Chapter 5

491 8 0
                                    

LEMON POINT OF VIEW

   Sebuah pesta perusahaan dimana aku di paksa oleh ayah ku untuk mengikutinya.

   Dan di sana lah untuk pertama kalinya setelah kami tumbuh dewasa, aku melihatnya.

   Dia berbeda dengan kebanyakan wanita yang pernah aku temui, itu sebabnya dia selalu memiliki kesan yang buruk saat pertama kali bertemu dengan seseorang.

'Kepribadiannya agak berubah....' isi hati Abel saat menatap Ara yang sudah dewasa dari kejauhan di dalam pesta.

    Dan yang lebih buruk lagi....

'Wanita yang seperti itu justru seleraku.....'

'Tidak pernah ada kebohongan didalam setiap tindakannya, kalau dia suka dia akan menunjukkannya dengan jelas sebaliknya jika dia tidak suka dia akan langsung menolaknya.'

   Aku jatuh cinta pada teman masa kecil ku yang telah berubah.

   Disaat kita berbicara lebih banyak, ternyata kita tidak memiliki kecocokan sama sekali. Tetapi aku percaya, bahwa orang orang akan tertarik dengan lawan kebalikannya.

"Hey Ara, lama tidak berjumpa." sapa ku padanya.

"Ah halo!" dia melambaikan tangannya sebagai tanda formalitas tetapi tampak jelas dari raut wajah nya bahwa dia membenci diriku.

    Tentu saja, karena kita berdua memiliki masa kecil yang sedikit rumit. Dulu aku suka sekali menjahili wanita ini saat kami masih kecil. Mungkin itu sebabnya dia membenciku sekarang. Tapi untunglah, dia tidak melupakan ku.

   Siapa yang tau bahwa wanita yang sering ku jahili akan tumbuh menjadi wanita yang sangat memenuhi kriteria tipe ku?

'Aku akan mengadakan pesta dengan teman ku, apa kau mau ikut?' ajak ku pada nya.

   Dan seperti dugaan...

'Tidak, terimakasih. Sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan pesta."

   Dia langsung menolak ku.

   Dia bahkan terang terang an menolak keberadaan ku. Harga diriku benar benar terluka.

"Ah,, aku ingin mengacaukan mu.  Aku akan membuatmu gila dan terus mengganggu mu!" sumpah ku pada diriku sendiri

   Selama beberapa tahun terakhir sejak pertemuan kembali kami, aku selalu mengganggunya.

   Ketika dia memiliki pasangan, aku akan berpura pura menjadi kekasihnya dan langsung menyiksa pasangannya hingga dia pergi dari sisinya.

   Dan terus seperti itu, hingga insiden aplikasi XX ini.

   Sebenarnya, dulu kami pernah disatukan oleh bibi nya. Kami bahkan didukung untuk memiliki hubungan yang lebih serius. Tetapi karena aku tahu pada saat itu dia sangat membenciku, agar image ku sedikit berubah di pandangannya aku pun menolak dengan tegas saran dari bibi nya itu.

    Setelah mendengar tentang aplikasi itu, aku pergi diam diam untuk menemui bibinya. Aku tahu, tidak mungkin kalau dia sendiri yang mendaftarkan diri melalui aplikasi XX itu.

Two Love in Paris [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang