Chapter 355 : Mengancam

299 54 0
                                    

Chao Mu berjalan ke samping Tan Ge dan menatapnya cemas. "Ada masalah apa? Kau sudah bersikap aneh semenjak kita kembali dari Taman Kekaisaran. Apa kau merindukan keluargamu? Itu hal yang biasa, kesulitan untuk beradaptasi setelah kau memasuki istana kekaisaran, tetapi kau akan terbiasa."

Tan Ge merasa kehilangan saat ia mendengar kata 'keluarga'. Kediaman Tan yang sekarang ini sama sekali tidak seperti sebuah keluarga; itu hanya tanpa perasaan, mempergunakanku sebagai alat. Aku tidak merasa hangat sama sekali; hanya ada dingin yang menusuk tulang.

Tan Ge tertawa. "Chao Mu, aku baik-baik saja. Sebenarnya, Pangeran Hao melakukan ini untuk melindungi Su Xi-er. Ia mengumumkan pada semuanya bahwa Su Xi-er bersamanya, dan bahwa siapa pun yang berani menyentuhnya akan menjadi musuhnya."

Mata Chao Mu berbinar. "Dulu, aku membenci Pangeran Hao karena memperlakukan wanita seperti pakaian, mengganti mereka kapan saja yang diinginkannya. Tampaknya, aku juga terlalu berprasangka buruk padanya; aku tidak tahu ia akan memperlakukan wanita dengan sangat baik."

"Chao Mu, kita harus memberikan Su Xi-er restu kita." Tan Ge tersenyum samar dan terus menyapu jalan setapak istana.

Namun, tepat selagi ia mulai, ia mendengar suara langkah kaki. Pemandangan seorang pria dengan sulaman perak di bajunya pun memasuki pandangan mereka, menyebabkan Tan Ge terdiam. Itu dia. Ia sudah datang ....

Chao Mu juga berhenti menyapu dan membungkuk dengan hormat. "Hamba memberi hormat pada Commandery Prince Xie."

Xie Yun melambaikan tangannya agar ia bangkit sebelum mengalihkan tatapannya pada Tan Ge. "Surat dari ayahmu."

Tan Ge menerima surat tersebut. "Terima kasih banyak karena mengantarkannya secara pribadi, Commandery Prince Xie. Hamba benar-benar berterima kasih."

Xie Yun mengangguk dan melihat ke arah Chao Mu, mendorong orang itu untuk membungkuk dengan sengaja selagi ia mundur.

Di bawah tatapan Xie Yun, Tan Ge membuka surat itu, dan hanya membaca sekilas beberapa baris pertama sebelum memahami tentang apakah itu. Tangan yang tadinya digunakan untuk memegangi suratnya bergetar sebelum akhirnya ia kalah akan emosinya, mundur beberapa langkah ke belakang.

Ibu ... sudah meninggal dunia ....

Ketika aku masih muda, Ibu memperlakukanku dengan sangat baik. Ia akan memeriksa bagaimana keadaanku, dan memperlakukanku seolah aku adalah harta berharganya. Tetapi semenjak Kediaman Tan mulai merosot, Ibu akan selalu terlihat kesusahan, dan beban yang ditanggungnya meningkat dari hari ke hari. Semenjak saat itu, Ibu akan memperlakukanku dengan dingin, dan tiap kali aku berbicara dengannya, ia akan memberitahuku, "Kau adalah harapan Kediaman Tan. Kau harus bekerja keras untuk membuktikan dirimu sendiri."

Tetapi, tak peduli seberapa banyak ia berubah, ia tetaplah ibuku, orang yang melalui kesakitan luar biasa untuk melahirkanku.

"Commandery Prince Xie, bisakah Anda mengatur agar hamba meninggalkan istana?" Tan Ge tidak bisa menahan matanya yang memerah selagi ia mendongak padanya dengan ekspresi merindukan.

"Baiklah," ia menyetujui dengan lembut.

Tan Ge langsung membungkuk. "Terima kasih banyak, Commandery Prince. Hamba benar-benar berterima kasih."

Tetapi, segera setelah ia berbicara, Xie Yun langsung mendekat sebelum memelankan suaranya. "Tan Ge, kau menyatakan kalau kau berterima kasih pada Pangeran ini, tetapi Pangeran ini tidak melihat ketulusanmu."

Tan Ge memahami apa yang disiratkannya dengan 'ketulusan'. Aku tahu, tetapi aku tidak sanggup melakukannya. Aku benar-benar tidak bisa.

Oleh sebab itu, ia mengerutkan bibirnya, dan berbicara seolah-olah setiap kata melemahkan kekuatannya. "Commandery Prince Xie, hamba tidak sanggup melakukannya. Bisakah Anda mengubahnya menjadi sesuatu yang lain?"

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang