"Mari menebar canda ria tuk hari ini saja, sebentar saja, setidaknya itulah yang bisa ku simpan di hari-hari nanti ketika aku tak bisa lagi tertawa,"
______________________________
HIS CHRYSANTHEMUM'S RED PETALS
______________________________Song Playlist :
Grow up - Stray Kids****
"Felix!"
"Ayah?!"
"Apa yang kamu lakuin?!" Sang ayah merebut paksa sesuatu yang digenggam kuat putranya hingga darah yang mengalir ikut memoles tangannya.
"Ayah liat semuanya?"
"Alih-alih tahu semuanya, ayah mau kamu jelaskan dari ini semua" Sang ayah jelas marah, namun sebisa mungkin tidak kentara menampilkan kegusarannya di hadapan anak laki-lakinya.
Felix menggeleng.
"Felix!"
Tak mendapat jawaban dari putranya, sang ayah bergerak menggeledah nakas meja putranya.
"Nggak ada, Yah. Yang ayah cari nggak ada" benar saja, silet atau Bena tajam lainnya yang berharap ditemui sang ayah tak dijumpai di sudut manapun.
Sang ayah menghela nafas lega, "Felix, dengerin ayah" tangannya terangkat memegang kedua bahu putranya itu. "Ayah nggak tahu kamu punya masalah apa, tapi jangan melukai diri sendiri begini,"
Giliran Felix yang tersenyum lega. Syukurlah, ayahnya tidak tahu apapun selain melihat ia yang berlumur darah di tangan barusan.
"Udah berapa kali kamu begini?"
Felix menggeleng.
"Felix," tekan ayahnya.
"Baru sekali ini,"
"Hah. Ya sudah, kedepannya jangan diulangi lagi," kini sang ayah membawanya duduk di tepian ranjang. "Kalau ada masalah cerita, dan apa itu tadi yang di bak sampah?"
Laki-laki itu seketika diselimuti ketegangan di kalbunya. Apa ayah curiga? Pikirnya.
"Jawab ayah, Felix!"
"I-itu obat sakit perut sama punggung" tak sepenuhnya bohong, namun jawaban yang Felix berikan tak bisa dikatakan jujur juga.
"Kamu sakit?" Ayahnya menjadi lebih khawatir dari yang tadi.
Dengan ragu, Felix mengangguk pelan.
"Ikuti ayah!"
Dititah demikian, membuat Felix menurut, hingga langkah dua laki-laki berbeda usia itu tiba pada halaman belakang rumah.
"Cabut itu, juga itu!" Ayahnya menunjuk dua buah tanaman---
"Kumis kucing?"
"Mm, dan jangan lupa kejibeling nya juga"
"Buat apa, Yah? Nanti ibu marah lagi liat tanamannya dicabut," jelas Felix mengantisipasi, karena sungguh, lemparan panci ibunya lebih mengerikan daripada mulut-mulut tetangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIS CHRYSANTHEMUM'S RED PETALS✔
Teen FictionTentang Felix yang seperti bunga Krisan merah, serta depresinya yang menuai luka di tiap tetes darah. "Terkadang, orang yang terlihat paling bahagia, tersenyum dan baik-baik saja adalah orang yang sebenarnya terluka, bersembunyi dibalik kata 'tidak...