"Bisakah kau memanggilku Ibu?"tanya Krul pada Yuu yang berdiri mematung karena shock atas pertanyaan Krul yang tiba-tiba.
"Tapi Nyonya..."jawabnya ragu.
"Tidak usah khawatir,Eso..ah maksudku Kanata,dia mirip putraku,benar-benar mirip dengan putraku yang hilang.Karena kau suami darinya jadi panggil aku Ibu ya?"dan penjelasan Krul yang rumit ini membuat Yuu bingung.
Datanglah Kanata dengan Meane digendongannya,anak laki-laki tampan itu bergelayut manja di bahu sang Ayah."Tapi bukan berarti Yuu harus memanggilmu Ibu."ucap Kanata.
"Tapi Kanata,kau juga harus memanggilku Ibu."kata Krul.
Kanata duduk dihadapan Krul dan memangku Meane disana,dia mengisyaratkan pada Yuu untuk membuatkan minuman untuk tamu mereka.Yuu pun berpamit karena patuh dengan perintah Kanata.
"Jadi?Meane adalah cucumu?"tanya Kanata dan Krul tersentak dengan pertanyaan itu.
"Eso...maksudku Kanata...bagaimana kau tahu?"tanya Krul dengan hati-hati.
"Temanku...dia dirumah sakit yang kau datangi,dia yang memeriksa anakku."kata Kanata dengan muka datarnya.
"Jadi,bagaimana?Apa kau mau menganggapku Ibu?"tanya Krul pada Kanata dan dibalas tatapan bingung serta kerutan di dahinya terheran dengan wanita mungil didepannya ini.
"Aku tidak paham."ungkap Kanata.
"Sebenarnya test DNA Meane aku lakukan denganmu dan benar kau adalah putraku yang telah lama hilang,karena 99% DNA mu cocok denganku dan Meane."kata Krul sambil menangis.
Datanglah Yuu membawa nampan berisi teh hangat dan beberapa cemilan,Meane sudah tidak lagi berada diruangan ini.Ia pergi ke kamarnya karena ingin berbaring dan bosan dengan percakapan orang dewasa.Yuu duduk disebelah Kanata,dan menyaksikan Krul membawa sebuah foto lama.Dimana ia menggendong kedua putra kembarnya dalam foto tersebut,dua malaikatnya Raphaeleso dan Mikaela.
Bukan hanya Kanata yang terkejut tapi juga Yuu yang duduk disamping Kanata,Yuu memandang Kanata dalam dan penuh pertanyaan diraut mukanya.Sedangkan Krul ia sangat senang menjelaskan bagaimana ikatan Ibu dan anak tidak akan pernah putus dimanapun anak dan Ibu itu terpisah.
"Yuu...panggil aku Ibu..aku adalah Ibu mertuamu..."ucap Krul dalam tangisnya.
Yuu tidak mampu menjawab apapun,dia masih shock dan tak terlintas apapun dalam benaknya.Kanata yang memperhatikan Yuu mengerti akan hal ini,ia meraih Yuu untuk memeluknya.Pemandangan indah bagi Krul,ia menangis bahagia melihat anak dan menantunya saling mencintai.
"Nyonya...bisakah kau pulang sekarang?aku akan memikirkan jawabanmu tentang memanggilmu Ibu."ucap Kanata.
"Iya,aku mengerti Nak bahkan jika kau ragu akanku aku dan saudara kembarmu,Mikaela mau melakukan tes DNA denganmu."kata Krul.
"Mikaela?"tanya Kanata.
"Adikmu,saudara kembarmu."kata Krul lagi,"Hanya kalian berdua yang aku punya,selama kau hilang dari sisiku bahkan aku selalu mencarimu dan terus berdoa agar bisa menemuimu sebelum aku mati."lanjutnya.
"Aku mengerti,tapi tolong kembalilah besok.Aku harus menenangkan Yuu terlebih dahulu dan membertahukan ini pada seseorang yang sudah membesarkanku."kata Kanata dan Krul pun setuju.
Setelah berpamitan dengan Kanata,Yuu dan juga Meane, Krul pun pulang dengan tangis diwajahnya.Tentu saja saat akan tiba dirumah nanti ia harus menyembunyikan wajah ini.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Meane
General FictionBagaimana jika hidupmu terlahir menyedihkan?apakah kau akan melakukan hal yang sama seperti Meane Amane?Dia akan menjadi kuat untuk Papanya,Yuuichiro Amane.