Naruto menopang dagu di atas meja dengan wajah tanpa ekspresi, sedangkan sepasang manik safirnya menatap lurus pada seorang pria dewasa yang tak lain adalah salah satu guru fisika di sekolahnya.
"Sampai sini paham?" Itachi menghadap ke depan, menatap semua muridnya sebelum pandangannya terpaku pada satu siswi berpipi gembil. "Uzumaki Naruto, apa kau paham?" tanyanya kemudian karena menyadari bahwa Naruto tampak tak fokus menyimak sejak tadi.
Duduk tegap, Naruto tak lagi menopang dagu. "Paham."
"Kalau begitu, tolong selesaikan ini." Itachi berseru lebih tegas seraya menunjuk beberapa soal yang akan dia jadikan contoh untuk materi di hari itu.
"Maaf Pak Guru, bolehkah aku yang mengisinya?" Sakura, seorang siswi cantik dan terkenal akan kecerdasannya tiba-tiba saja mengangkat tangan, berusaha menawarkan diri untuk menyelesaikan soal yang Itachi berikan kepada Naruto.
Mendengarnya, Naruto yang semula telah beranjak dan berjalan pun sontak terhenti, menatap datar pada Sakura yang masih memandang Itachi penuh harap.
Itachi diam sejenak. "Boleh," jawabnya kemudian seraya membagi soal di papan tulis menjadi dua bagian: satu kolom untuk Naruto dan satu kolom untuk Sakura. "Silakan maju ke depan."
Naruto melanjutkan langkah dan Sakura dengan penuh percaya diri beranjak dari bangkunya.
"Kerjakan dalam sepuluh menit."
Suasana di dalam kelas 12A semakin hening dan hanya terdengar goresan spidol pada papan tulis saat kedua gadis itu mulai mengisi soal satu persatu dengan tenang.
Itachi berdiri di sisi, menatap keduanya secara bergantian. "Uzumaki, gunakan rumus yang sederhana."
Naruto menghentikan tulisannya untuk beberapa saat. Dia tak menyahut ucapan Itachi atau meliriknya. Dia hanya segera menghapus coretannya sebelum mengerjakan kembali dengan rumus yang Itachi perintahkan.
"Selesai." Sakura menutup spidol kemudian mengatupkan kedua tangannya penuh rasa bangga. "Bagaimana, Sensei?" Dia menatap Itachi disertai senyuman ceria.
Itachi memeriksa lalu tersenyum tipis pada Sakura. "Luar biasa. Kau memang cerdas."
Naruto yang belum selesai mengerjakan bagiannya hanya terdiam, masih menghadap papan tulis tanpa ada niatan untuk melirik Sakura atau Sang Guru. Namun, ekspresi wajahnya terlihat lebih dingin dari sebelumnya.
"Terima kasih, Uchiha-sensei." Sakura berbungkuk hormat kemudian kembali ke tempat duduknya dan menatap Naruto dengan pandangan remeh. "Menyelesaikan soal seperti itu saja lama," gumamnya yang hanya mampu terdengar oleh Ino, teman sebangkunya.
Itachi kembali fokus pada Naruto. Dia kembali berdiri di sisi, menatap wajah siswinya dari samping. "Kau belum selesai? Waktunya tinggal tersisa empat menit lagi."
"Jika sudah selesai, aku tak akan terus berdiri di sini, Sensei." Naruto menoleh, menatap Itachi tanpa sedikit pun senyuman.
Untuk sesaat, Itachi tertegun melihatnya. Itachi rasa, suara Naruto baru saja terdengar sinis dan tatapan matanya pun lebih dingin dari sebelumnya. Namun, Itachi tetap berusaha bersikap seperti biasa. "Cepat selesaikan."
Naruto yang sudah kembali fokus pada soal tak menggubris ucapan Itachi sebelum dua menit kemudian dia menyerahkan spidol usai menyelesaikan semuanya.
"Kembali ke bangkumu."
Tanpa sedikit pun menatap, Naruto kembali duduk di kursinya dan lagi-lagi menopang dagu tanpa memperhatikan Itachi yang mengoreksi dua jawabannya.
"Sudah kuduga dia tidak akan mampu mengisi semua soal itu." Sakura bergumam penuh cemooh. "Payah sekali, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY COLLECTION | Uchiha × (Fem) Naruto
Fanfiction• FIKSI PENGGEMAR - ANIME : NARUTO • ~ Kumpulan cerita pendek berbagai genre dengan TOKOH UTAMA Uchiha × (female) Naruto. ^^ • SFN : Sasuke × Fem Naruto • IFN : Itachi × Fem Naruto • MFN : Madara × Fem Naruto • OFN : Obito × Fem Naruto • dll. Terkad...