya itu. Ingin marah namun dirinya tak sanggup jika harus menyakiti perasaan kekasihnya.

Jinan menarik Shani masuk kedalam pelukannya. Memeluk nya erat.

"Kamu tau kan aku sangat mencintaimu. Aku gak bisa jauh-jauh dari kamu, Shan"ucap Jinan lirih.

"Aku bahkan harus musuhan dengan ayah karena aku gak mau putus sama kamu"lanjut Jinan.

Shani membalas pelukan Jinan dengan erat. Menenggelamkan wajahnya di ceruk leher kekasihnya. Shani tau ini semua salahnya. Seharusnya sejak dulu dirinya mengatakan hal ini pada Jinan.

"Maaf. Aku juga sangat mencintaimu Ji, tapi hanya Opa keluarga yang aku punya selain Adel."jawab Shani dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.

Jinan melepaskan pelukannya dan menatap wajah Shani dalam, menghapus air mata yang mengalir di kedua pipinya.

"Aku gak bisa LDR-an sayang. Itu sangat menyiksa"suara Jinan terdengar sendu.

Shani menatap Jinan dengan air matanya yang terus mengalir di pipinya.

"Aku akan melepaskan kamu saat sampai hari kamu berangkat ke Jepang."

Shani terkejut dan mencengkeram erat baju bawah nya. Dirinya tak ingin putus dengan Jinan, tapi dirinya juga tak ingin menyiksa gadis didepannya ini dengan hubungan jarak jauh. Dirinya pun juga tak bisa dengan hubungan LDR.

"Jadi, selama kamu belum pergi dari sini. Kita akan buat kenangan yang indah untuk kita kenang."

Jinan tersenyum pada Shani dengan penuh arti. Dan senyuman itu menular pada Shani sehingga gadis itu juga ikut tersenyum memperlihatkan lesung pipinya yang membuatnya menjadi lebih cantik.

Mereka kembali berpelukan erat. Menyalurkan semua rasa cinta, sayang yang mereka miliki untuk masing-masing. Dengan senyuman yang terukir di bibir mereka.

~

Adel menatap layar ponselnya yang memperlihatkan foto dirinya yang sedang merangkul bahu seorang gadis yang sudah memikat hati nya sejak saat pertama kali melihat gadis itu.

"Baru saja bisa dekat dengan kamu, tapi udah mau pisah aja"

Adel menghela nafasnya. Dia tak bisa menyalahkan kakaknya saat kakaknya itu mengajak dirinya untuk ikut pulang ke Jepang, karena Adel tau jika sang kakak sangat menyayangi nya sehingga saat gadis itu di minta untuk kembali pulang ke Jepang oleh Opa kakaknya, dengan otomatis dirinya pun juga ikut dengan sang kakak.

Adel sudah meminta pada sang kakak jika dirinya tak usah untuk ikut ke Jepang namun dengan tegas sang kakak menolak dan akan tetap mengajaknya.

Adel tersentak kaget saat tiba-tiba ponselnya berdering dan sebuah telfon masuk.

"Ashel? Kenapa dia malam-malam nelfon?"Adel menatap layar ponselnya.

"Halo cel? Ada apa?"tanya Adel saat dirinya menerima telfon.

Adel dan Ashel mengobrol panjang lebar lewat telefon hingga larut malam.

.

.

Kamu Dan Perasaanku (JiShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang