2. Terjebak

106K 1.2K 4
                                    

Viona berjalan mengikuti Andreas. Dia berusaha berjalan senormal mungkin karena Viona tidak menggunakan celana dalam dan juga bra.

Andreas memang gila, celana dalam dan bra Viona di sita karena dirinya tidak mau memainkan penis Andreas dengan mulutnya. Membayangkanya saja Viona ingin muntah.

Andreas berhenti tepat di depan pintu kelas XI IPS-2, dia mengetuk pintu tersebut.
"Permisi bu, saya mengantar kan siswa baru"

Andreas melirik Viona yang berada di belakangnya.
"Lo masuk, jangan lupa jam istirahat" ujar Andreas dengan suara pelan kemudian meninggalkan Viona.

Viona menghela nafas panjang sebelum masuk kedalam kelas, jantung nya berdetak tak karuan takut siswa lainnya menyadari bahwa dirinya tidak menggunakan bra dan celana dalam.

"Silahkan perkenalkan diri kamu"

"Perkenalkan nama saya Agatha Viona, panggil aja Viona" Ujar Viona.

"Silahkan duduk di samping Alika"

Viona berjalan ke bangku di barisan terakhir tepat di samping cewek berambut panjang.
Viona duduk kemudian mulai menyiapkan bukunya.

"Viona, Lo ko bisa bareng kak Andreas?" Pertanyaan pertama dari Alika yang membuat Viona menatapnya.

"Aku gak sengaja ketemu dia, terus aku minta bantuan sama dia" jawaban Viona tidak sepenuhnya  berbohong.

"Hati hati sama kak Andreas, dia orangnya bahaya"

Viona terdiam mendengar itu. Perkataan Alika memang benar. Andreas memang bahaya, dirinya saja dengan gampang dilecehkan oleh Andreas.

"Kamu tau dari mana?" Tanya Viona dengan suara pelan.

"Sepupunya pacar gua, jadi gua tau" ujar Alika dengan pelan.

Viona menganggukkan kepalanya kemudian mulai fokus mendengarkan materi yang di sampaikan guru di depan.

®®®

Bel istirahat telah berbunyi. Viona dengan cepat membereskan bukunya. Dia harus secepatnya menemui Andreas.

"Lo mau kemana?" Tanya Alika ketika melihat yang tergesa-gesa.

Viona tidak merespon Alika. Dia dengan cepat berjalan meninggalkan kelas menuju ruangan yang tadi.
Viona sudah sampai, dia langsung membuka pintu ruangan itu yang ternyata tidak di kunci. Ternyata bukan hanya Andreas yang menempati ruangan itu. Ada juga seorang cowok  yang sedang duduk di sofa satunya sembari menatap Viona seolah protes karena kedatangannya.

Viona tebak itu pacarnya Alika.

"Tutup pintunya Viona" geram Andreas.

Viona dengan cepat menutup pintu kemudian menghampiri Andreas yang sedang duduk di sofa tempat Andreas melakukan hal gila tadi. Viona duduk di samping Andreas, dia merapatkan kakinya karena takut cowok itu melihatnya tidak menggunakan celana dalam.

"Dia mainan gua"
Andreas seolah memberitahu siapa Viona. Dirinya membawa tubuh Viona untuk duduk di pangkuannya kemudian melingkarkan tangannya di perut Viona.

"Gak ada yang tau kan?"
Tubuh Viona menegang ketika mendengar pertanyaan dari Andreas.

"Gak ada mungkin" jawab Viona secara ragu.

Tangan Andreas mengangkat baju Viona, kemudian mengelus perut rata Viona.

"Gimana kalau setiap hari" bisik Andreas.

Viona memegang tangan Andreas karena mencoba membuka kancing kemejanya.  Viona mencoba untuk menghentikannya dengan meremas tangan Andreas.

"Tolong jangan" lirih Viona.

Tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan seorang cewek berambut panjang. Cewek itu Alika teman sebangku Viona.

Alika menatap bingung Viona yang berada di pangkuan Andreas, dirinya dengan pelan  menghampiri cowok yang sedang duduk di sofa satunya sembari  memainkan handphone nya.

"Maaf telat, tadi ke kantin dulu" Alika mengecup pipi cowok itu. Cowok itu bernama Kenan, yang tak lain adalah sepupu Andreas.

"Hm" gumam Kenan.
Kenan berdiri, dia menarik lengan Alika untuk memasuki kamar. Tanpa berontak, Alika mengikuti Kenan.

Sepeninggal Alika dan Kenan, Andreas membalikan tubuh Viona menjadi berhadapan dengannya.

"Gua pengen lo sekarang" bisik Andreas, kemudian menggendong Viona memasuki kamar yang bersebelahan dengan kamar Kenan.

Andreas'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang