Kabar

1.1K 47 1
                                    

heyyo🤙🏻
Jangan salah lapak yaa!
Cerita ini murni pemikiran author
Follow dulu untuk mendapatkan notifikasi setiap kali author update!
Jangan lupa Vote dan komen nya yaa!
Salam hangat dari author💗

<•<•<•<•<•<

Rumah sakit

Jefran menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal saat ditanyai oleh dokter.
"Jadi istri anda masih umur 19 tahun?"
Jefran mengangguk pelan, Jefran sebenarnya bingung harus menjelaskan bagaimana cara mereka menikah diumur yang semuda itu pada dokter saat diminta penjelasan tadi.

Dokter tersenyum, ia mengerti jika suami dari pasien nya tersebut tengah gugup sekarang.
"Istri anda baik baik saja, perlu diketahui jika istri anda sedang hamil muda. Usia kandungan nya baru 2 minggu, rentan sekali mengalami keguguran. Istri anda pasti sangat stress dan juga pasti tadi perutnya terguncang kuat, mungkin istri anda ada berlari tadi? Itu yang menyebabkan perutnya sakit. Anda harus memperhatikan istri anda karna hamil di usia yang masih sangat muda itu rentan sekali mengalami keguguran. Saya sudah memberikan salap, jika nanti perut istri anda kembali kram, maka anda cukup mengoleskan salap itu saja dibagian yang di rasa kram atau sakit. Kalau begitu saya permisi"

Mata Jefran berkaca kaca saat mendengar dokter menyebutkan jika bunga tengah hamil, yang pastinya benih nya malam itu berhasil tertanam di rahim bunga. Jefran mendekati bunga yang tengah terbaring diatas ranjang rumah sakit, perlahan tangan nya mulai mengelus perut rata bunga tersebut. Ia masih tidak menyangka bahwa ada kehidupan di dalam sana.

"ternyata perbuatan malam itu menuai hasil juga.."

Jefran berpikir, haruskah ia melakukan party 7 hari 7 malam di rumah nya? Atau mungkin ia harus membawa bunga liburan agar istrinya tersebut lebih rileks dan tidak banyak pikiran.

"kamu jangan nakal ya? Kasian bunda"
Bisik Jefran pada perut bunga lalu mengecupnya singkat.
Pertama tama, ia harus mengabari dulu Alvin soal ini.

•~•~~•~•~•~•

"shh.."
Bunga mengerjapkan matanya berusaha menerima cahaya yang masuk ke penglihatan nya.

Bunga menghela nafas saat ia melihat kedua kembarannya menatapnya begitu lekat dan ada sang papa yang tengah mengobrol dengan suaminnya.

"Dah sadar lu dek?"
Tanya bintang membuat bunga emosi setangah mati, tidak lihatkah dia saat bunga membuka mata?
"bintang adeknya jangan di gangguin"
Peringat Alvin pada anak sulungnya yang masih saja suka iseng pada si bungsu.

"Tau Lu, tadi berlagak aja mau ngehajar si jefran karna si bocil belum sadar. Sekarang malah nyari gara gara sama ni bocil"
Celetuk Bumi jengkel melihat kembarannya ini.

Bunga menghela nafas lalu mencoba untuk duduk sendiri sehingga membuat Jefran terpekik tak sampai.
"Sayang baring aj—"

"aw..Shh"
Bunga merasa kepalanya sangat pusing, dengan sigap bumi langsung menopang kepala bunga ke tubuhnya dengan posisi bunga yang tengah duduk dan kepalanya bersandar pada tubuh atletis bumi.

"Dosa lu ga nurut suami"
Cetus bintang membuat bunga merengek.

"Bisa diam ga si bintanggggg?! Kesal gue sama lu lama lama"
Jefran menggaruk kepala nya yang tak gatal, ia bingung jika ketiga kembaran ini sudah berkumpul dan merusuh satu sama lain.

"Udah deh, bunga mending diam. Jangan banyak tingkah jangan capek capek juga oke?"
Ujar bumi lalu menuntun bunga untuk kembali berbaring.

"Tau noh kasian laki lu anjir dari tadi panik tu bocah mikirin elu"
Cerocos bintang yang mendapat hadiah pelototan maut dari bumi.

"Ngomong sekali lagi gue sentil otak lu"
Sarkas bunga saat bintang kembali ingin membuka suara namun tak jadi.

Alvin mendekat pada putrinya tersebut lalu mengusap pelan dengan penuh kasih sayang kepala anaknya tersebut.

"Jangan suka ngomong kasar ya sayang? Anak papa gabole ngomong kasar kasar lagi mulai sekarang, kamu juga jangan pernah sendirian ya, minta temanin Jefran, kalau Jefran sibuk kabari kembaran kamu atau papa ya? Kalau jalan hati hati, jangan kecapean juga, kesehatan nya dijaga, kasian cucu papa kalau punya bunda yang bar bar kayak kamu"

"Iya pa iya, bunga tau— Wait apa?"

"Apanya yang apa?"
Heran Alvin saat melihat bingung ekspresi putrinya tersebut.

"Papa ngomong apa barusan? Eh bukan, kalimat terkahir yang papa ucapkan tadi apa?"

Alvin ber oh ria lalu menjawab pertanyaan bunga.
"Papa bilang kasian cucu papa kalau punya bunda bar bar kayak kamu"

Bunga mengerutkan keningnya bingung, lalu matanya mengerjap lucu membuat Jefran menahan salting brutal.
"Cucu? Siapa yang hamil pa? Maksud papa Rigel sama anak nya bang bintang ya?"

Bintang dan bumi kompak saling pandang, sebenarnya mereka yang tolol atau bunga yang lemot?
"Kamu sayang, kamu hamil anak Jefran, cucu nya papa"
Jelas Alvin lembut penuh kesabaran menghadapi anak bungsunya ini.

"Ooh aku"

"HAH!? AKU HAMIL!?"
Bunga menampilkan ekspresi terkejut nya yang begitu lucu sehingga membuat Jefran mengulum senyum, beda lagi dengan bintang dan bumi yang mengelus dada sabar.

"Iyaa bungaa"
Bunga terdiam, antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang diberi tau oleh Alvin.

"Pa? Aku benaran hamil? Papa ngga bohong?"
Tanya bunga dengan mata berkaca kaca membuat Jefran terdiam, ada apa dengan istrinya?

Alvin tersenyum, tampak wajah yang sudah dimakan usia tersebut tengah tersenyum haru tak dapat berkata kata.
"Bintang? Bumi? Gue betulan hamil ya?"
Tanya bunga sekali lagi pada kembaran nya. Bintang dan Bumi pun hanya mampu tersenyum, antara senang dan terharu yang tak dapat diutarakan.

"Maaf menyela..tapi ini ada apa ya pa?"
Tanya Jefran heran, pasalnya kenapa sekeluarga ini sangat terharu saat mengetahui kabar jika bunga hamil. Ya memang wajar jika terharu karna bunga anak perempuan satu satunya tapi kenapa sampai membuat Alvin meneteskan air mata dengan wajah yang begitu...antara sedih dan terharu?

"Jef..a-aku dulu pernah kecelakaan, dan semenjak itu aku dinyatakan tidak bisa punya anak..tapi ini..?"
Bunga meneteskan air matanya dan menyentuh perut ratanya sendiri yang ternyata di dalam sana ada kehidupan lain.

"Ini keajaiban..."
Lirih Alvin lalu memeluk bunga, begitu juga bintang dan bumi yang ikut memeluk bunga, sementara Jefran melongo. Jadi.. ini semua adalah keajaiban?
Jefran tersentak kaget saat Alvin menarik nya masuk kedalam lingkaran pelukan.

Accident in italy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang