Happy reading.
Seperti biasa pagi-pagi Ayu harus siap-siap untuk berangkat ke cafe tempat kerjanya. "Daffa sayang ayo cepat nanti Bunda telat loh sayang" ujar Alya yang sudah siap, ia hanya menunggu putra saja.
"Iya, bunda" Daffa datang sedikit berlari menghampiri Ayu "Kakak berangkat ya Lia, assalamualaikum" pamit Ayu.
"Assalamualaikum, onty" salah Daffa.
"Iya waalaikumsalam. Waalaikumussalam ponakan onty" jawab Aulia dan berakhir gemas sendiri oleh Daffa.
Ayu dan Daffa turun dari angkot lalu masuk ke restoran tempat kerja Ayu. "Pagi" sapa Ayu pada rekan kerja nya.
"Pagi juga Ayu, eh ada dedek gemes" perempuan itu memegang dan mencubit pipi gembul Daffa dengan gemas.
"Halo onty" sapa Daffa tersenyum manis.
"Akhh imut banget anak lo Ayu" pekik wanita itu. Ayu terkekeh melihat nya lalu mengajaknya anak nya ke ruangan tempat istirahat para pegawai.
"Daffa sayang, Bunda kerja dulu ya, Daffa jangan nakal disini ya, nak" Daffa tampak mengangguk seraya tersenyum manis, Ayu mengecup kening putra nya sebelum keluar bekerja.
"Eh Ayu cepetan bawa pesanan ini ke meja 7, di sana kayaknya para pengusaha deh" kata Ica salah satu rekan kerja Ayu.
"Lo bawa minuman nya yu, biar gue yang bawa makanan nya" kata Ica lagi lalu mengangkat nampan berisi makanan, Ayu pun mengambil nampan berisi minuman lalu mengikuti Ica dari belakang.
"Permisi tuan" ucap Ica sopan pada kumpulan pria yang memakai pakaian formal itu, Icha menyajikan makanan yang ia bawa lalu mundur setelah menyajikan semua nya mempersilahkan Ayu menyajikan minuman yang di bawanya.
Ayu tersenyum ramah pada mereka lalu menyajikan minuman tersebut, tapi dengan tidak sengaja Alya menumpahkan kopi pada salah satu pria itu. "Ah maaf tuan" ujar Ayu, Ia mendekat dan membersihkan pakaian pria itu dengan tissue.
"Sudahlah" ucap pria itu menghempaskan tangan Ayu yang membersihkan pakaian nya.
Ayu menunduk takut, Ica maju dan juga ikut meminta maaf "Maaf tuan, kami akan menggantikan kopi tuan" kata Icha.
"Panggil kan manager kalian" ujar laki-laki itu tegas.
"Sudahlah dit, maafkan mereka" ucap pria yang duduk di samping laki-laki yang terkena tumpahan kopi tadi.
"Saya bilang panggil manajer kalian!" ujar laki-laki lagi kini menaikkan suara nya. Ica dengan cepat pergi memanggil manager nya, Ayu benar-benar sangat takut sekarang, bagaimana jika ia di pecat? Tidak-tidak, jika ia di pecat bagaimana nanti dengan anak dan adiknya.
Mendengar sedikit ada kegaduhan membuat Daffa kepo dan keluar untuk melihat apa yang terjadi. Daffa melihat perempuan yang sedang dimarahi, Daffa merasa familiar dengan perempuan itu. Ia mendekat dan berteriak karena melihat perempuan itu ternyata Bunda nya.
"Bunda!" teriak Daffa berlari menghampiri Ayu, Ayu menoleh melihat putranya berlari kearahnya hingga sampai dan memeluk kaki Ayu.
"Kenapa kalian marah-marah sama Bunda!" kata Daffa menatap mereka semua dengan tajam, pria yang tadi nya marah dengan Ayu pun melunak saat melihat anak kecil itu.
"Daffa" Daffa menoleh "Om Adit?" gumam Daffa yang baru menyadari nya.
Daffa menggelengkan kepalanya lalu menatap tajam laki-laki yang di panggil nya Om Adit tadi. "Kenapa Om Adit marah-marah sama Bunda nya Daffa!" ujar Daffa marah pada Radit.
Radit memalingkan wajahnya sejenak saat melihat wajah menggemaskan Daffa. "Daffa sayang" ucap Ayu memperingati Daffa agar sopan pada orang yang lebih tua, Ayu memegang kedua bahu Daffa lalu bungkuk meminta maaf kembali pada Radit.
"Baiklah saya memaafkanmu, jangan memecatnya" kata Radit pada manajer restoran, mbak Rita.
"Iya, sekali lagi saya meminta maaf atas keteledoran karyawan saya" kata Rita lalu pamit dengan menarik Ayu pergi dari sana.
"Tante jangan tarik-tarik Bunda Daffa" kata Daffa marah melihat Rita menarik Ayu dengan sedikit kasar.
"Diamkan anak mu itu Ayu, sudah berkali-kali saya sudah menegurmu tapi saya tetap memberikan keringanan, tapi sekarang tidak. Apa kau tau siapa pria itu? Hampir saja bisnis saya hancur karena keteledoran mu itu!" omel Rita.
"Sekarang saya sudah tidak akan memberikan mu keringanan, sekarang juga saya kamu pecat!" lanjut Rita membuat Ayu menggelengkan kepalanya kuat.
"Enggak Bu, saya mohon jangan pecat saya" kata Ayu memohon.
"Bunda!"
"Daffa diam dulu ya sayang" ucap Ayu pada putranya lalu kembali menatap Rita. "Saya mohon berikan saya kesempatan sekali lagi" mohon nya.
"Tidak! Berapa kali saya sudah memberikan kesempatan kepada mu Ayu, tapi apa? Kau tetap saja sama, ini gaji kamu bulan ini dan pesangonnya" Rita memberikan amplop coklat pada Ayu dan mengusir nya keluar dari ruangan nya.
"Tante jahat, lihat saja jika Daffa besar nanti Daffa akan membalas tante yang sudah kasar pada bunda nya Daffa" marah Daffa para Rita yang sudah menutup pintu ruangan nya.
"Daffa sayang, udah" Ayu memeluk putranya dan kembali menagis.
"Maaf Bunda, Daffa belum bisa melindungi bunda" kata Daffa membalas pelukan Ayu, Ayu menggelengkan kepalanya. "Enggak sayang, makasih sudah membela Bunda" ucap Ayu, ia mengecup kening putra nya lalu mengajaknya pulang.
"Maaf yu, kita gak bisa berbuat apa-apa" kata hikmah.
"Gak papa kok, aku pamit ya kalian kerja nya yang semangat" Hikmah dan Ica memeluk Ayu sebelum berpisah.
"Aku pamit ya, assalamualaikum" Ayu keluar dari pintu belakang membawa Daffa pulang ke rumah. Ayu menghembuskan nafasnya memikirkan pekerjaan nya yang sudah hilang satu, secepatnya ia harus mencari pekerjaan lain.
Tbc.
Jangan lupa vote dan komen ya teman-teman.
Mawar Jk
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Ayu [TAMAT] OPEN PO
Short Story"Siapa yang tega menaruh anak nya disini" pulang dari tempat kerjanya Ayu menemukan bayi laki-laki di halte yang tengah menagis, bayi itu hanya di baluri handuk dan di taruh di dalam kardus. Merasa kasian Ayu pun membawa pulang bayi itu ke tempat ti...