Sebelum baca episode ini, harap baca bio saya ya gaess😉
⚠💫️⚠️
Gadis itu membuka pintu dengan kasar sampai menimbulkan bunyi 'gubrak' yang lumayan besar. Ia berkeliling rumah mencari seseorang walau setiap dipanggil tak ada yang merespon. Gadis itu tampak kesal dan mengeluarkan ponselnya, segera ia menelepon seseorang.
"Sialan! Kenapa tidak ada jawaban??!" rutuk gadis itu kesal.
"Kamu kenapa sih, Je?" tanya seorang wanita paruh baya yang meskipun terlihat berumur tetap mengeluarkan aura kecantikan yang wah.
"Kakak mana, Ma?" tanya Gadis itu.
"Mama juga nggak tau. Sudah beberapa hari ini dia tidak pulang ke rumah. Mungkin saja dia ada di rumahnya Ray?" ujar wanita bernama Jasmine yang tidak lain adalah ibu dari Bryan dan juga gadis itu. Gadis SMA yang bernama Jeje.
"Padahal aku mau tanya sesuatu sama dia. Mengesalkan!!!" teriak Jeje sambil berlonjak-lonjak kaki.
"Memang kamu mau tanya apa?" tanya Jasmine heran melihat sikap anak perempuannya.
"Mau tanya cara merubah seorang gay jadi normal. Setau ku dia tau hal semacam itu karena dia biseksual. Tapi dianya malah kemana coba? Nyebelin!"
"Hah? Kamu tau kalau kakak kamu biseks? Sejak kapan, nak?" tanya Jasmine dengan raut panik.
"Sejak lama."
"Iya. Lamanya itu kapan?" rutuk Jasmine sambil melanjutkan kegiatannya, yaitu membuat kue-kue kering untuk cemilan di malam hari karena Jeje dan Bryan terkadang suka nyemil.
"Waktu aku masih SMP kayaknya. Aku pulang sekolah sama teman-temanku niatnya sekalian mau ngerjain pr. Tapi pas sampai rumah, aku liat kakak lagi ciuman sama... s-siapa ya? Aku lupa. Tapi yang jelas dia cowok, Ma. Dan gak lama setelah itu, aku lagi-lagi nggak sengaja liat dia lagi ciuman sama Bu Anna, guru penjas di sekolahku." Jeje menjelaskan dengan panjang lebar serta didukung oleh wajah yang polos.
Jasmine yang melihat itu hanya bisa pasrah karena tak mungkin lagi kebenaran ini terus disembunyikan. "Begitu." Jasmine mengangguk. "Memang benar kakakmu itu biseksual. Tapi kamu inget ya, Je. Jangan benci atau jijik sama kakak kamu. Jangan anggap dia aneh hanya karena masalah seleranya. Paham?" Jasmine tersenyum dengan ramah. Ia tak mau adik kakak satu ini jadi tenggang rasa karena sebuah selera yang aneh.
"Untuk apa aku benci sama kak Bryan? Dia itu kakakku. Walau dia suka sama kakek-kakek sekalipun, aku gak masalah karena memang orang punya seleranya masing-masing. Aku menghargai perasaan orang, Ma. Jangan khawatir ya, oke?" Jeje tersenyum. Meski palsu, ia harus menunjukkan sisi yang ini pada Mamanya. Dan lagi, ia tak mau membuat Mama nya cemas karena masalah perbedaan itu.
Sialan! Pecinta sesama jenis itu yang terburuk tau. Aku benci pada makhluk seperti itu! Tetapi kalau Kak Halley, aku kecualikan. Hehehe~
"Bagus. Anak Mama memang pintar!" Jasmine tersenyum senang. "Coba kamu hubungi lagi Kakak kamu. Siapa tau diangkat."
"Enggak! Ugh! Aku udah berulangkali nelpon, masih belum ada jawaban. Ngeselin! Kak Bryan yang terburuuukk!!!" Jeje merengut dan berlari menuju kamarnya. Ia tutup pintunya dengan keras sampai membuat Jasmine geleng-geleng kepala. Bagaimana bisa dia mempunyai anak perempuan yang seperti pria? Tenaganya sangat kuat dan sikapnya keras.
"Haduh. Dulu aku nyidam apa coba? Heran." Jasmine menghela panjang sambil sesekali berpikir. "Tapi iya juga, ya. Bryan ke mana? Tak biasanya dia pergi sampai berhari-hari begini. Bikin cemas."
****
"Ray. Kau yakin tidak mau mencoba berteman denganku? Aku akan melakukan apa saja permintaanmu. Bahkan kalau kau mau, aku bisa membelikan beberapa barang untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOPATH || BL18+⚠
Mystery / Thriller[SELAMAT DATANG DI DUNIA RAY] Berawal dari kebosanan hidup yang terus bersiklus. Ray Regan, seorang pembunuh yang masih amatiran namun sudah berhasil mencetak rekor sebagai pembunuh paling banyak hanya dalam tiga tahun saja. Setiap ada waktu, dia me...