40.Ketos Sinting!

992 110 30
                                    

"SILA! SILA LO DI MANA!!" Teriak Darma tak menyerah. Sudah hampir satu jam Darma mencari keberadaan Sila yang entah di mana. Tidak peduli dengan bajunya yang basah, tubuh yang kedinginan akibat hujan tadi ia tetap mencari Sila.

"Dasar gadis bodoh! Kenapa lo harus nurutin perintah Elina sih!"

Darma mengacak rambutnya frustasi.

"Lo harus bayar mahal karena udah buat gue susah!" kata Darma setelah itu kembali menyusuri hutan itu sendiri.

Di tempat lain, Filo dan Kyla mulai emosi. Mereka tidak menemukan Sila di mana pun. Ia memutuskan untuk melabrak Elina yang sedang bersantai di tendanya.

"Heh cabe!" Filo menarik kerah jaket Elina dengan kasar membuat semua orang yang ada di sana terkejut.

"Apaan sih, lo!" Elina menepis tangan Filo yang menarik kerah jaketnya.

"Lo harus tanggung jawab karena Sila hilang!" bentak Filo.

Semua orang terkejut mendengar kabar Sila hilang. Elina sedikit panik melihat tatapan para siswa mengarah kepadanya.

"Kenapa lo jadi nyalahin gue? Gue gak ada sangkut pautnya sama temen lo yang hilang!" ucap Elina membela diri.

"Kalau lo gak suruh Sila cari kayu bakar ke hutan sendiri mungkin dia masih di sini sekarang!" Kyla mendorong pundak Elina kesal.

"Eh, lo jangan dorong temen gue dong!" Lalita balik mendorong Kyla membela Elina.

"Temen lo dulu yang selalu cari gara-gara ke Sila. Kalau gak karena dia Sila gak mungkin hilang!" bentak Kyla.

Filo mencengkram jaket Elina membuat semua yang ada di sana panik. Mereka ingin melerai namun ini Filo. Siapa yang berani meredam amarah gadis itu ketika sudah meledak.

"Jangan karena lo sirik lo bertingkah murahan kek gini. Cabe di pasar aja jauh berkualitas dari pada lo!" tekan Filo. Elina yang merasa di rendahkan mendorong Filo hingga cengkraman gadis itu terlepas.

"Yang murahan itu temen lo! Dia udah rebut Darma dari gue!"

"Sejak kapan Darma punya lo? Emang Darma pernah bilang kalau lo pacarnya?" Filo terkekeh sinis." Seantero sekolah juga tau yang selalu ngejar Darma itu lo, cabe!"

"Lo bilang gue apa?" Elina yang merasa tidak terima maju menjambak rambut Filo. Filo tidak tinggal diam, ia membalas menjambak Elina.

"Jalang sialan lo!" umpat Filo sembari menjambak rambut Elina.

"Anjir rambut gue rasanya mau lepas! Lita jangan diem aja tolongin gue anjir!" teriak Elina kesakitan.

"I-iya."

Saat Lalita hendak membantu melepaskan jambakan Filo di rambut Elina, Kyla lebih dulu menarik gadis itu untuk berhadapan dengannya.

"Lo gak usah ikut campur kalau gak mau nasib lo sama kek temen lo!" peringat Kyla.

"Gila lo bukannya misahin malah diem aja!" ujar Lalita.

"Temen lo yang gila! Dia pantes dapetin itu semua!"

"Bacot lo!" Kembali ingin menolong sahabatnya, Kyla kembali menahan Lalita.

"Sampai lo pisahkan mereka, ribut lo sama gue!" ancam Kyla. Lalita langsung terdiam. Siapa yang berani ribut dengan gadis gila seperti Kyla. Jika Lalita meladeni Kyla yang ada bukan hanya rambutnya yang rontok tapi kepalanya juga ikut di tarik oleh Kyla.

"Eh ini ada apa kenapa kalian ribut?!" Bu Yuni datang berusaha melerai Filo dan Lalita namun susah untuk di pisahkan.

"Kalian kenapa diam aja ayo bantuin Ibu pisahkan mereka berdua!" ujar Bu Yuni kewalahan.

DARMASILA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang