BAB 21 Kita berdua semakin menyakiti

8 2 0
                                    

Sore itu di kala hujan turun, aku berdiri menunggu Bus untuk pulang. Hari ini lumayan melelahkan dengan segala perkataan bos yang membuatku gila. "Lirikmu terlalu flat, kurang mengunggah emosi. Perhatikan dong setiap katanya,kalau gini orang juga malas mendengar lagunya. Perbaiki lagi minggu depan saya periksa. Jangan ada kesalahan. "

Sudah berkali-kali aku kena omel,tapi tetap saja aku kesal setiap kali mendapat omelan yang tidak ramah sama sekali. Sore semakin dingin dengan hujan yang semakin derasnya. Jalanan lenggang karena motor menepi, hanya mobil yang melintas.

Aku masih terpikirkan segala hal yang hampir membuat hubunganku berakhir dengan Kak Reyner. Kesalahan yang kerap kali ia lakukan seperti seolah di sengaja.

Bus yang kutunggu tiba, aku langsung naik. Di dalam bus sambil melihat kota yang sedang basah, warung makan yang masih buka dan ramai. Lampu-lampu yang mulai menyala. Anehnya aku sangat sedih.

Setelah kupikir ini karena Kak Reyner. Masih belum ada balasan atas pesanku, dia juga belum meneleponku.

Aku mencoba menghubunginya namun tak dijawab olehnya, Aku seperti terdorong oleh hati kecilku. Aku tidak jadi pulang ke rumah, melainkan aku ingin pergi ke rumah Kak Reyner.

Dari halte aku berlari menuju rumahnya, walaupun hujan terus saja membasahi tubuhku. Belum aku mengetuk pintu rumahnya Kak Reyner sudah terlebih dahulu membuka pintu.

"Kak, "

Dia mengajakku masuk, tapi mulutnya belum terbuka untuk sekedar memberi kata sapaan. Dia memberiku handuk untuk mengeringkan rambutku. Dia juga memberikan setelan pakaian untuku pakai dan teh hangat untuk diminum.

"Makasih ya kak, "Ucapku setelah meminum teh hangat yang di berinya.

Aku bingung karena ia masih diam tak bersuara, aku hendak ganti pakaian dahulu ke kamar mandi. Namun dia berucap,"Apa sebaiknya kita putus saja?"

Entah kenapa aku merasa kesal mendengar sapaan yang kurang ramah itu, apa tuan rumah biasa memberi tamu sapaan yang mengesalkan?

"Kak kenapa setiap kali kita ketemu, kita selalu aja minta putus?"

"Saya rasa itu lebih baik,"

"Lebih baik? Woow, hubungan kita itu emang Toxic ya kak. Kaka Rey terlalu egois."

Dia beranjak dari duduknya lalu berdiri menatapku, "Saya egois. Kamu juga sama."

Aku tidak paham apa maksudnya, dia lalu memberikan sebuah vidio singkat yang menunjukan aku dan Kak Dito.

Aku mengiyakan membuat vidio singkat bersama Kak Dito, karena aku hanya berjalan di belakangnya sudah itu saja. Kupikir untuk apa ternyata, vidio seperti ini sedang viral di Tok tik.

Menggambarkan seseorang yang lebih baik tinggal bersama ke kasihnya, dengan diiringi lagu I like me better karya Lauv.

Rupanya vidioku dan Kak Dito viral, aku juga tidak paham. Dan vidio ini sampai di feed nya Kak Reyner. Ini mungkin hanya keusilan Kak Dito. Seharusnya Kak Reyner tidak usah cemburu begitu.

"Itu cuma iseng kak, "

"Kalau seandainya iseng, kenapa kamu nggak bilang kamu mau ketemuan sama dia Ann?"

"Kak Stop, aku begitu karena nggak mau salah paham. Aku juga gak tau vidio nya bakalan di edit seolah romantis kaya begini kak. "

"Saya cuma mau kamu jujur Ann,"

"Kalau begitu, coba ceritakan siapa itu Sindy kak?"

"Kamu itu kenapa si Ann, bahas Sindy terus. Dia memang mantan saya, tapi saya juga sudah move on. Hanya saja mereka... " Kak Reyner menghentikan ucapannya.

"Mereka siapa kak? Tuh kan Kak Reyner aja bisu mendadak kalau soal Sindy. Gimana hubungan kita nggak Toxic kita nya aja saling menyakiti gini. "

"Kalau kamu rasa kita Toxic, kita putus aja. lebih baik begitu."

Kak Reyner berhasil menghentikan ucapanku, dalam hatiku aku benar-benar tak ingin putus. Masih ada secercah harapan untuk hubungan kita. Tapi, jika salah satu pihak memang sudah jenuh rasanya lebih baik begitu.

"Yasudah kita putus. "

***

Bagaimana caranya orang lain bisa kuat menghadapi kerumitan sebuah hubungan? Seharusnya umur jagung saat pacaran akan diisi semua hal manis. Namun ternyata tidak begitu.

Dirinya yang entah kenapa terlihat beda, sifatnya yang semula manis kini menjadi terus menyakiti. Sebetulnya kapan kita bisa saling menyakiti.

Apakah karena aku yang tak bisa memahami isi hatimu, atau kamu yang terlalu amarah. Andia kamu bisa sedikit saja mengalah.

Lupakan tentang Sindy, masa lalu adalah hal yang memang setiap orang miliki. Aku teringat cerita Elsa.

"Aku selalu merebut hatinya, meluluhkannya dengan semua hal manis. Arka itu memang cuek, tapi dia cukup ada di saat aku kesepian. "

"Kamu meyakinkannya gimana?" tanyaku.

"Aku selalu mengalah dan terus mencoba memahami hatinya, hingga suatu waktu. Arka mulai melihatku ada. Sebenarnya aku juga amat lelah mengejar cintanya tapi dia selalu memiliki ruang di hatiku. Seolah memang takdir kami selalu saja menemukan jalan untuk pulang. "

Aku menangisi diriku karena tak berhasil menemui jalan pulang, andai saja tadi aku tidak bertemu dia. Kata putus mungkin takkan terucap.

"Setiap aktivitas yang direkam oleh kamera,suaramu yang melekat di memori ingatan.Setiap video menunjukan langit yang berbeda."

***
Aku membacakan sebuah kata yang ku susun rapih menjadi sebuah kalimat.

"Tentang Senja kita, Kala itu kamu mengejarku yang kerap kali usil, kamu menangkapku dengan sebuah pelukan manis. Kedua tanganmu melingkar di pinggangku. Di soroti oleh Senja pantai Jimbaran, wajahmu amat sangat ku rindukan. Aneh ya, aku tahu kamu ada di hadapan. Namun, aku merasa ada jarak diantara kita.
Rambutku yang tergerai digoyangkan oleh angin, jari jemarimu merapihkan rambutku, terkesan romantis kita saat itu. Hingga bibir ini seolah ingin menambah kesan ekstra.
Hari itu kita berjanji akan selalu bersama dalam setiap hari di tahun ini dan tahun depannya lagi. Kenapa ya? Kita berjanji seolah kita akan pergi.
Senja, dapatkan kamu memberitahuku bahwa pria di depanku ini mencintaiku? Tentang Senja kita dari Anna. "

Semuanya merasa terharu, terlebih Anindya yang sangat meresapi apa yang aku ucapkan barusan. Kak Reyner memandangku dan berucap tanpa suara tapi aku mengerti dia bilang apa, "I love you, " itu katanya

The Language of the sky and Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang