Biasanya, jika ingin berbohong pada pasangan perihal alasan untuk pergi, seseorang harusnya sedikit melakukan koordinasi dengan orang lain, yang namanya akan dijadikan bagian dari alasan tersebut.
Misalnya, Jiwoo tidak bisa pergi dengan Seokjin pada malam akhir pekan dengan memberikan alasan sudah punya janji dengan Hyunjung untuk pergi ke suatu tempat. Harusnya, Jiwoo memberitahu Hyunjung tentang hal tersebut. Sehingga, Hyunjung bisa membuat alasan yang serupa, jika tiba-tiba Seokjin bertanya padanya.
Yang jadi masalah, Jiwoo tidak memberitahu Hyunjung, dan Seokjin sudah lebih dulu menangkap basah kebohongannya. Sebab, pada malam tersebut, rupanya Hyunjung pergi dengan orang lain dan tidak tampak Jiwoo akan ikut serta dengannya.
Itu bukan sekadar contoh, tapi sungguh terjadi pada malam perpisahan College. Hyunjung baru tahu dirinya dijadikan alasan pada keesokan harinya. Andai Jungkook tidak menunggu di kafe Seokjin dan Hyunjung menghampirinya di sana, mungkin kebohongan Jiwoo tidak akan terendus oleh Seokjin. Namun, semua sudah terlanjur terjadi. Seokjin batal memberi izin, dan entah apa yang terjadi setelahnya.
"He f*cked me." Jiwoo mengusuk wajahnya kasar. Akhir pekan sudah berakhir, Jiwoo akhirnya bertemu dengan Hyunjung lagi di kampus, dan menceritakan apa yang terjadi malam itu.
"F*cked you?" Hyunjung agak kurang mengerti dengan situasi Jiwoo. Maksudnya... dua sejoli itu sudah biasa melakukannya. Lantas kenapa Jiwoo terlihat sebegitu frustrasinya sekarang?
"Yes, he f*cked me. Not making love."
Penjelasan singkat itu akhirnya membuat Hyunjung mengerti. Terkadang, Jiwoo menjelaskan sesuatu dengan kalimat bahasa Inggris sederhana yang masih bisa dipahami oleh Hyunjung, yang tidak sepintar Jiwoo dalam menggunakan bahasa asing. Itu pun dilakukan jika sedang membicarakan hal yang sekiranya tabu untuk dibicarakan di tempat umum.
"Dia marah sekali malam itu. Kafenya langsung ditutup begitu kau dan Jungkook pergi, dan dia langsung membawaku ke kantornya di belakang. Kak Seokjin memang benci dengan pembohong, tapi tidak kusangka dia akan semarah itu. Malam itu, dia tidak seperti Kak Seokjin yang selama ini kukenal."
Hyunjung belum pernah melihat sisi Seokjin yang satu itu. Selama ini, yang Hyunjung tahu hanyalah Seokjin yang sangat mencintai Jiwoo, yang tak pernah ingin melepasnya meski selama ini Jiwoo berusaha mendorongnya untuk menjauh. Hyunjung juga belum pernah melihat lelaki itu marah. Namun mengingat sikapnya yang selama ini terlihat begitu santun, tidak disangka jika marahnya Seokjin akan membuat Jiwoo sefrustrasi ini.
"Sebelum kemarin, kapan kau ketahuan membohonginya?"
"Kemarin yang pertama."
"Apakah Kak Seokjin mencurigaimu sesuatu? Jangan-jangan Kak Seokjin tahu kau main belakang dengan Namjoon."
"Entahlah, tapi sepertinya tidak. Kami tidak membuka ponsel satu sama lain, di mana aku berkomunikasi dengan Namjoon di sana."
"Lalu kenapa sampai seperti itu? Kak Seokjin tidak terlihat seperti orang yang akan jadi menyeramkan kalau sedang marah."
"Karena Seokjin yang kau tahu hanyalah seorang lelaki yang memiliki segalanya, tapi mau bertahan dengan perempuan sepertiku. Orang-orang yang selalu tampak baik, akan terlihat menyeramkan jika sudah marah. Kak Seokjin memang begitu, tapi kemarin...."
Jiwoo masih ingat dengan jelas, bagaimana Seokjin langsung mencekal tangannya kuat ketika Hyunjung dan Jungkook keluar dari kafenya. Tatapannya yang lembut berubah jadi begitu menusuk. Seokjin tidak berbasa-basi dan langsung bertanya kenapa Jiwoo berbohong padanya.
Seokjin tidak menuntut penjelasan apa pun. Ia juga tidak memberi Jiwoo kesempatan untuk bicara. Jiwoo hanya diseretnya ke kantor belakang, dan Seokjin melakukannya dengan sedikit paksaan. Setelah itu, mereka bertengkar hebat dan belum berdamai sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE WITH ROCKSTAR
FanficYoon Hyunjung memasang iklan termahal di buletin kampus, bahwa ia sedang mencari roommate. Tinggal di tempat strategis, murah, tanpa deposito. Dengan berbagai syarat dan proses yang merepotkan, pilihan Hyunjung jatuh pada Min Yoongi. Drummer band ro...