04. Mas-nya Montir?

78 37 6
                                    

Di saat mereka saling bertatapan tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di saat mereka saling bertatapan tajam. Mendadak Zayn menghampiri mereka. "Yang rusak yang mana?" tanyanya dingin. Seketika ucapan Zayn membuyar mereka yang saling bertatapan.

"Eh koko," ucap Amy menyeringai. "Ini ko mobil gue nggak tau kenapa, tiba-tiba mogok sendiri," ucapnya menunjuk mobilnya.

"Ka ko ka ko. Nama gue Zayn, bukan koko," sewot Zayn dengan nada ngegas.

"Jangan marah ko, nanti cepet tua," sindir Amy sinis.

Zayn tak menghiraukan sindiran Amy. Dia membuang amarahnya jauh-jauh. Entah kenapa hari ini ia terlalu kelelahan dalam hal memarah. Atau karena Shafira yang membuatnya selalu mengeluarkan amarah tadi?

"Temen sama temen sama aja. Sama-sama menjengkelkan," batin Zayn memandang tajam Shafira dan Amy.

Zayn menghembus napasnya kasar. Kemudian ia membuka kap mobil dan memeriksa bagian mana yang rusak. Zayn berdecak. "Ck! Lo punya perkakas nggak?" tanyanya kepada Amy.

Amy mengangguk. "Iya punya. Bentar," ucapnya sembari menuju bagasi mobil dan membukanya.

Amy mengambil kotak yang berisikan beberapa perkakas. "Nih!" ucapnya menyodorkan kotak tersebut. Zayn menerima.

Karena ingin memperbaiki mobil Amy dengan nyaman, Zayn memilih melepas jaket hitamnya, dan meletakkan di sisi depan mobil. Sontak Shafira dan Amy tercengang karena melihat tubuh Zayn yang terbilang kekar, meskipun tertutupi oleh kaos putih tipisnya.

"Astagfirullah.." gumam Shafira, ia langsung memalingkan wajahnya. Karena tak ingin melihat Zayn, padahal Zayn masih memakai kaos? Tidak boleh dilihat?

Tidak, bagi Shafira. Karena tubuh Zayn sangat terlihat menerawang. Apalagi keringat cowok itu yang membasahi kaos putih tipisnya, membuat bentuk tubuhnya yang terlihat jelas. Bisa-bisa matanya ternodai karena melihat cowok itu.

Shafira langsung menghindar jauh dari Zayn. Amy mengikuti.

Kini Zayn mulai memperbaiki beberapa kerusakan di dalam kap mobil. Terasa agak canggung? Iya, Karena kedua perempuan itu mulai menghindarinya. Tetapi Zayn tidak menghiraukannya dan tetap fokus memperbaiki kerusakan mobil Amy.

"Eh Shaf.. Lo kenapa?" tanya Amy seraya menghampiri Shafira yang menjauh dari Zayn. Kini mereka mulai menjaga jarak dari pria itu.

Shafira menggeleng pelan. "Enggak ada apa-apa," singkatnya berbohong.

Amy mulai melirik Shafira dengan sorotan tajam. Ia sangat tahu dengan raut muka Shafira yang sedang berbohong. "Jangan bohong. Gue udah tau, pasti lo nggak mau lihat cowok itu kan?"

Shafira berdecak. Kini kebohongannya sudah terungkap. Sungguh ia sangat tidak suka melihat Zayn. Shafira memandang Amy dengan legam. "Eh My. Hati-hati!!" celetuknya memberi peringatan.

Dahi Amy mulai mengerut. "Kenapa?" tanyanya penasaran.

Shafira mulai mendekatkan bibirnya  di telinga Amy. "Dari tampangnya, bisa-bisa dia pria berbahaya," bisik Shafira sembari melirik Zayn.

Don't Leave Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang