Hallo semuanya!!!
Maaf yah Up nya lama hehe:v
Soalnya aku lagi sibuk jadi ngga sempet:)
Happy Reading!!
Alika sudah berdiri dihadapan Ikhsan dia menyorot tajam ke Ikhsan dengan penuh benci, sekarang Alika benar-benar emosi kepadanya, Alika berjongkok dihadapan Ikhsan.
"Seharusnya gua yang balas dendam ke Lo, kalian pantas mendapatkan itu semua, bahkan itu saja belum cukup untuk membalas perbuatan kalian semua selama 3 tahun menyiksa gua" desis Alika menekankan ucapannya dan menyorot tajam ke arah Ikhsan yang masih meringis kesakitan.
"Lo masih ingat perbuatan kalian ke gua? MASIH INGAT NGGA HAH? KALIAN SELALU NYIKSA GUA, BAHKAN KALIAN HAMPIR BUAT GUA MATI!? BUKAN HANYA NYIKSA BAHKAN KALIAN NGLECEHIN GUA DENGAN UCAPAN KOTOR KALIAN! LO INGAT HAH!? LALU APA SALAHNYA GUA BUAT BALAS PERBUATAN KALIAN SEMUA, GUA BERHAK ANJING BUAT BALAS KALIAN SEMUA, BAHKAN ITU BELUM CUKUP UNTUK KALIAN INGAT ITU IKHSAN!? LO PIKIR GUA NGGA SAKIT? GUA SAKIT BODOH SAKIT, FISIK GUA SAKIT! BATIN GUA HANCUR ANJING!? DAN ITU SEMUA GARA-GARA KALIAN SEMUA, KALIAN PANTAS MENDAPATKAN ITU SEMUA!" teriak Alika penuh emosi didepan Ikhsan yang kini terdiam menatap mata Alika, Ikhsan bisa melihat dimatanya banyak luka yang dia pendam.
"Hati gua sakit san sakit! Batin gua hancur asal kalian tau" ucapnya dengan lirih dengan menunjuk dadanya, tanpa sadar Alika meneteskan air matanya.
"GUA UDAH HANCUR DAN KALIAN BUAT GUA LEBIH HANCUR!? GUA TAU FISIK GUA KAYA GINI GUA TAU! TAPI APA SALAHNYA DENGAN FISIK GUA HAH? SALAH GUA APA SAMA KALIAN SAMPAI-SAMPAI KALIAN NYIKSA GUA SAMPAI GUA HAMPIR MATI HAH APA SALAH GUA ANJING?! APA?!" Bentak Alika dengan penuh emosi, Ikhsan masih diam, dia mencerna semua perkataan Alika, Alika menangis didepan Ikhsan dia menatap Ikhsan dengan pandangan benci.
"Gua benci Lo Ikhsan! Gua benci!" Lirih Alika menatap Ikhsan dengan sayu, Lalu Alika berdiri dan pergi dari sana, Ikhsan masih diam jujur bukan ini yang dia mau, bukan balas dendam ke Alika dia pindah kesini bukan itu salah besar, yang dia katakan ingin balas dendam ke Alika itu hanya alibinya saja.
"Maafin gua ka" lirihnya menatap punggung Alika yang sudah menjauh, lalu dia berdiri dan pergi dari sana.
Sedangkan Alika dia masih berlari menuju kelasnya untuk mengambil tasnya dan bergegas pulang, kebetulan bel pulang sudah bunyi beberapa menit yang lalu, Alika sudah berada didepan sekolahnya untuk menunggu angkot, sedari tadi Alika menunggu angkot tapi tidak ada yang lewat otomatis Alika jalan kaki untuk pulang ke rumahnya dengan keadaan banyak darah di bajunya.
Disepanjang jalan Alika hanya diam menatap jalanan, pikirannya entah kemana, tetapi dipertengahan jalan Alika melihat dua orang yang sepertinya Alika mengenalinya, dia dia sepasang suami istri dan disitu ada satu orang anak kecil yang berumur 5 tahun, Alika mengikuti mereka untuk memastikan apakah benar itu mereka atau bukan, Alika berjalan mengikuti mereka dari belakang, tanpa disadari oleh mereka.
"Mamah Papah ayo kita ketaman bermain, Aiza mau main kesitu" ucapnya anak kecil tersebut.
"Ayo sayang kita kesana" ucap sang Mamahnya, Alika masih mendengar dengan jelas dibelakang mereka, tanpa disadari oleh Alika, mata Alika berkaca-kaca dengan menggeleng kepalanya tidak percaya.
"Princessnya Papah mau kesana hm?" Tanyanya kepada anak kecil tersebut, lalu diangguki olehnya dengan semangat.
"Baiklah, apapun untuk princessnya Papah, let's go peri kecil" ucapnya dengan menggendong anak kecil tersebut, lalu mereka tertawa bahagia.
Deg
"Ngga, haha ngga mungkin, bukannya Mamah sama Papah ke luar negeri untuk bekerja, t-tapi ini kenapa ada di Indonesia? Lalu siapa anak kecil itu? Kenapa memanggilnya dengan sebutan Papah Mamah? Apa yang mereka tutupi dariku" ucapnya sangat lirih, matanya masih memandang mereka dengan air matanya yang sudah mengalir dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]
Подростковая литератураWARNING⚠️ Kuatin mental kalian sebelum membaca cerita ini👌🏻 "Jadi untuk siapa aku dilahirkan jika tidak di inginkan seperti ini?" *** Dia adalah seorang gadis yang hidupnya di kelilingi dengan penuh kebohongan, kira-kira sebuah kebohongan apa yan...