17.panggilan khusus?

305 13 3
                                    

"B-bintang?" Gus akhya hanya tersenyum mendengar respon dari fanni

"Iya, boleh kan?"

"B-boleh kok gus, t-tapi kenapa?"

"Karna kamu memang seperti bintang" Setelah mengatakan itu gus akhya langsung pergi begitu saja meninggalkan fanni yang masih cengo dengan ucapannya

Fanni menepuk nepuk pelan pipinya,berusaha menyadarkan dirinya kalo ini hanya mimpi,tapi mau sekeras apapun tamparan yang dia berikan untuk dirinya sendiri itu akan terasa sakit,karena ini memang kenyataan bukan mimpi

"Ini beneran?" Fanni masih tidak percaya dengan apa yang baru saja di alaminya

"Mimpi apa aku semalem?!" Fanni menutup wajahnya menggunakan 2 tangannya lalu tersenyum di baliknya

"Nggk,aku nggk boleh seneng dulu,siapa tau itu cuman taruan" Fanni kembali melepaskan tangannya dari wajahnya lalu berusaha mentralkan ekspresinya kembali

"Jangan seneng dulu fanni" Fanni menarik nafasnya dalam dalam lalu menghembuskannya lewat mulut secara perlahan

Dia kini kembali melanjutkan langkahnya menuju ndalem yang sempat tertunda karena gus akhya

*****

Fanni berhenti tepat di depan ndalem saat melihat gus akhya yang sedang duduk di teras ndalem sambil bercanda ria bersama gus faris

Perlahan...dengan langkah ragu,fanni pun melanjutkan jalnnya menuju dua gus yang sedang bercanda ria itu

"Assalamu'alaikum,gus"dua gus yang tadinya bercanda ria pun langsung menoleh ke arah gadis yang baru saja mengucapkan salam

" Waalaikumsalam,ada apa fanni?"fanni kembali menundukkan pandangannya

"Mohon maaf gus,disini ada kang ndalem yang bisa benerin rak buku?" Mendengar ucapan dari fanni,gus faris dan gus akhya langsung saling tatap

"Fajar lagi pulang,trs yang lain juga masih sibuk sekolah"

"Yasudah kalau gitu gus,saya permisi dulu,assalamu'alaikum" Fanni menunduk singkat lalu membalikkan badannya dan bersiap untuk kembali ke asrama.Tapi langkahnya terhenti saat mendengar panggilan dari gus akhya

"Tunggu" Fanni membalikkan badannya dan langsung menundukkan pandangannya

"Iya gus,ada yang bisa saya bantu?"gus akhya menggeleng pelan lalu berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah fanni yang masih menundukkan kepalanya

Merasa ada yang berjalan mendekat ke arahnya,dia menjadi sangat gugup dan bingung

" Biar saya aja yang bantu benerin"fanni semakin terkejut dungan ucapan gus di hadapannya ini

Hari ini dia merasa ada yang aneh dengan gus nya yang satu ini,lama kelamaan dekat dengan sesosok gus akhya akan membahayakan untuk jantungnya

"A-e,nggk usah gus"

"Ck,kamu ngeremehin kemampuan saya?" Fanni semakin gelagapan mendengar ucapan gus akhya,

"E-eng-enggak gitu maksud saya gus"
Gus akhya tersenyum mendengar ucapan fanni yg terbata bata.Jujur saja,saat ini jantungnya juga terasa tak karuan

"Yaaudah,ayok ke asramamu"setelah mengatakan itu,gus akhya langsung berjalan di depan fanni,membuat fanni mau tak mau harus mengikutinya dari belakang

*****

Zahira keluar dari ndalem dengan nampan yang terdapat dua camgkir kopi di dalamnya

Baru saja Zahira keluar,dia sudah di sajikan pandangan yang belum pernah ia lihat akhir akhir ini

GUS DAN NING (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang