06. Meet

6.2K 482 28
                                    

Marvin yang tengah duduk dengan santai di salah satu sudut cafe tersenyum ketika melihat wanita yang ia tunggu berjalan menghampirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marvin yang tengah duduk dengan santai di salah satu sudut cafe tersenyum ketika melihat wanita yang ia tunggu berjalan menghampirinya.

"Hai Gianna," sapanya.

Gianna tak menanggapi sapaan tersebut. Dia langsung duduk di salah satu kursi yang posisinya berhadapan dengan Marvin tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Lo mau pesen apa?" tawar Marvin sembari mengulurkan daftar menu.

Gianna otomatis menerima daftar menu yang diberikan oleh Marvin, ia membolak-balikkan lembar tersebut untuk mencari sajian yang membuatnya tertarik.

Selagi Gianna masih menimbang menu apa yang ingin ia pesan, Marvin berdehem pelan sebelum berucap, "First of all, gue minta maaf buat kejadian di club malem itu."

Gianna menghentikan kegiatannya, kemudian mengangkat kepalanya untuk menatap Marvin. "Udah gue maafin kak, kan kemaren gue udah bilang."

"Tapi ngeliat respon lo yang masih sensi ke gue kayanya lo masih marah," selidik Marvin.

Gianna terdiam. Ia tak bisa membantah tuduhan Marvin, karena pada kenyataannya ia memang sedang bersikap kurang ramah pada pria itu.

"Gue masih nggak nyangka aja kalo ternyata lo sebrengsek itu."

Bukannya tersinggung, Marvin malah tertawa mendengar kejujuran Gianna. "Emang sebelumnya lo nggak pernah denger rumor buruk tentang gue ya?"

Gianna menggeleng pelan, "Gue taunya lo mahasiswa berprestasi yang banyak dijadiin panutan sama orang-orang."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Gianna mengangkat tangan kanannya, berniat memanggil salah satu pelayan cafe untuk memesan menu yang telah ia pilih.

"Berarti lo nggak tau apa-apa tentang gue."

"Emang."

Ketika pelayan cafe sudah berdiri tepat di depan meja tempatnya duduk, Gianna menyebutkan dua menu makanan dan 1 jenis minuman pesanannya, yang juga diikuti oleh Marvin setelahnya.

"It's okay, mulai sekarang lo bakalan tau banyak tentang gue."

Gianna mengerutkan keningnya bingung, "Maksudnya?"

Marvin menggumamkan kata 'thank you' kepada pelayan cafe yang melayaninya dan Gianna. Setelah pelayan cafe itu beranjak pergi, Marvin kembali berucap, "Kita lupain aja ya masalah yang kemaren. Kalo lo nggak keberatan, kita bisa temenan mulai sekarang."

Gianna mendengus. "Terus terang aja deh kak, sebenernya lo mau apa dari gue?"

Melihat tatapan Marvin yang terlihat penuh dengan tanda tanya, Gianna menambahkan, "Sorry ya kak sebelumnya, tapi selain temen gue yang namanya Haikal, gue nggak percaya sama cowok yang ngajak gue temenan. I mean, iya awalnya sih emang temenan, tapi ujung-ujungnya pasti cuma buat ngambil untung dari gue."

Friends With Benefits [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang