"Terimakasih, omong-omong aku [Name] Hyas." [Name] mengulurkan tangannya untuk jabat tangan yang tentu di balas oleh anak laki-laki itu.
"Fuegoleon Vermillion."
"Oh Fuegoleon-sama ya, Nozel-san pernah memberi tahu soal anda."
Fuegoleon mengangkat kedua tangannya dan melambai, "A-a tidak perlu formal kepadaku. Bicara seperti biasa saja, dan Nozel membicarakan ku? Apa itu hal buruk?"
"Kalau begitu? Fuegoleon-kun?" Tawar [Name], fuegoleon mengangguk setuju.
"Okeey Fuegoleon-kun, tidak kok Nozel-san sama sekali tidak membicarakan hal buruk. Dia bilang kamu ini kuat"
"Nozel? Dia bilang begitu?" Tanya fuegoleon sedikit tidak percaya.
[Name] tersenyum misterius, "Yap, dia itu memang tsundere ya? Kamu sampai tidak percaya gitu."
"Pfft... Kurasa kamu benar, dia terlalu tsundere."
"Omong-omong, apa kamu mau baca buku ini bersama disana? Nozel juga ada disana kok." Tanya [Name] sembari menunjuk tempat tadi nozel dan dia membaca.
Fuegoleon mengangguk setuju, "Boleh."
Mereka berdua berjalan bersama ketempat itu, berbincang kecil tentang ke-tsunderean nozel sampai sihir.
"Nozel-san! Lihat ada fuegoleon-kun."
Nozel langsung mengalihkan perhatian dari bukunya, ia mengangkat alisnya.
'-kun?'
Fuegoleon dan Nozel saling menatap tajam, sedangkan [Name] berdiri diantara mereka dengan canggung.
"Ekhem, gimana kalau kita lanjut baca?" Ucap [Name] memecah keheningan.
"Um, ayo."
Fuegoleon dan [Name] duduk didepan nozel, membaca buku yang mereka bawa bersama pada awalnya mereka membaca dengan serius, tapi sepertinya fuegoleon melemparkan candaan yang membuat [Name] tertawa dengan pelan.
Nozel diam-diam mengintip [Name] dan fuegoleon yang nampak punya dunianya sendiri dengan kesal.
'Apasih...Kan aku duluan yang kenal dia..'
***
Seperti biasa, [Name] berkunjung ke kediaman Silva hari ini, ia pergi ketaman tempat biasa ia bertemu Acier dan Nozel.
"Ah [Name]-sama.." Pengurus taman melihat gadis itu dan memberi salam.
[Name] melihat sekeliling tidak melihat tanda-tanda adanya Acier maupun Nozel.
"Dimana Acier-sama dan Nozel-san?" Tanya [Name] kepada pengurus itu.
"Acier-sama sedang ada rapat kerajaan, sedangkan nozel-sama...saya tidak tahu tapi dia akan tiba sebentar lagi."
[Name] menganggukan kepalanya dan memperbolehkan pengurus taman pergi melanjutkan pekerjaannya.
Untuk mengatasi kekosongan Ia berjalan untuk melihat-lihat bunga dari dekat. Banyak sekali bunga disana, tetapi bunga tulip ungu mendominasi, ada juga bunga tulip berwarna lain, tetapi tidak sebanyak tulip ungu.
"Tulip ungu.. Indah sekali, warnanya mengingatkan ku pada mata Acier-sama."
[Name] mendekat dan mencium aroma bunga itu, dia tidak menyadari ada dua orang yang mendekatinya dari belakang. Baru saat [Name] merasakan sesuatu dikepalanya, ia menengok kebelakang sembari memegang sesuatu itu yang ternyata mahkota bunga.
"Fue-kun? Nozel-san?"
Ya, yang mendekati [Name] adalah Dua laki-laki yang dekat akhir-akhir ini dengannya dan Fuegoleon yang menaruh mahkota bunga itu.
"Ini.." [Name] mengambil mahkota itu, melihatnya lalu tersenyum.
"A-aku membuat itu, apa kamu menyukainya?" ujar Fuegoleon dengan gugup.
"Eum, aku suka, Ini indah. Terima kasih, fue-kun." [Name] tersenyum manis. Mahkota bunga yang dibuat fuegoleon dominan dengan warna merah-oranye khas sekali dengan warna Fuegoleon.
"...Sama-sama" Fuegoleon sedikit tertegun melihat senyum [Name], rona pink muncul dipipinya itu.
"Ekhem.." Nozel berdehem untuk menghancurkan momen manis itu, cemburu? Heh mana mungkin kan?
[Name] melihat nozel dengan tatapan bertanya-tanya, "Ada apa nozel-san?"
"Y-yah, aku juga membuat satu mahkota, kamu bisa memakainya, tapi jangan salah paham! Aku tidak membuatnya untukmu."
Mahkota bunga nozel berwarna ungu dan putih, ya khas dengannya.
Wajah [Name] sedikit bertanya-tanya tapi tetap tersenyum, 'yah aku kan tidak nuduh dia bikin ini buat aku juga..'
"Terima kasih nozel-san."
"Jangan formal kepadaku" Ucap nozel berbisik.
"Huh?" [Name] tidak bisa mendengar ucapan nozel.
Nozel berdecak kesal, dia menarik tangan [Name] agar gadis itu mendekat lalu mendekatkan bibirnya ke telinga [Name], "Ku bilang, tidak perlu terlalu formal denganku."
[Name] berdeham, "Oh oke."
Fuegoleon yang masih disana menyerengit kesal, lalu mengambil tangan [Name] yang lain "[Name] Ayo kita pergi ketaman, kamu suka bunga kan? Aku akan menunjukan tempat yang sangat indah, penuh dengan bunga."
Nozel menahannya, "Tidak, lebih baik keperpustakaan. [Name] itu suka baca. Tadi pagi banyak buku baru, tiba di perpustakaan kerajaan."
Kedua anak laki-laki itu saling menatap tajam satu sama lain dan ditengah mereka si gadis yang diperebutkan memasang ekspresi kebingungan, 'Tiba-tiba sekali?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast || Black Clover x Reader (Remake)
FanfictionCommander Remake [Name] Hyas, berasal dari keluarga bangsawan terkenal. Saat menyebut nama Hyas mereka langsung tahu siapa mereka, tidak ada satupun orang yang tidak tahu. Tapi dalam suatu kejadian, keluarga itu hampir hancur, meninggalkan anak beru...