🕊️🕊️ I'am a Second Lead 🕊️🕊️
.
.
.
Karena ada yang kesulitan akses link nya, jadi aku mutusin buat pindah kesini juga. So..
Happy reading reading guys and sorry for typo, enjoy!
.
.
.
Langkah kaki selaras, denting jarum jam yang berdendang diiringi nyiur nyanyian angin tepat tengah malam mengantarkan seorang wanita pada pintu kamar di ujung lorong bangunan tersembunyi itu. Tangannya gemetaran memegang kunci, wajahnya kalut yang jelas terlihat takut. Tapi niat dihati sudah terlalu bulat hingga ia tak bisa mundur dan menjadi pengecut seperti dulu.Pintu kamar ia buka perlahan, senyum dibibir mengembang sendu tak kala dua sosok yang dulu ia rawat dengan sepenuh hati kini tumbuh menjadi remaja yang rupawan. Keduanya terlelap dengan tangan yang saling tertaut. Wanita itu melangkah masuk, duduk sisi ranjang dan mengusap surai satu diantaranya.
"Vincent, nak?" bisiknya tepat ditelinga.
Pemuda yang dipanggil mengerjap, ketika kesadaran penuh dia dapat seketika netra nya melebar terkejut, terkejut akan sosok wanita yang tidak lain adalah Anna.
"Bibi anna? ini benar-benar bibi?"
Anna tersenyum dan mengangguk. "Iya nak, ini bibi."
"Bibi apa kabar? oh tunggu, kenapa bibi bisa berada di... "
Anna mengatupkan bibir Vincent dan berbisik kembali. "Syuut, jangan pikirkan hal itu nak. Sekarang yang terpenting bereskan barang-barang mu dan Victory. Kita pergi dari sini. Bibi akan membawamu pulang."
Setelah mendengar ucapan Anna, Vincent lantas bergegas turun dari ranjang. Mengambil ransel di bawah kolong ranjang, ransel yang selalu ia gunakan ketika pergi keluar diam-diam. Anna tak tinggal diam ia juga nampak membangunkan Victory yang masih terlelap.
"Tory? Sayang?"
"Ini suara bibi anna? Bibi apakah itu bibi?"
"Tory untuk sekarang, tolong jangan bertanya apapun. Kita tidak memiliki banyak waktu, jadi ayo bangun dan bergegas pergi."
Bukan Anna yang menjawab melainkan Vincent yang kini telah selesai mengemasi barang-barang mereka.
"Pergi? Pergi kemana hyung?"
"Pergi ke rumah Appa dan Eomma, kita akan pulang."
Suara Vincent terdengar serak, ia hampir menangis sebab terlalu bahagia. Kini harapan yang dinanti setiap malam akhirnya berubah menjadi kenyataan. Mereka bisa pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'Am a Second Lead [Slow Updete]
Fanfiction[Sequel of Blue and Gray] [DI SARANKAN UNTUK MEMBACA B&G TERLEBIH DAHULU] Ketika Takdir membawa sejuta tawa dan kesenangan berlebihan di situlah seharus nya kau tahu bahwa di balik semua itu tersimpan milyaran duka juga kepedihan menyakitkan. Tae...