Abaykan Typo gays Author suka males ngecek ulang hihihi
Aku bangun pagi-pagi sekali mungkin karena semalam kami tidur tidak terlalu larut, ya... setelah jennie tenang akhirnya kami memutuskan untuk tidur, aku berusaha meyakinkannya kalau semua akan baik-baik saja dan aku menggenggam tangan jennie selama kami berusaha untuk tidur.
Kami tidur tidak terlalu dekat juga jauh karena sebenarnya kami tidur menggunakan kasur lantai (ala jepag/korea).
Pagi ini setelah bersiap-siap aku berencana untuk pergi kedanau, ya danau... danau besar yang ada ditengah hutan. Tujuan pertamaku adalah danau itu.
Aku suka melakukan perjalanan atau anggap saja aku sebagai backpacker, aku merencanakan pergi kejepang sudah dari sebulan yang lalu jadi disinilah aku.
"Mau kemana?" Tanya jennie dia masih ditempat tidurnya
"Danau" aku sedang memasang tali sepatu
"Disini ada danau?" dia bangun dari tempat tidurnya menghampiriku.
Kenapa dia tidak tahu disini ada danau? Bukankah dia turis? Maksudku dia datang kesini pasti untuk berlibur kan? Kenapa informasi tentang danaunya saja dia tidak tahu?
"Tunggu aku ikut" dia buru-buru belari ke kopernya
"Apa? Aku tida..." aku belum selesai bicara dia sudah menghilang kedalam kamar mandi, aku cuma mau bilang kalau aku tidak mau direpotkan, aku bahkan tidak tahu dia punya sepatu yang tahan dengan tanah basah atau tidak
Anehnya aku menunggu dia
Setelah beberapa menit dia keluar dengan celana pendek dan kaos kebesaran, hanya itu? Maksudku disana hutan terlebih semalam habis hujan deras.
Aku melihatnya dari atas ke bawah setelah dia keluar dari kamar lalu memakai sepatu kets "apa kamu yakin?"
Dia melihat dirinya sendiri seperti aku meihatnya "ada yang salah?"
Aku menggeleng lalu mulai berjalan meninggalkan dia, Aku tidak ingin buang waktu jadi terserah dia, aku masih harus menempuh perjalanan setengah jam kesana.
"Jangan mengeluh karena ini cukup jauh" aku memperingatkan saat kami sedang berjalan
JENNIE POV
Apa ini? Kami memasuki hutan dengan keadaan jalan yang sangat sulit, licin dan banyak lumpur
Aku ingin kembali tapi aku terlalu gengsi untuk melakukan itu lagipula ini sudah jauh dari penginapan tidak mungkin aku pulang sendirian kan? Sepatuku kotor.
"Berhenti" aku berkata, aduh nafasku
"Kenapa?" Dia menoleh melihatku
Dia manusia atau apa? Kami sudah berjalan jauh, apa dia tidak kelelahan? Tidak masalah kalau jalanannya normal seperti aspal atau jalanan yang mudah tapi lihat ini? Hanya ada tanah dan batu semuanya berlumpur, sangat sulit.
"Aku lelah" aku menumpu kedua tanganku pada lutut, aku melihat dia menarik nafas kasar.
"Kamu bisa pergi kalau keberatan menunggu" aku mengatakam dengan kesal karena raut wajah lisa menunjukan ketidak sukaannya saat aku mengeluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
JL Story //JENLISA
Contobeberapa cerita berbeda tentang JL berada disini sesuai dengan judul