~Aneh. Padahal aku sangat membencinya dan dia juga terlihat sangat menyebalkan di mataku.~ (poin of view Peach) sambil membayangkan wajah Lemon.
"Ergh..." erang Peach yang merasa terhina karena ucapan Lemon.
Set.
Suara yang disebabkan karena Peach tiba tiba menarik kepala Cherry yang sedang berciuman dengan Lemon.Peach menariknya ke arahnya kemudian melayangkan ciuman panas kearah bibir Cherry.
Lemon yang melihat Peach terprovokasi oleh godaannya, hanya tersenyum aumringah.
Baju baju yang berceceran di ruang tamu, botol yang berjatuhan di lantai, serta bir yang tumpah dari gelas dan membasahi lantai hotel.
Belum lagi, baju yang kembali berceceran di sepanjang jalan menuju kasur.
Entah baju siapa itu.
Terlihat tubuh Cherry yang di tidur kan di sisi sofa dengan kepala yang bergelantungan di sisi nya serta Lemon yang sudah siap dengan penis nya tepat di hadapan mulutnya terbuka.
"Sepertinya ini tidak akan masuk!" ucap Lemon saat ia kesulitan memasukkan penisnya ke dalam mulut Cherry.
Kemudian dia menekan sedikit lebih keras leher Cherry agar Cherry semakin membuka lebar mulutnya.
"Agh..."
"Heut... Eghnn.."
"Kau melakukannya dengan baik."
"Heut....
Ah...."Disisi lain tubuhnya, ada Peach yang sudah melebarkan kedua pahanya. Lalu siap memposisikan penisnya agar memasuki vaginanya.
"Ahhh...." desah Cherry saat salah satu pahanya di angkat ke atas dan di sandarkan di salah satu bahu Peach.
"Hah.... Kau berlebihan, ini bukan berarti aku menyukainya."
Peach pun kembali mensejajarkan penis nya dengan lubang vagina milik Cherry.
"Heut....
Ahhh""Bahkan aku belum bisa memasukkannya dari tadi." kesal Peach karena penisnya yang gagal masuk berkali kali ke dalam vagina Cherry.
"Ahhh."
'Dasar bajingan ini!' suara batin Cherry.
Peach pun semakin kesal karena Cherry yang bergerak secara kebetulan sehingga posisi mereka berubah sedikit. Meskipun sedikit, penis milik Peach jadi semakin susah masuknya.
"Ashakkwhhdjs." kesal Peach.
"Itu salah mu, Peach. Karena memiliki benda yang sebesar itu." ledek Lemon yang fokus memaju mundurkan penisnya ke dalam mulut Cherry.
"Eugh....
Bukankah tanpa sadar kau menyukai yang besar." ucap Peach. "Lemon bilang kau menyukai ku, secara tidak sadar kau juga menyukai penis ku dan juga ukurannya kan?""Hah.... Hah...."
Akhirnya Lemon menarik penisnya dari dalam mulut Cherry.
"Cherry, kau harus menggunakan mulutmu dengan baik! Jangan hanya aku yang bergerak, kau juga bermain main lah dengan penis ku!" tidak lama kemudian Lemon kembali menusuk kan lagi penisnya ke dalam mulut Cherry.
"Hah!!"
Cherry hanya bisa merem melek menerimanya.
"Ah... Hah..."
Lemon menusuk kan penisnya hingga masuk semakin dalam jauh ke dalam tenggorokannya Cherry.
"Eunghh... Ahh..."
Disaat menerima hentakan dari Lemon, di sisi lain datang juga hentakan yang cukup kuat. Peach akhirnya berhasil memasukkan penis nya kedalam vagina milik Cherry setelah berkali kali mengalami kegagalan.
"Ahhh."
"Haahh... Ah...."
Jleb.
Peach mengulang i lagi tusukannya pada vagina Cherry."Ahhh.... Lebih dalam lagi...." ucap Peach saat melakukannya.
Disisi lain, Lemon, "Sepertinya aku akan keluar."
"Hahhh......!"
Desah Cherry sambil tak kuasa menahan getar tubuhnya yang semakin menjadi.
"Hahhh....."
Saat itu juga Lemon langsung menarik penisnya dan cuma nya muncrat ke arah Peach yang sibuk memaju mundur kan penisnya.
Tidak lama kemudian, Peach juga ikut cum. Dia pun menarik keluar penisnya dari dalam vagina Cherry lalu cum nya muncrat ke arah Lemon yang berada jauh didepannya.
Seperti nya Peach sudah ingin cum sejak blowjob tadi, hanya saja tertahan karena blowjob yang di berikan Cherry terhenti.
Cherry pun langsung bangkit dan mencoba menjauh dari para binatang buas di hadapannya itu. Dia memegangi mulutnya dan juga vaginanya yang terasa becek dan sakit akibat dimasukin benda yang bisa membunuh seseorang milik Peach.
"A-aku tidak bisa melakukannya lagi...." ucap Cherry sambil menjatuhkan dirinya di atas kasur dengan tubuh yang tak henti henti nya bergetar hebat.
"Eungh...
Ha.... Ha...."Napas nya pun tersenggal senggal.
"Hentikan!!!" ucap nya penuh dengan raut wajah memelas.
Kedua binatang buas yang melihatnya itu, bukannya malah merasa iba tetapi mereka malah semakin tergoda.
Tatapan mereka berdua pun semakin biasa kepada Cherry.
To Be Continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Love in Paris [END]
Historia Corta[Smut] [Short Story] Ara Casanova, wanita pebisnis yang sangat gila kerja. Pada suatu hari bibi nya mendaftarkan namanya pada aplikasi XX tour ke kota romantis, Paris selama satu minggu. Dalam aplikasi itu harus di masukkan tipe ideal pasangan yang...